Sikap
terhadap perilaku masyarakat pada sampah
Oleh Marsum
Dosen Pengampu
Dr.,Dra.Arundati Shinta,MA
Tingginya laju pertumbuhan penduduk di
beberapa bagian dunia ini menyebabkan jumlah penduduk meningkat begitu cepat.
Mulai tahun 1650 laju pertumbuhan penduduk dunia semakin meningkat dengan
cepat. Pada tahun 1650 jumlah penduduk di negara Eropa sebesar 113 juta jiwa,
pada tahun 1750 menjadi 152,4 juta jiwa, dan kemudian pada tahun 1850 menjadi
325 juta jiwa. Jadi dalam dua abad jumlahnya menjadi tiga kali lipat, sedangkan
untuk benua Asia-Afrika dalam jangka waktu yang sama jumlah penduduknya
Sampah merupakan sesuatu bahan atau
benda padat yang sudah tidak dipakai lagi oleh manusia, atau benda padat yang
sudah tidak digunakan lagi dalam suatu kegiatan manusia dan dibuang .
Masyarakat banyak yang menganggap semua sampah itu kotor, menjijikan dan tidak
berguna lagi sehingga harus dibuang atau membakarnya. Pemerintah sudah mulai
kesulitan mencari tempat pembuangan akhir dari sampah karena banyak masyarakat
yang tidak mau kalau wilayahnya dijadikan tempat pembuangan sampah. Hal ini
dapat dipahami karena sampah yang menumpuk sangat mengganggu kenyamanan dan
kesehatan, terutama dari bau dan keberadaan lalat
Pengetahuan adalah kesan dimana dalam
pikiran manusia sebagai hasil dalam penggunaan panca indera, yang berbeda
sekali dengan kepercayaan (belifes), takhayul (superstitious), maupun
penerapan-penerapan yang keliru atau (misinformations) . Sikap manusia didefinsikan dalam berbagai
versi oleh para ahli. Berbagai definisi dan pengertian pada umumnya dapat memasukkan
kedalam 3 (tiga) kerangka pemikiran yakni : kerangka pemikiran sikap adalah
suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan, sikap merupakan semacam kesiapan
untuk bereaksi terhadap suatu objek denga cara-cara tertentu, dan berorientasi
pada skema triadick (triadick scheme) .
Karena itu peneliti ingin mengetahui tentang hubungan antara tingkat
pengetahuan dan sikap terhadap perilaku masyarakat dalam mengolah sampah di
Dusun Padukuhan Desa Sidokarto Kecamatan Godean Kabupaten Sleman Yogyakarta
Tahun 2012.
Sikap masyarakat yang kurang baik ini
diperkirakan dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan dan kematangan usia. Bagi
sebagian responden yang menyatakan tidak setuju terhadap pengolahan sampah ini
dipengaruhi oleh karena belum adanya sarana dan prasarana pengangkutan sampah
di Dusun Dukuh sehingga sebagian besar masyarakatnya melakukan pembakaran
sampah dan sebagian lainnya membuang sampah di tempat pembuangan sampah sekitar
wilayah pasar sebagai upaya pengelolaan sampah dan kegiatan warga masyarakat
yang melakukan pengelolaan sampah
yaitu dengan memilah sampah-sampah seperti kaleng atau botol bekas untuk dijual
kembali jumlahnya masih sangat sedikit. Berdasarkan hasil tersebut, dapat
diambil kesimpulan bahwa masyarakat di Dusun Dukuh belum memilki kegiatan
pengolahan sampah yang baik karena sebagian masyarakat memilih melakukan
pembakaran sampah yang sebetulnya kegiatan ini dapat menyebabkan gangguan
kesehatan bagi masyarakat sendiri maupun
merusak atau mencemari lingkungan dan membuang sampah di wilayah atau sekitar
pasar, serta sejumlah pengelolaan sampah pun baru sebatas pemilahan atau
pengumpulan jenis-jenis sampah tertentu yang bernilai ekonomis dan dapat dijual
kembali.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa
sebagian masyarakat Dusun Dukuh memiliki perilaku yang tidak baik dalam
mengolah sampah, hal ini ditunjukkan dengan masih sedikitnya masyarakat yang
mempunyai kesadaran mengolah sampahnya sendiri, dalam pengolahan sampah pun
masih sebatas dalam kegiatan memilah sampah, yakni memisahkan antara sampah
basah dan sampah kering, dan memanfaatkan lagi barang-barang yang masih layak
pakai dengan menjualnya kembali. Tetapi, walaupun banyak masyarakat yang
mengerti tentang cara pengolahan sampah namun keinginan atau pelaksanaan
pengolahan sampah yang baik belum dilakukan sepenuhnya. Berdasar hasil
observasi yang dilakukan bahwa di Dusun Dukuh terdapat tumpukantumpukan sampah
yang dikumpulkan oleh setiap kepala keluarga dan kemudian sampah-sampah
tersebut dibakar sehingga keadaan lingkungan sekitar tidak terlihat banyak
sampah berserakan, dan sebagian masyarakat memilih membuang sampah yang mereka
miliki di tempat penampungan sampah di wilayah sekitar pasar.
