Di era industri 4.0 persaingan di dunia usaha dan industri semakin kompetitif. Untuk menghadapi persaingingan seperti sekarang perusahaan dituntut untuk memiliki karyawan yang handal dan memiliki kompetensi yang tinggi agar dapat bersaing. Karena karyawan merupakan aset utama dan ujung tombak didalam kesuksesan sebuah perusahaan. Seperti yang diungkapkan oleh Bangun (2017: 14) bahwa karyawan adalah salah satu sumber daya manusia dalam organisasi, sebagai pemilik pengetahuan dan ketrampilan yang disumbangkan terhadap organisasi, memiliki peran yang sangat penting dalam mencapai tujuan organisasi.
Untuk dapat bersaing dengan perusahaan kompetitor karyawan didalam perusahan diharuskan memiliki kompetensi yang unggul. Kompetensi adalah karakteristik dasar individu seperti kemampuan, ketrampilan, dan perilaku (know-how, skill, dan attitude) yang berguna untuk dapat melaksanakan dan menyelesaikan sebuah pekerjaan atau tanggung jawab secara efektif, efisien, produktif dan berkualitas.
Menurut Malthis (2006:114), motivasi adalah keinginan dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut bertindak. Biasanya orang bertindak karena suatu alasan untuk mencapai tujuan. Memahami motivasi sangatlah penting karena kinerja, reaksi terhadap kompensasi dan persoalan sumber daya manusia yang lain dipengaruhi dan mempengaruhi motivasi. Teori motivasi manusia yang dikembangkan oleh Malthis (2006) mengelompokkan kebutuhan manusia menjadi lima kategori yang naik dalam urutan tertentu. Sebelum kebutuhan lebih mendasar terpenuhi, seseorang tidak akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi.
Hierarki Maslow yang terkenal terdiri atas kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan keselamatan dan keamanan, kebutuhan akan kebersamaan, kasih sayang, dan kebutuhan akan aktualisasi diri. Kebutuhan seseorang merupakan dasar untuk model motivasi. Kebutuhan adalah kekurangan yang dirasakan oleh seseorang pada saat tertentu yang menimbulkan tegangan yang menyebabkan timbulnya keinginan. Karyawan akan berusaha untuk menutupi kekurangannya dengan melakukan suatu aktifitas yang lebih baik dalam melaksanakan pekerjaannya. Dengan melakukan aktifitas yang lebih banyak dan lebih lebih baik, karyawan akan memperoleh hasil yang lebih baik pula sehingga keinginannya dapat terpenuhi. Keinginan yang timbul dalam diri karyawan dapat berasal dari dalam dirinya sendiri maupun berasal dari luar dirinya, baik yang berasal dari dalam lingkungan kerjanya maupun dari luar lingkungan kerjannya.
Hierarki Maslow yang terkenal terdiri atas kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan keselamatan dan keamanan, kebutuhan akan kebersamaan, kasih sayang, dan kebutuhan akan aktualisasi diri. Kebutuhan seseorang merupakan dasar untuk model motivasi. Kebutuhan adalah kekurangan yang dirasakan oleh seseorang pada saat tertentu yang menimbulkan tegangan yang menyebabkan timbulnya keinginan. Karyawan akan berusaha untuk menutupi kekurangannya dengan melakukan suatu aktifitas yang lebih baik dalam melaksanakan pekerjaannya. Dengan melakukan aktifitas yang lebih banyak dan lebih lebih baik, karyawan akan memperoleh hasil yang lebih baik pula sehingga keinginannya dapat terpenuhi. Keinginan yang timbul dalam diri karyawan dapat berasal dari dalam dirinya sendiri maupun berasal dari luar dirinya, baik yang berasal dari dalam lingkungan kerjanya maupun dari luar lingkungan kerjannya.
Kinerja karyawan sering diartikan sebagai pencapaian tugas, dimana karyawan dalam bekerja harus sesuai dengan program kerja organisasi untuk menunjukkan tingkat kinerja organisasi dalam mencapai visi, misi, dan tujuan organisasi. Kinerja karyawan adalah hasil yang diinginkan dari pelaku (Wulan, 2011). Untuk meningkatkan kompetensi karyawan di pengaruhi oleh Keyakinan dan nilai-nilai, Ketrampilan, Pengalaman, Karakteristik kepribadian, Isu emosional, Kemampuan intelektual, Budaya organisasi dan motivasi. Motivasi kerja adalah sebagai pendorong bagi seseorang untuk melakukan pekerjaannya dengan lebih baik, juga merupakan faktor yang membuat perbedaan antara sukses dan gagalnya dalam banyak hal dan merupakan tenaga emosional yang sangat penting untuk sesuatu pekerjaan baru. Menurut Saydam dalam Kadarisman (2013: 291) tujuan pemberian motivasi kerja kepada karyawan adalah untuk:
a) mengubah perilaku karyawan sesuai dengan keinginan perusahaan;
b) meningkatkan gairah prestasi kerja;
c) meningkatkan disiplin kerja;
d) meningkatkan prestasi kerja;
e) meningkatkan rasa tanggung jawab;
f) meningkatkan produktivitas dan efisiensi; dan
g) menumbuhkan loyalitas karyawan pada perusahaan.
Dengan demikian menunjukan bahwa kompetensi seorang karyawan dalam melaksanakan tugas perusahaan dipengaruhi oleh motivasi kerja. Motivasi kerja bisa berasal dari faktor intrinsik maupun ekstrinsik.
Daftar Pustaka :
Malthis. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Salemba Empat. Jakarta.
Wulan, lucky. 2011. Skripsi: Analisis Pengaruh Motivasi Kerja Dan Lingkungan Kerja terhadap kinerja karyawan. Studi Pada Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kota Semarang. Universitas Diponegoro Semarang.
Kompas. 2019. Pentingnya Motivasi Kerja terhadap Peningkatan Kompetensi Karyawan. https://www.kompasiana.com/pramudiyono/5d1dae6f097f36739e58f0e2/pentingnya-motivasi-kerja-terhadap-peningkatan-kompetensi-karyawan diakses pada 9 Juni 2020
Sumber gambar : https://images.app.goo.gl/5LqyF2gfRQgXF9Fs5
Sumber gambar : https://images.app.goo.gl/5LqyF2gfRQgXF9Fs5
0 komentar:
Posting Komentar