Sejarah
kelahiran psikologi klinis
Rr. Sekarlangit ayuningtyas
18.310.410.1179
Psikologi klinis
Ilmu
psikologi mempunyai berbagai macam cabang keilmuan salah satunya adalah
psikologi klinis. ilmu ini yang
memang biasanya dipelajari untuk mengatasi bebagai problematika kehidupan di tengah masyarakat.lantas apakah
sebenarnaya psikologi klinis itu? Di artikel kali ini saya akan membahas
tentang pengertian dan sejarah singkat
psikologi klinis yang tediri dari beberapa priode
Pengetian
psikologi klinis menurut pengertian dalam Asosiasi Psikologi
Amerika (APA) adalah ilmu Psikologi yang
mencakup assessment atau psikodiagnostik dan terapi bagi masalah-masalah
psikologis, gangguan penyesuaian diri, serta perilaku abnormal. Sementara
psikologi kliinis menurut J.H. Resnick (1991) adalah Bidang psikologi yang
meliputi penelitian, pengajaran dan pelayanan yang berkaitan dengan penerapan
prinsip-prinsip, metode dan prosedur untuk memahami, memprediksi emosi,
biologis, psikologis, sosial, dan perilaku maladjusment, disability,
discomfort, serta penerapan secara luas pada populasi klien.
Pada
priode awal tahun lebih tepatnya Pada abad ke-19 muncul psikologi sebagai ilmu
pengetahuan di Eropa dan Amerika. Terdapat tiga perkembangan sosial yang
menggerakkan roda perubahan dan memungkinkan terjadinya hal itu. Laboratorium
psikologi pertama, yang didirikan oleh Wilhelm Wundt di Leipzig, Jerman, pada
1869, dan Francis Galton meneliti penerapan pengukuran dan statistik pada
berbagai karakteristik manusia. buku pertama Freud yang berjudul The Interpretation of Dream berhasil
menyedot minat banyak orang pada aspek psikologis dalam sakit mental dan
pemahaman klinis.
Pada priode ke 2 konsolidasi, Dalam
periode ini psikoanalisis Freud menjadi sangat dominan dalam bidang ide dan
konsep.Sebenarnyaapa yang dilakukan oleh kebanyakan psikolog selama tahun
1920-an dan 1930-an tidak banyak berkaitan dengan teori. Pada tahun 1909
didirikannya Child Guidance Clinic (klinik bimbingan anak) di Chicago oleh
William Healy, seorang psikiater. Banyak klinik semacam mulai menggunakan pola
yang berbeda dengan yang digunakan oleh klinik psikologi Witmer. Selama dan
setalah perang dunia 2, para psikolog konseling memperluas jangkauan
aktivitasnya dengan menyediakan pelayanan bagi para tentara, veteran, dan
orang-orang dewasa lainnya serta bekerja sama dengan para professional
kesehatan mental lain.
Para
psikolog menemukan dan mengembangkan berbagai macam teknik asesmen selama
seperempat abad ini, yaitu Minessota
Multiphasic Personality Inventory (MMPI), Thematic Apperception Test (TAT), dan Strong Vocational Interest Blank.
Pada priode ke 3 terjadi pertumbuhan pesat, Tiga
dekade setelah perang dunia 2 telah berlalu, psikologi klinis benar- benar menjadi profesi yang mandiri.
Banyaknya psikolog yang telah terlibat di
berbagai macam kegiatan selama perang siap menerima ide-ide baru,
organsiasi baru, standar baru untuk
latihan dan praktik. Profesi-profesi kesehatan lain juga Tumbuh dan menetapkan berbagai standar.Sebagaicontoh,APA mempublikasikan Diagnostic and
Statistical Manual (DSM) pertamanya pada
1952. Para psikolog yang bekerja si setting medis menjadi terbiasa
menggunakan bahasa dan spesifikasi
DSM dalam mencatat kondisi psikopatologis pasien. menangani skizofrenia.
Pada priode ke 4 terjadi tumpeng
tindih poliferasi yang di tandai Sebuah
penanda signifikan yang lahir dari studi massif tentang kebutuhan kesehatan
mental orang Amerika adalah Community Mental Health Act, yang ditandatangani
oleh presiden John F. Kennedy. Terjadi beberapa perkembangan yang meresahkan di
bidang psikologi klinis dan kesehatan mental secara umum. Semakin banyaknya
studi-studi follow-up memunculkan
kebimbangan tentang efektivitas psikoterapi. Ketika pertumbuhan jumlah college berhenti dan dana publik menjadi semakin langka pada akhir 1970-an dan
1980-an, pekerjaan untuk psikolog klinis
baru di berbagai setting akademis maupun publik pun menjadi lebih sulit diperoleh, dan banyak di antara mereka
yang kemudian memilih berpraktik swasta.
Pada priode ke 5 Teori dan riset
terus berkembang di akhir abad ke-20. Yang paling menonjol antara lain adalah
teknik-teknik neuroimaging – cara untuk menunjukkan fungsi otak. Sebagian
mendasarkan diri pada elaborasi electroencephalography
(EEG), perekaman gelombang otak. Sebagian lainnya menggunakan ultrasound dan metode-metode untuk
memvisualisasikan pemrosesan bahan-bahan kimia oleh otak.
Dari beberapa uraian di atas kiata
dapat menyimpulkan kekuksesan ilmu psikologi mendapatkan pengakuan sukup sulit
lambat laun banyak orang yang faham dan mengerti manfaat dari ilmu psikologi
klinis yang dapat di terapkan di semua
bidang dalam segala lini kehidupan manusia jadi di setiap ada manusia ilmu
psikologi tetap di butuhkan terutama di dalam penaganan kasus pasien dengan skizofrenia, dalam bidang militer dan
perkembanagan anak.
Referensi
Suprapti Slamet (2008) I.S. Soemarmo Markam. pengantar psikologi klinis Penerbit:
UNIVERSITAS INDONESIA UI PRESS
Sitorus,marina(2019)
sejarah psikologi klinis https://www.academia.edu/35089440/SEJARAH_PSIKOLOGI_KLINIS
(di akses pada 21/9/2020)
0 komentar:
Posting Komentar