Oleh:
Alia Nanda Rumekti
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
New Normal adalah istilah yang sedang
cukup booming ditengah masyarakat. New
Normal adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal (Sumartiningtyas, 2020) . New Normal tentu tidak mudah bagi
seluruh masyarakat. Perlu adanya strategi khusus untuk menghadapi New Normal. Strategi tersebut
diantaranya adalah strategi secara Psikologi dan Ekonomi. Psikologi dan Ekonomi
dapat menjadi dasar bagi seseorang untuk beradaptasi. Psikologi berperan dalam penumbuhan
pikiran dan perasaan positif. Ekonomi berperan dalam penyusunan rencana
keuangan dan usaha. Lalu, bagaimana sebenarnya sisi Psikologis dan Ekonomi
memandang New Normal?
Seminar
Online Strategi Menghadapi New Normal
dari Sisi Psikologis dan Ekonomi ini memuat jawaban atas pertanyaan tersebut.
Seminar ini merupakan kerjasama antara Fakultas Ekonomi dan Fakultas Psikologi
UP45, HIMPAUDI cabang Kecamatan Ngaglik, UPT Pelayanan Pendidikan, KUI
UP45, dan BUDDIES KUI UP45. Tujuannya adalah memberikan motivasi dalam menghadapi kondisi New Normal bagi guru, orangtua,
mahasiswa, dan masyarakat umum. Seminar yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 13
Juni 2020, ini menghadirkan dua orang narasumber. Yaitu Ibu Dewi Handayani
Harahap, S. Psi., M. Psi, Psikolog dan Dra. Eny Sulistyowati, M. M. Keduanya
saling bersinergi dalam menyampaikan materi dari sisi keilmuan masing-masing.
Ibu Dewi
Handayani Harahap, S. Psi., M. Psi., Psikolog, sebagai Psikolog sekaligus dosen
Fakultas Psikologi UP45 tentu lebih merujuk kepada tinjauan secara psikologis.
Dalam materinya, beliau menyampaikan bahwa strategi menghadapi New Normal yang utama adalah penerimaan
diri (self-acceptance). Penerimaan diri menjadi hal yang sangat mendasar bagi
seseorang untuk menghadapi transisi, perubahan, dan memudahkan dalam beradaptasi.
Penerimaan diri tidak hanya sekadar berhenti bertanya “kenapa”, tetapi juga
mulai memikirkan tentang solusi dari sebuah masalah. Beliau juga menuturkan
bahwa ketika seseorang sudah mampu menerima dirinya, maka ia mampu menemukan
strategi menurut versi pribadi masing-masing. Sebagai penutup materi beliau memberikan
cara adaptasi secara psikologis. Cara tersebut adalah konsisten menjalani
perubahan, mempertahankan pola baru, dukungan keluarga dan lingkungan sangat
diperlukan, tidak berputus asa, pantang menyerah, serta kuatkan rasa syukur.
Hal
serupa juga dikemukakan Ibu Dra. Eny Sulistyowati, M. M., dalam materinya.
Beliau yang merupakan dosen Fakultas Ekonomi UP45, tentunya meninjau hal ini
dari sisi ekonomi. Menurutnya, New Normal
bisa berdampak pada perekonomian. Salah satunya disebabkan oleh hampir seluruh
pelaku ekonomi tidak bisa berproduksi secara penuh. New Normal mungkin diharapkan oleh sebagian masyarakat. Terutama
masyarakat yang bergantung pada penghasilan harian dan kini menganggur. Pengaruh
New Normal terhadap perekonomian
adalah pemulihan yang lambat, bisnis akan berubah, protokol kesehatan menjadi
ketat di dunia usaha. Ada beberapa perubahan yang perlu diantisipasi dalam
menghadapi New Normal. Salah satunya
adalah memperhatikan kebersihan dan keamanan dari produk yang dijual. Hal ini
disebabkan karena perkiraan usaha yang akan berkembang adalah usaha yang
berbasis kebutuhan, keamanan, kesehatan, dan kebersihan.
Covid-19
pada kenyataannya berdampak pada berbagai sektor. Pandemi ini juga menyebabkan
kerugian dari berbagai sisi. Hal ini membuat masyarakat harus segera bangkit
dan menyesuaikan diri dengan kondisi pandemi ini. Penerimaan diri adalah
langkah awal yang tepat dalam tahap penyesuai diri terhadap kondisi ini. Penerimaan
diri yang baik akan menuntut seseorang untuk dapat menyusun rencana hidupnya
berikutnya, termasuk perencanaan usaha. Orang yang mampu bertahan dalam kondisi
sulit bukanlah orang yang paling kuat atau pintar. Melainkan, orang yang mampu
beradaptasi dan menyesuaikan diri terhadap perubahan.
Daftar Pustaka:
Sumartiningtyas, H. K. (2020, Mei 26).
Kompas.com. Diambil kembali dari https://www.kompas.com:
https://www.kompas.com/sains/read/2020/05/26/163200023/apa-itu-new-normal-presiden-jokowi-sebut-hidup-berdamai-dengan-covid-19
0 komentar:
Posting Komentar