Oleh
:
Poppy
Intan Permatasari/ 19310410013
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Dosen
Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA.
Pelatihan
atau training adalah suatu proses belajar untuk menguasai keterampilan,
pengetahuan dan sikap yang baru untuk mempersiapkan seseorang agar mampu
melakukan pekerjaan yang saat ini menjadi tanggungjawabnya atau yang akan
menjadi tanggung jawabnya kelak sebagai bagian dari perkembangan individu
maupun organisasi di mana ia bekerja (Abdorrakhman, 2011:8). Pada umumnya suatu
organisasi dalam beraktivitas, senantiasa berusaha untuk dapat mencapai tujuan
utama yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Hal ini dapat
dipengaruhi oleh berbagai faktor dan salah satunya adalah faktor sumber daya
manusia (SDM), baik dari segi kualitas maupun kuantitas sumberdaya manusia itu
sendiri. Hal ini menyebabkan pentingnya sumberdaya manusia dalam kinerja suatu
organisasi. Dengan melakukan training, para karyawan dapat memiliki
pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan sesuai dengan pekerjaan yang mereka
lakukan.
Perusahaan
selalu membutuhkan tenaga-tenaga yang berkompeten di bidangnya untuk
meningkatkan profit dan perkembangan perusahaan. Oleh karena itu, pelatihan dan
pembinaan karyawan menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Training dinilai
sebagai salah satu media yang efektif untuk meningkatkan kemampuan karyawan dan
mendukung laju perkembangan perusahaan. Berikut ini uraian lengkap terkait
tujuan, manfaat, serta beberapa hal lain yang menjadi alasan mengapa pelatihan
kerja penting bagi karyawan dan perusahaan.
Umumnya,
pelatihan kerja memiliki 3 (tiga) tujuan atau objektivitas yang ingin dicapai
dari kegiatan tersebut, yaitu:
a. Ilmu Pengetahuan (Knowledge)
: Para karyawan yang dilatih atau
dibina oleh perusahaan diharapkan mendapatkan ilmu pengetahuan yang cukup untuk
dapat mengerjakan tugas yang akan diberikan.
b.
Kemampuan
(Skill) : Parak karyawan yang baru dilatih diharapkan dapat
dan mampu melakukan tugas saat ditempatkan pada proses yang telah ditentukan.
c.
Penentuan
Sikap (Attitude) : Setelah melakukan pelatihan kerja,
karyawan baru diharapkan dapat memiliki minat dan kesadaran atas pekerjaan yang
akan dilakukannya.
Tujuan yang ingin dicapai dari program training
karyawan tersebut pada dasarnya untuk mendukung kelancaran operasional dan
produktivitas perusahaan. Training dapat dilakukan oleh perusahaan itu sendiri
secara internal, maupun eksternal seperti mengundang trainer dari luar atau
membawa karyawan baru pada pelatihan di luar perusahaan. Pelatihan kerja yang
baik akan membawa manfaat bagi karyawan dan perusahaan. Banyak sekali manfaat
yang diperoleh dari hasil training karyawan. Berikut ini merupakan ringkasan
manfaat training secara umum dari berbagai pihak, antara lain:
Manfaat bagi perusahaan : Memiliki
tenaga kerja yang ahli dan terampil, meningkatkan efisiensi dan efektivitas
kerja, meningkatkan produktivitas kerja, mengurangi biaya karena waktu yang
terbuang akibat kesalahan-kesalahan, meningkatkan mutu hasil kerja, meningkatkan
sales dan profit, manfaat bagi manajer , memiliki karyawan yang ahli dan
terampil dan dapat mendelegasikan lebih banyak tugas dan tanggung jawab kepada
karyawan.
Manfaat yang diperoleh bagi
karyawan : Menambah pengetahuan dan keterampilan di
bidangnya, meningkatkan rasa percaya diri, meningkatkan kepuasan kerja, mengurangi
waktu yang digunakan untuk belajar, memahami pekerjaan dan budaya kerja di
perusahaan.
Berikut merupakan dampak yang mungkin
akan timbul jika perusahaan memilih untuk tidak melakukan training karyawan:
1. Karyawan
sering melakukan kesalahan dalam melakukan pekerjaannya.
2. Hasil
kerja karyawan tidak memenuhi standar kerja perusahaan.
3. Timbul
rasa tidak puas karyawan dan perusahaan yang berakibat saling menjelek-jelekkan.
4. Kurangnya
pengetahuan dalam menggunakan teknologi di perusahaan.
5. Produktivitas
kerja cenderung konstan, atau bahkan menurun.
6. Loyalitas
terhadap perusahaan cenderung rendah.
Dari penjelasan di atas, dapat kita
ketahui bahwa pelatihan atau training merupakan suatu proses yang sangat
penting dalam menyediakan tenaga kerja yang kompeten untuk memenuhi kebutuhan
standar produksi. Sayangnya, masih banyak perusahaan yang belum serius
menyelenggarakan pelatihan yang efektif. Banyak Divisi HR yang umumnya bertanggung
jawab tentang proses perekrutan hingga pelatihan karyawan lebih menghabiskan
waktunya untuk menangani dokumen cuti, rekapitulasi absensi, dan menghitung
lembur serta gaji karyawan dengan spreadsheet. Padahal tugas rutin bulanan
hingga persiapan proses pelatihan karyawan yang efektif, saat ini tak harus
dikerjakan secara manual.
Sebagai tim HR, Anda bisa menggunakan
layanan Talenta sebagai solusi digital untuk pengelolaan administrasi karyawan
dan persiapan pelatihan kerja yang efektif bagi perusahaan Anda. Talenta
memiliki fitur Administrasi HR untuk melakukan proses pelatihan kerja dari awal
karyawan masuk ke perusahaan. Tahapan pelatihan di layanan Talenta juga dapat
disesuaikan dengan regulasi yang berlaku diperusahaan. Tak hanya itu, Talenta juga
menyediakan berbagai fitur seperti payroll, PPh 21, THR, BPJS, reimbursement,
pengajuan cuti, lembur, hingga absensi secara online. Dengan sistem berbasis
cloud, pengelolaan administrasi karyawan dapat terintergrasi otomatis dengan
sistem perusahaan sehingga bisa diselesaikan secara cepat dan akurat. Layanan
Talenta membantu tim HR agar dapat lebih fokus pada tugas yang lebih esensial,
yakni pengembangan SDM di perusahaan.
Daftar Pustaka :
Gintings,
Abdorrakhman. (2011). Esensi Praktis Manajemen Pendidikan dan Pelatihan. Bandung : Humaniora.
https://www.talenta.co/blog/insight-talenta/pentingnya-pelatihan-kerja-bagi-karyawan-perusahaan/
(diakses pada tanggal 5 Juni 2020).
Sumber Gambar :
https://www.karyaone.co.id/blog/jenis-pelatihan-karyawan/
(diakses pada tanggal 5 Juni 2020).
0 komentar:
Posting Komentar