15.6.20


Pentingnya Kesadaran Diri


Ujian Akhir Psikologi Sosial
(Semester Genap 2019/2020)
Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta. M.A

Yudit Ilham Ramadhana ( 19310410018)
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta





Penyebaran virus corona atau covid-19 masih menjadi topik hangat yang diperbincangkan dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi menyatakan wabah covid-19 sebagai pandemi global karena cepat dan luasnya penyebaran virus ini. Kurun waktu 3 bulan, virus ini telah menjangkit beberapa negara dibelahan dunia, termasuk Indonesia (Kompas, 12 Maret 2020).
Hingga saat ini yang bisa lakukan hanyalah pencegahan, karena belum ditemukannya vaksin untuk menyembuhkan virus ini. Beberapa kota di Indonesia sendiri melakukan sistem PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar, tentu saja sistem ini menekan pergerakan aktivitas masyarakat. Virus covid ini juga tidak hanya berdampak bagi pergerakan aktivitas masyarakat saja, tetapi juga berdampak pada psikologis masyarakat yang cemas akan terpapar virus ini. Sebagian masyarakat juga tidak hanya merasa cemas akan paparan virus ini, tetapi juga merasa cemas akan dampak perekonomian mereka.
Bagaikan kata pepatah “ada hitam dan ada putih” , virus ini juga berdampak baik bagi hubungan sosial masyarakat. Berbagai kalangan bahu membahu berkerja sama untuk menggalang donasi demi membantu masyarakat yang terdampak perekonomiannya, seperti tukang becak yang mulai sepi akan wisatawan, pedagang makanan kecil di tempat-tempat wisata, dan masih banyak lagi. Selain membantu dalam bentuk donasi, ada juga sekelompok masyarakat yang memberi bantuan berupa konsultasi psikologis secara geratis yang digalang oleh HIMPSI. (VivaNews, 9 Mei 2020)
(sumber gambar : pribadi)
Pembagian sembako ini tentunya tidak selalu berujung positif, masyarakat yang merasa membutuhkan sembako ini sering kali berebut dan bahkan melakukan perilaku agresif agar mendapatkan sembako. Perilaku agresif ini tentunya tidak semestinya terjadi, mengingat seharusnya saling berkerja sama untuk meringankan beban sesama. Seperti yang dilansir dari Vivanews mengenani pembagian bantuan di Tanah Abang, seorang warga bernama Sri mengaku dirinya diinjak saat hendak mengambil bantuan sembako, ia pun berharap bantuan tersebut lantaran tak mendapatkan bansos dari Pemprov DKI Jakarta. (Vivanews, 8 Mei 2020)
Perilaku agresif ini tentunya tidak bisa hanya ditahan oleh orang lain maupun aparatur negara, dibutuhkan juga kesadaran diri untuk tertib dan mengerti keadaan. Mahasiswa psikologi tentunya memiliki peran penting untuk menumbuhkan kesadaran agar dapat meminimalisir perilaku agresif, minimal menumbuhkan kesadaran diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
Referensi : 

4 komentar: