Ujian Akhir Psikologi Sosial I
(Semester Genap 2019/2020)
Bayu
Pratama (19310410022)
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Era globalisasi merupakan proses integrasi internasional yang terjadi karena
adanya pertukaran pandangan dunia, pemikiran, produk, dan berbagai aspek
kebudayaan lainnya. Globalisasi yang terjadi di sebuah negara tentu akan
memberikan dampak baik positif maupun negatif. Dampak globalisasi tersebut
berdampak diberbagai bidang kehidupan manusia. Salah satunya yaitu dapat kita
rasakan dampaknya pada lingkungan kehidupan kita atau yang biasa disebut dampak
globalisasi di bidang sosial dan budaya.
Ada beberapa dampak globalisasi di bidang sosial dan budaya yang kita
rasakan yaitu adanya dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif yang kita
rasakan yaitu semakin tinggi rasa solidaritas antar bangsa di berbagai negara,
masyarakat semakin menjunjung tinggi hak asasi manusia, meningkatkan taraf
pendidikan suatu negara, munculnya keinginan untuk meningkatkan kualitas diri
dikalangan masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami globalisasi.
Sedangkan dampak negatif yang muncul yaitu pertama, meningkatnya sifat
individualisme, materialisme, dan, konsumtif. Kedua, rasa kekeluargaan dan
gotong-royong menipis. Ketiga, timbulnya akulturasi di tengah-tengah masyarakat
yang mengalami globalisasi. Keempat, kecintaan akan budaya lokal dan terkikis
sedikit demi sedikit. Kelima, rasa nasionalisme masyarakat akan semakin pudar
dari hari ke hari.
(sumber gambar: suaramuhammadiyah.id)
Salah satu dampak negatif yang kita rasakan saat ini adalah meningkatnya
rasa individual manusia sehingga rasa kekeluargaan dan tolong menolong
seseorang semakin menurun. Beberapa sikap tolong menolong sudah melalui
beberapa pengamatan yang sudah dijelaskan dalam teori the bystander effect. Menurut Latané & Rodin (1969) the bystander effect adalah orang
itu cenderung untuk menolong orang lain bila ia sedang sendirian. Hal ini
disetujui oleh 70% respondennya. Bila individu berada bersama-sama dengan orang lain, maka ia
cenderung enggan menolong orang lain. Tercatat hanya 40% responden yang bersedia
memberikan pertolongan.
The Bystander Effect merupakan suatu kenyataan bahwa semakin rendahnya kemungkinan
suatu tanggapan muncul dari suatu peristiwa seiring dengan naiknya jumlah
penonton. Bila jumlah penonton naik maka jumlah inisiatif untuk melakukan
pertolongan yang sesuai terhadap suatu peristiwa menjadi menurun.
Contohnya ketika ada kecelakaan dijalan raya dan kita melihat kecelakaan itu
secara refleks pasti ingin membantu korban kecelakaan itu, beda halnya jika
pada kecelakaan itu sudah banyak orang yang menolong pasti kita hanya melihat
saja.
Individu merasa adanya evaluasi yang ditujukan kepadanya, yang mana
evaluasi itu telah menghambat timbulnya perilaku menolong. Ini terjadi karena
individu cemas bila tindakan menolongnya itu dinilai sebagai suatu hal yang
salah atau tolol. Namun evaluasi dari orang lain ini juga bisa menumbuhkan
perilaku menolong. Ini terjadi ketika tidak muncul petunjuk bahwa para penonton
itu menolak adanya perilaku menolong. Ini memunculkan asumsi bahwa orang lain
tidak keberatan adanya campur tangan dari orang lain.
Berdasarkan
berbagai macam pemaparan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dampak
globalisasi harus kita sikapi dengan baik. Membuka wawasan tentang kemajuan
zaman dan globalisasi harus selalu ditingkatkan agar tidak terjadi hal-hal
negatif dari globalisai. Bystander Effect
memang tidak bisa dipisahkan akan tetapi kita bisa melatih sikap menolong
orang lain dengan sedikit demi sedikit dan hal itu harus dipaksakan kemudian
menjadi kebiasaan atau adat untuk menolong.
Referensi
:
Shinta, A. (2020). Modul
Perkuliahan: Psikologi Sosial I. Universitas Proklamasi 45.
Gischa, S. (2020). Dampak Globalisasi di Berbagai
Bidang. Kompas.com. Diakses pada 15 Juni 2020. https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/20/160000769/dampak-globalisasi-di-berbagai-bidang
Sumber Gambar:
0 komentar:
Posting Komentar