7.6.20

PENTINGNYA TRAINING BAGI KARYAWAN DAN PERUSAHAAN


Oleh :
Poppy Intan Permatasari/ 19310410013
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA.

Pelatihan atau training adalah suatu proses belajar untuk menguasai keterampilan, pengetahuan dan sikap yang baru untuk mempersiapkan seseorang agar mampu melakukan pekerjaan yang saat ini menjadi tanggungjawabnya atau yang akan menjadi tanggung jawabnya kelak sebagai bagian dari perkembangan individu maupun organisasi di mana ia bekerja (Abdorrakhman, 2011:8). Pada umumnya suatu organisasi dalam beraktivitas, senantiasa berusaha untuk dapat mencapai tujuan utama yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Hal ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor dan salah satunya adalah faktor sumber daya manusia (SDM), baik dari segi kualitas maupun kuantitas sumberdaya manusia itu sendiri. Hal ini menyebabkan pentingnya sumberdaya manusia dalam kinerja suatu organisasi. Dengan melakukan training, para karyawan dapat memiliki pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan sesuai dengan pekerjaan yang mereka lakukan.
Perusahaan selalu membutuhkan tenaga-tenaga yang berkompeten di bidangnya untuk meningkatkan profit dan perkembangan perusahaan. Oleh karena itu, pelatihan dan pembinaan karyawan menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Training dinilai sebagai salah satu media yang efektif untuk meningkatkan kemampuan karyawan dan mendukung laju perkembangan perusahaan. Berikut ini uraian lengkap terkait tujuan, manfaat, serta beberapa hal lain yang menjadi alasan mengapa pelatihan kerja penting bagi karyawan dan perusahaan.


Umumnya, pelatihan kerja memiliki 3 (tiga) tujuan atau objektivitas yang ingin dicapai dari kegiatan tersebut, yaitu:
a.       Ilmu Pengetahuan (Knowledge) : Para karyawan yang dilatih atau dibina oleh perusahaan diharapkan mendapatkan ilmu pengetahuan yang cukup untuk dapat mengerjakan tugas yang akan diberikan.
b.      Kemampuan (Skill) : Parak karyawan yang baru dilatih diharapkan dapat dan mampu melakukan tugas saat ditempatkan pada proses yang telah ditentukan.
c.       Penentuan Sikap (Attitude) : Setelah melakukan pelatihan kerja, karyawan baru diharapkan dapat memiliki minat dan kesadaran atas pekerjaan yang akan dilakukannya.

Tujuan yang ingin dicapai dari program training karyawan tersebut pada dasarnya untuk mendukung kelancaran operasional dan produktivitas perusahaan. Training dapat dilakukan oleh perusahaan itu sendiri secara internal, maupun eksternal seperti mengundang trainer dari luar atau membawa karyawan baru pada pelatihan di luar perusahaan. Pelatihan kerja yang baik akan membawa manfaat bagi karyawan dan perusahaan. Banyak sekali manfaat yang diperoleh dari hasil training karyawan. Berikut ini merupakan ringkasan manfaat training secara umum dari berbagai pihak, antara lain:
Manfaat bagi perusahaan : Memiliki tenaga kerja yang ahli dan terampil, meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja, meningkatkan produktivitas kerja, mengurangi biaya karena waktu yang terbuang akibat kesalahan-kesalahan, meningkatkan mutu hasil kerja, meningkatkan sales dan profit, manfaat bagi manajer , memiliki karyawan yang ahli dan terampil dan dapat mendelegasikan lebih banyak tugas dan tanggung jawab kepada karyawan.
Manfaat yang diperoleh bagi karyawan : Menambah pengetahuan dan keterampilan di bidangnya, meningkatkan rasa percaya diri, meningkatkan kepuasan kerja, mengurangi waktu yang digunakan untuk belajar, memahami pekerjaan dan budaya kerja di perusahaan.
Berikut merupakan dampak yang mungkin akan timbul jika perusahaan memilih untuk tidak melakukan training karyawan:
1.      Karyawan sering melakukan kesalahan dalam melakukan pekerjaannya.
2.      Hasil kerja karyawan tidak memenuhi standar kerja perusahaan.
3.      Timbul rasa tidak puas karyawan dan perusahaan yang berakibat saling menjelek-jelekkan.
4.      Kurangnya pengetahuan dalam menggunakan teknologi di perusahaan.
5.      Produktivitas kerja cenderung konstan, atau bahkan menurun.
6.      Loyalitas terhadap perusahaan cenderung rendah.
Dari penjelasan di atas, dapat kita ketahui bahwa pelatihan atau training merupakan suatu proses yang sangat penting dalam menyediakan tenaga kerja yang kompeten untuk memenuhi kebutuhan standar produksi. Sayangnya, masih banyak perusahaan yang belum serius menyelenggarakan pelatihan yang efektif. Banyak Divisi HR yang umumnya bertanggung jawab tentang proses perekrutan hingga pelatihan karyawan lebih menghabiskan waktunya untuk menangani dokumen cuti, rekapitulasi absensi, dan menghitung lembur serta gaji karyawan dengan spreadsheet. Padahal tugas rutin bulanan hingga persiapan proses pelatihan karyawan yang efektif, saat ini tak harus dikerjakan secara manual.
Sebagai tim HR, Anda bisa menggunakan layanan Talenta sebagai solusi digital untuk pengelolaan administrasi karyawan dan persiapan pelatihan kerja yang efektif bagi perusahaan Anda. Talenta memiliki fitur Administrasi HR untuk melakukan proses pelatihan kerja dari awal karyawan masuk ke perusahaan. Tahapan pelatihan di layanan Talenta juga dapat disesuaikan dengan regulasi yang berlaku diperusahaan. Tak hanya itu, Talenta juga menyediakan berbagai fitur seperti payroll, PPh 21, THR, BPJS, reimbursement, pengajuan cuti, lembur, hingga absensi secara online. Dengan sistem berbasis cloud, pengelolaan administrasi karyawan dapat terintergrasi otomatis dengan sistem perusahaan sehingga bisa diselesaikan secara cepat dan akurat. Layanan Talenta membantu tim HR agar dapat lebih fokus pada tugas yang lebih esensial, yakni pengembangan SDM di perusahaan.

Daftar Pustaka :
Gintings, Abdorrakhman. (2011). Esensi Praktis Manajemen Pendidikan dan    Pelatihan. Bandung : Humaniora.

Sumber Gambar :

0 komentar:

Posting Komentar