15.6.20

Sikap terhadap perilaku masyarakat pada sampah


Sikap terhadap perilaku masyarakat pada sampah
Oleh Marsum
Dosen Pengampu Dr.,Dra.Arundati Shinta,MA

        Tingginya laju pertumbuhan penduduk di beberapa bagian dunia ini menyebabkan jumlah penduduk meningkat begitu cepat. Mulai tahun 1650 laju pertumbuhan penduduk dunia semakin meningkat dengan cepat. Pada tahun 1650 jumlah penduduk di negara Eropa sebesar 113 juta jiwa, pada tahun 1750 menjadi 152,4 juta jiwa, dan kemudian pada tahun 1850 menjadi 325 juta jiwa. Jadi dalam dua abad jumlahnya menjadi tiga kali lipat, sedangkan untuk benua Asia-Afrika dalam jangka waktu yang sama jumlah penduduknya
        Sampah merupakan sesuatu bahan atau benda padat yang sudah tidak dipakai lagi oleh manusia, atau benda padat yang sudah tidak digunakan lagi dalam suatu kegiatan manusia dan dibuang . Masyarakat banyak yang menganggap semua sampah itu kotor, menjijikan dan tidak berguna lagi sehingga harus dibuang atau membakarnya. Pemerintah sudah mulai kesulitan mencari tempat pembuangan akhir dari sampah karena banyak masyarakat yang tidak mau kalau wilayahnya dijadikan tempat pembuangan sampah. Hal ini dapat dipahami karena sampah yang menumpuk sangat mengganggu kenyamanan dan kesehatan, terutama dari bau dan keberadaan lalat
        Pengetahuan adalah kesan dimana dalam pikiran manusia sebagai hasil dalam penggunaan panca indera, yang berbeda sekali dengan kepercayaan (belifes), takhayul (superstitious), maupun penerapan-penerapan yang keliru atau (misinformations)  . Sikap manusia didefinsikan dalam berbagai versi oleh para ahli. Berbagai definisi dan pengertian pada umumnya dapat memasukkan kedalam 3 (tiga) kerangka pemikiran yakni : kerangka pemikiran sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan, sikap merupakan semacam kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek denga cara-cara tertentu, dan berorientasi pada skema triadick (triadick scheme)  . Karena itu peneliti ingin mengetahui tentang hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap terhadap perilaku masyarakat dalam mengolah sampah di Dusun Padukuhan Desa Sidokarto Kecamatan Godean Kabupaten Sleman Yogyakarta Tahun 2012.
        Sikap masyarakat yang kurang baik ini diperkirakan dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan dan kematangan usia. Bagi sebagian responden yang menyatakan tidak setuju terhadap pengolahan sampah ini dipengaruhi oleh karena belum adanya sarana dan prasarana pengangkutan sampah di Dusun Dukuh sehingga sebagian besar masyarakatnya melakukan pembakaran sampah dan sebagian lainnya membuang sampah di tempat pembuangan sampah sekitar wilayah pasar sebagai upaya pengelolaan sampah dan kegiatan warga masyarakat yang melakukan         pengelolaan sampah yaitu dengan memilah sampah-sampah seperti kaleng atau botol bekas untuk dijual kembali jumlahnya masih sangat sedikit. Berdasarkan hasil tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa masyarakat di Dusun Dukuh belum memilki kegiatan pengolahan sampah yang baik karena sebagian masyarakat memilih melakukan pembakaran sampah yang sebetulnya kegiatan ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan bagi masyarakat sendiri  maupun merusak atau mencemari lingkungan dan membuang sampah di wilayah atau sekitar pasar, serta sejumlah pengelolaan sampah pun baru sebatas pemilahan atau pengumpulan jenis-jenis sampah tertentu yang bernilai ekonomis dan dapat dijual kembali.
        Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian masyarakat Dusun Dukuh memiliki perilaku yang tidak baik dalam mengolah sampah, hal ini ditunjukkan dengan masih sedikitnya masyarakat yang mempunyai kesadaran mengolah sampahnya sendiri, dalam pengolahan sampah pun masih sebatas dalam kegiatan memilah sampah, yakni memisahkan antara sampah basah dan sampah kering, dan memanfaatkan lagi barang-barang yang masih layak pakai dengan menjualnya kembali. Tetapi, walaupun banyak masyarakat yang mengerti tentang cara pengolahan sampah namun keinginan atau pelaksanaan pengolahan sampah yang baik belum dilakukan sepenuhnya. Berdasar hasil observasi yang dilakukan bahwa di Dusun Dukuh terdapat tumpukantumpukan sampah yang dikumpulkan oleh setiap kepala keluarga dan kemudian sampah-sampah tersebut dibakar sehingga keadaan lingkungan sekitar tidak terlihat banyak sampah berserakan, dan sebagian masyarakat memilih membuang sampah yang mereka miliki di tempat penampungan sampah di wilayah sekitar pasar.
