UJIAN AKHIR SEMESTER
PSIKOLOGI SOSIAL
SEMESTER GENAP 2019/2020
Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta,
MA.
Teguh sundoro / 19310410054
Masa remaja adalah masa yang indah itulah untaian kata-kata
yang sering terdengar oleh para orang tua yang pernah melewati masa remaja .
Banyak hal yang terjadi pada masa transisi remaja dari masa kanak-kanak menuju
dewasa. Satu proses masa yang semua anak manusia sedang dan akan terjadi dalam
sebuah proses tumbuh kembang remaja. Dunia remaja memang unik, sejuta peristiwa
terjadi dan sering diciptakan dengan ide-ide cemerlang dan positif. Sebenarnya kenakalan semacam itu
normal terjadi pada diri remaja karena pada masa itu mereka sedang berada dalam
masa transisi anak menuju dewasa. Perilaku menyimpang atau jahat kalau dalam
batas-batas tertentu dianggap sebagai fakta sosial yang normal.Dengan demikian,
perilaku dikatakan normal sejauh perilaku tersebut tidak menimbulkan keresahan
dalam masyarakat, perilaku tersebut terjadi dalam batas-batas tertentu dan
dilihat pada suatu perbuatan yang tidak disengaja. Namun, kontras dengan
pemikiran tersebut, kenyataan yang akhir-akhir ini terjadi adalah kenakalan
remaja yang disengaja, yakni dilakukan dengan kesadaran.
Remaja memiliki
potensi besar untuk melakukan hal-hal menyimpang dari kondisi atau perilaku
normal. Seperti ada perolakan dalam diri mereka untuk melakukakan hal-hal yang
berbeda dengan yang lain di sekelilingnya, hal-hal yang dianggap normal oleh
kebanyakan orang. Mereka yang menyimpang mempunyai dorongan untuk berbuat
demikian. Hal itu disebabkan karena setiapmanusia pada dasarnya pasti
mengalami dorongan untuk melanggar pada situasi tertentu. Sebaliknya, orang
yang dianggap normal dapat menahan diri dari dorongan-dorongan untuk
menyimpang. Dorongan semacam itupun didasari oleh berbagai hal, seperti motif
untuk mencari sensasi, bahkan karena sifat dasar remaja yang pada usia itu
sedang melalui tahap mengidentifikasi, misalnya meniru apa yang dilakukan tokoh
idola atau yang dianggapnya menarik.
Masa remaja
dianggap sebagai periode “badai dan topan”, suatu masa dimana ketegangan emosi
meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar. Ciri perkembangan
psikologis remaja adalah adanya emosi yang meledak-ledak, sulit dikendalikan,
cepat depresi (sedih, putus asa) dan kemudian melawan dan memberontak. Emosi
tidak terkendali ini disebabkan oleh konflik peran yang senang dialami remaja.
Oleh karena itu, perkembangan psikologis ini ditekankan pada keadaan emosi
remaja.Keadaan emosi pada masa remaja masih labil karena erat dengan keadaan
hormon. Suatu saat remaja dapat sedih sekali, dilain waktu dapat marah sekali.
Emosi remaja lebih kuat dan lebih menguasai diri sendiri daripada pikiran yang
realistis. Kestabilan emosi remaja dikarenakan tuntutan orang tua dan
masyarakat yang akhirnya mendorong remaja untuk menyesuaikan diri dengan
situasi dirinnya yang baru. Hal tersebut hampir sama dengan yang dikemukakan
oleh Hurlock (1990), yang mengatakan bahwa kecerdasan emosi akan mempengaruhi
cara penyesuaian pribadi dan sosial remaja. Bertambahnya ketegangan emosional
yang disebabkan remaja harus membuat penyesuaian terhadap harapan masyarakat
yang berlainan dengan dirinya.
Menurut Mappiare
(dalam Hurlock, 1990) remaja mulai bersikap kritis dan tidak mau begitu saja
menerima pendapat dan perintah orang lain, remaja menanyakan alasan mengapa
sesuatu perintah dianjurkan atau dilarag, remaja tidak mudah diyakinkan tanpa
jalan pemikiran yang logis. Dengan perkembangan psikologis pada remaja, terjadi
kekuatan mental, peningkatan kemampuan daya fikir, kemampuan mengingat dan
memahami, serta terjadi peningkatan keberanian dalam mengemukakan pendapat.
