Pentingnya Kesadaran Diri
Ujian
Akhir Psikologi Sosial
(Semester
Genap 2019/2020)
Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta. M.A
Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta. M.A
Yudit
Ilham Ramadhana ( 19310410018)
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Penyebaran virus corona atau
covid-19 masih menjadi topik hangat yang diperbincangkan dunia. Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi menyatakan wabah covid-19 sebagai pandemi
global karena cepat dan luasnya penyebaran virus ini. Kurun waktu 3 bulan,
virus ini telah menjangkit beberapa negara dibelahan dunia, termasuk Indonesia
(Kompas, 12 Maret 2020).
Hingga
saat ini yang bisa lakukan hanyalah pencegahan, karena belum ditemukannya
vaksin untuk menyembuhkan virus ini. Beberapa kota di Indonesia sendiri
melakukan sistem PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar, tentu saja sistem
ini menekan pergerakan aktivitas masyarakat. Virus covid ini juga tidak hanya
berdampak bagi pergerakan aktivitas masyarakat saja, tetapi juga berdampak pada
psikologis masyarakat yang cemas akan terpapar virus ini. Sebagian masyarakat
juga tidak hanya merasa cemas akan paparan virus ini, tetapi juga merasa cemas
akan dampak perekonomian mereka.
Bagaikan
kata pepatah “ada hitam dan ada putih” , virus ini juga berdampak baik bagi
hubungan sosial masyarakat. Berbagai kalangan bahu membahu berkerja sama untuk
menggalang donasi demi membantu masyarakat yang terdampak perekonomiannya,
seperti tukang becak yang mulai sepi akan wisatawan, pedagang makanan kecil di
tempat-tempat wisata, dan masih banyak lagi. Selain membantu dalam bentuk
donasi, ada juga sekelompok masyarakat yang memberi bantuan berupa konsultasi
psikologis secara geratis yang digalang oleh HIMPSI. (VivaNews, 9 Mei 2020)
(sumber gambar : pribadi)
Pembagian
sembako ini tentunya tidak selalu berujung positif, masyarakat yang merasa
membutuhkan sembako ini sering kali berebut dan bahkan melakukan perilaku
agresif agar mendapatkan sembako. Perilaku agresif ini tentunya tidak
semestinya terjadi, mengingat seharusnya saling berkerja sama untuk meringankan
beban sesama. Seperti yang dilansir dari Vivanews mengenani pembagian bantuan
di Tanah Abang, seorang
warga bernama Sri mengaku dirinya diinjak saat hendak mengambil bantuan
sembako, ia pun berharap bantuan tersebut lantaran tak mendapatkan bansos dari
Pemprov DKI Jakarta. (Vivanews, 8 Mei 2020)
Perilaku
agresif ini tentunya tidak bisa hanya ditahan oleh orang lain maupun aparatur negara,
dibutuhkan juga kesadaran diri untuk tertib dan mengerti keadaan. Mahasiswa
psikologi tentunya memiliki peran penting untuk menumbuhkan kesadaran agar
dapat meminimalisir perilaku agresif, minimal menumbuhkan kesadaran diri
sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
Referensi :
Nice mas Yudit
BalasHapusnice kak,, semangat kak yudit
BalasHapusMantap kang. Lanjutkan
BalasHapusNice kak yudit :)
BalasHapus