        Sikap masyarakat yang kurang baik ini diperkirakan dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan dan kematangan usia. Bagi sebagian besar responden yang menyatakan tidak setuju terhadap pengolahan sampah ini dipengaruhi oleh karena belum adanya sarana dan prasarana pengangkutan sampah di Dusun Dukuh sehingga sebagian besar masyarakatnya melakukan pembakaran sampah dan sebagian lainnya membuang sampah di tempat pembuangan sampah di sekitar wilayah pasar, hal seperti itu menurut mereka sudah merupakan usaha pengolahan sampah akan tetapi pengolahan sampah yang seperti itu belumlah sepenuhnya benar, karena dari perilaku tersebut dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan di tanah maupun udara akibat dari pembakaran sampah yang dilakukan.
         Sampah plastik meningkat seiring maraknya belanja online saat pandemi corona. Tokopedia dan Bukalapak mengatakan, pengemasan dilakukan mitra, kajian lembaga ilmu pengetahuan indonesia (LIPI) menunjukkan, sampah plastik meningkat seiring maraknya belanja online selama pandemi corona. Tokopedia dan Bukalapak mengaku sudah berupa meminimalkan penggunaan plastik berupaya meminimalkan penggunaan plastik . External Communication Senior Lead Tokopedia Ekhel Chandra Wijaya menjelaskan, tokopedia merupakan merketplace yang kegiatan pengemasan barang dilakukan oleh mitra penjual (merchant). Namun, perusahaan tetap berupaya agar mitra menjual produk dengan cara yang ramah lingkungan salah  caranya, Tokopedia memberikan panggung kepada para pelaku usaha lokal yang mengusung konsep ramah lingkungan. Dua di antaranta demi bumi dan burgreens. Demi bumi memasarkan berbagai produk dan kemasan ramah lingkungan, seperti tas yang di daur ulang dari vitrase gorden. Sedangkan burgreens bergerak di industri makanan dan minuman yang menggunakan bioplastik terbuat dari singkong.
        Unicorn tanah air itu juga menghimbau masyarakat untuk menggunakan ulang kantong plastik atau kardus yang di dapat saat memesan produk di e-commerce. “ini upaya kami mengurangi konsumsi plastik dalam kehidupan sehari hari, sekaligus menjaga keberlangsungan lingkungan, kata ekhel kepada katadata.co.id, selasa (26/5). Hal senada di sampaikan oleh Head of corporate communication Bukalapak intan wisisono. Seluruh kegiatan pengemasan dan pengiriman barang dilakukan oleh masing-masing merchant sesuai permintaan pengguna, dan di kirimkan melalui berbagai penyedia jasa pengiriman. “namun, sebagai platform marketplace, Bukalapak berkomitmen untuk menjaga transaksi online dapat terlaksana secara aman dan nyaman untuk seluruh masyarakat, kata intan sebelumny, pusat penelitian oseanografi dan pusat penelitian kependudukan LIPI merilis hasil studi berjudul Dampak pembatasan sosial berskala  besar (PSBB) dan Work From Home (WFH) terhadap sampah plastik di kawasan Jabodetabek, Survei dilakukan secara online pada 20 April 2020 hingga 5 mei 2020, hasil studi menunjukan kegiatan belanja online mayoritas warga jabodetabek meningkat selama masa pembatasan sosial berskala besra (PSBB) dan Work from Home (WFH). Dari yang sebelumnya hanya satu hingga lima kali dalam sebulan, kini menjadi satu hingga 10 kali, di sisi lain 96% paket barang yang di antarkan ke pengguna e-commerce di bungkus dengan plastik yang herbal dan  bubble wrap. Alhasil jumlah sampah plastik dari bungkus paket melebihi kemasan yang di beli. Survei juga menunjukkan bahwa 60% responden paham bahwa penggunaa bungkus plastik tidak mengurangi risiko terpapar Covid-19. Penelitian sebelumnya juga menyebutkan bahwa virus corona dapat bertahan di permukaan plastik selama tiga hari, lebih lama di banding permukan lain seperti kardus atau stainless steel. Hanya separuh dari warga yang memilah sampah untuk di daur ulang. Hal ini berpotensi menigkatkan sampah plastik dan menambah beban tempat pembuangan akhir selama PSBB atau WFH, ujar peneliti pusat penelitian oseonografi LIPI intan suci nurhati di kutip dari siaran pers.

Referensi:
Mantra, I. B., Demografi Umum, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. 2010.
Notoatmodjo, S., Ilmu Kesehatan Masyarakat, PT. Rineka Cipta, Jakarta. 1997.
Notoatmodjo, S., IKM Prinsip-Prinsip Dasar, Rineka Cipta, Jakarta. 2003.
 Soekanto, S., Sosiologi Suatu Pengantar, CV Rajawali, Jakarta. 2003.
 Azwar, S., Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, Pustaka Pelajar, Jakarta. Notoatmodjo, S., Kesehatan Masyarakat (Ilmu dan Seni), Rineka Cipta, Jakarta.
https://katadata.co.id/berita/2020/05/27/tokopedia-bukalapak-respons-meningkatnya-sampah-plastik-saat-pandemi (diakses pada 09 juni 2020)


0 komentar:

Posting Komentar