Sikap masyarakat yang kurang baik ini
diperkirakan dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan dan kematangan usia. Bagi
sebagian besar responden yang menyatakan tidak setuju terhadap pengolahan
sampah ini dipengaruhi oleh karena belum adanya sarana dan prasarana
pengangkutan sampah di Dusun Dukuh sehingga sebagian besar masyarakatnya
melakukan pembakaran sampah dan sebagian lainnya membuang sampah di tempat
pembuangan sampah di sekitar wilayah pasar, hal seperti itu menurut mereka
sudah merupakan usaha pengolahan sampah akan tetapi pengolahan sampah yang
seperti itu belumlah sepenuhnya benar, karena dari perilaku tersebut dapat mengakibatkan
pencemaran lingkungan di tanah maupun udara akibat dari pembakaran sampah yang
dilakukan.
Sampah
plastik meningkat seiring maraknya belanja online saat pandemi corona.
Tokopedia dan Bukalapak mengatakan, pengemasan dilakukan mitra, kajian lembaga
ilmu pengetahuan indonesia (LIPI) menunjukkan, sampah plastik meningkat seiring
maraknya belanja online selama pandemi corona. Tokopedia dan Bukalapak mengaku
sudah berupa meminimalkan penggunaan plastik berupaya meminimalkan penggunaan
plastik . External Communication Senior Lead Tokopedia Ekhel Chandra Wijaya
menjelaskan, tokopedia merupakan merketplace yang kegiatan pengemasan barang
dilakukan oleh mitra penjual (merchant). Namun, perusahaan tetap berupaya agar
mitra menjual produk dengan cara yang ramah lingkungan salah caranya, Tokopedia memberikan panggung kepada
para pelaku usaha lokal yang mengusung konsep ramah lingkungan. Dua di
antaranta demi bumi dan burgreens. Demi bumi memasarkan berbagai produk dan
kemasan ramah lingkungan, seperti tas yang di daur ulang dari vitrase gorden.
Sedangkan burgreens bergerak di industri makanan dan minuman yang menggunakan
bioplastik terbuat dari singkong.
Unicorn tanah air itu juga menghimbau
masyarakat untuk menggunakan ulang kantong plastik atau kardus yang di dapat
saat memesan produk di e-commerce. “ini upaya kami mengurangi konsumsi plastik
dalam kehidupan sehari hari, sekaligus menjaga keberlangsungan lingkungan, kata
ekhel kepada katadata.co.id, selasa (26/5). Hal senada di sampaikan oleh Head
of corporate communication Bukalapak intan wisisono. Seluruh kegiatan
pengemasan dan pengiriman barang dilakukan oleh masing-masing merchant sesuai
permintaan pengguna, dan di kirimkan melalui berbagai penyedia jasa pengiriman.
“namun, sebagai platform marketplace, Bukalapak berkomitmen untuk menjaga
transaksi online dapat terlaksana secara aman dan nyaman untuk seluruh
masyarakat, kata intan sebelumny, pusat penelitian oseanografi dan pusat
penelitian kependudukan LIPI merilis hasil studi berjudul Dampak pembatasan
sosial berskala besar (PSBB) dan Work
From Home (WFH) terhadap sampah plastik di kawasan Jabodetabek, Survei
dilakukan secara online pada 20 April 2020 hingga 5 mei 2020, hasil studi
menunjukan kegiatan belanja online mayoritas warga jabodetabek meningkat selama
masa pembatasan sosial berskala besra (PSBB) dan Work from Home (WFH). Dari
yang sebelumnya hanya satu hingga lima kali dalam sebulan, kini menjadi satu
hingga 10 kali, di sisi lain 96% paket barang yang di antarkan ke pengguna
e-commerce di bungkus dengan plastik yang herbal dan bubble wrap. Alhasil jumlah sampah plastik
dari bungkus paket melebihi kemasan yang di beli. Survei juga menunjukkan bahwa
60% responden paham bahwa penggunaa bungkus plastik tidak mengurangi risiko terpapar
Covid-19. Penelitian sebelumnya juga menyebutkan bahwa virus corona dapat
bertahan di permukaan plastik selama tiga hari, lebih lama di banding permukan
lain seperti kardus atau stainless steel. Hanya separuh dari warga yang memilah
sampah untuk di daur ulang. Hal ini berpotensi menigkatkan sampah plastik dan
menambah beban tempat pembuangan akhir selama PSBB atau WFH, ujar peneliti
pusat penelitian oseonografi LIPI intan suci nurhati di kutip dari siaran pers.
Referensi:
Mantra,
I. B., Demografi Umum, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. 2010.
Notoatmodjo,
S., Ilmu Kesehatan Masyarakat, PT. Rineka Cipta, Jakarta. 1997.
Notoatmodjo,
S., IKM Prinsip-Prinsip Dasar, Rineka Cipta, Jakarta. 2003.
Soekanto, S., Sosiologi Suatu Pengantar, CV
Rajawali, Jakarta. 2003.
Azwar, S., Sikap Manusia Teori dan
Pengukurannya, Pustaka Pelajar, Jakarta. Notoatmodjo, S., Kesehatan Masyarakat
(Ilmu dan Seni), Rineka Cipta, Jakarta.
https://katadata.co.id/berita/2020/05/27/tokopedia-bukalapak-respons-meningkatnya-sampah-plastik-saat-pandemi (diakses pada 09 juni 2020)
https://katadata.co.id/berita/2020/05/27/tokopedia-bukalapak-respons-meningkatnya-sampah-plastik-saat-pandemi (diakses pada 09 juni 2020)
0 komentar:
Posting Komentar