Faktor-faktor yang
melatar belakangi terjadinya kenakalan remaja antara lain Kurangnya perhatian dari orang tua, serta
kurangnya kasih saying,keluarga merupakan unit sosial terkecil yang
memberikan fondasi primer bagi perkembangan anak. Sedangkan lingkungan sekitar
dan sekolah ikut memberikan nuansa pada perkembangan anak. Karena itu
baik-buruknya struktur keluarga dan masyarakat sekitar memberikan pengaruh baik
atau buruknya pertumbuhan kepribadian anak.Keadaan lingkungan keluarga yang
menjadi sebab timbulnya kenakalan remaja seperti keluarga yang broken home,
rumah tangga yang berantakan disebabkan oleh kematian ayah atau ibunya,
keluarga yang diliputi konflik keras, ekonomi keluarga yang kurang, semua itu
merupakan sumber yang subur untuk memunculkan delinkuensi remaja.faktor lainnya
adalah Minimnya pemahaman tentang
keagamaan,di dalam kehidupan berkeluarga kurangnya pembinaan agama juga
menjadi salah satu faktor terjadinya kenakalan remaja Dalam pembinaan moral,
agama mempunyai peranan yang sangat penting karena nilai-nilai moral yang
datangnya dari agama tetap tidak berubah karena perubahan waktu dan
tempat.Dalam pembinaan moral ataupun agama bagi remaja melalui rumah tangga
perlu dilakukan sejak kecil sesuai dengan umurnya karena setiap anak yang
dilahirkan belum mengerti mana yang benar dan mana yang salah, juga belum
mengerti mana batas-batas ketentuan moral dalam lingkungannya. Karena itu
pembinaan moral pada permulaannya dilakukan di rumah tangga dengan
latihan-latihan, nasehat-nasehat yang dipandang baik. Maka pembinaan moral
harus dimulai dari orang tua baik perlakuan, pelayanannya kepada remaja dapat
memperlihatkan contoh teladan yang baik melaksanakan shalat dan sebagainya yang
merupakan hal-hal yang mengarah kepada perbuatan positif karena apa yang diperoleh
dalam rumah tangganya akan dibawa kelingkungan masyarakat. Oleh karena itu
pembinaan moral dan agama dalam keluarga penting sekali bagi remaja untuk
menyelamatkan mereka dari kenakalan dan merupakan cara untuk mempersiapkan hari
depan generasi yang akan datang, sebab kesalahan dalam pembinaan moral akan
berakibat negatif terhadap remaja itu sendiri.
Sebenarnya pemahaman tentang agama
sebaiknya dilakukan semenjak kecil, yaitu melalui kedua orang tua dengan cara
memberikan pembinaan moral dan bimbingan tentang keagamaan, agar nantinya
setelah mereka remaja bisa memilah baik buruk perbuatan yang ingin mereka
lakukan sesuatu di setiap harinya.
Dalam masyarakat sekarang yang sudah begitu mengagungkan ilmu
pengetahuan, kaidah-kaidah moral dan tata susila yang dipegang teguh oleh
orang-orang dahulu menjadi tertinggal dibelakang. Dan didalam masyarakat yang
telah terlalu jauh dari agama, kemerosotan moral orang dewasa sudah lumrah
terjadi. Kemerosotan moral, tingkah laku dan perbuatan – perbuatan orang dewasa
yang tidak baik menjadi contoh atau tauladan bagi anak-anak dan remaja sehingga
berdampak timbulnya kenakalan remaja.Kekurangan spiritual termasuk ketidak
pahaman secara utuh tentang ajaran Islam sehingga mereka melakukan apa saja
yang menjadi keinginan serta kemauan mereka. Harapan
terhadap remaja cukup banyak. Remaja adalah pewaris masa depan, pelapor
pembangunan, pendobrak kebekuan dan saat bangsa dan negara dalam keadaan kritis
Daftar
pustaka :
https://www.researchgate.net/publication/334431729_Analisis_Psikologi_Terhadap_Perilaku_ http://digilib.uin-suka.ac.id/22976/1/12710054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfKenakalan_Remaja_Di_Desa
0 komentar:
Posting Komentar