14.6.20

Pengaruh Motivasi Untuk Rasa Percaya Diri



Ujian Akhir Psikologi Sosial
(Semester Genap 2019/2020)


Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA
Eunike Oktavia Krisnanda / 19310410010

Kepercayaan diri adalah keyakinan bahwa diri ini mampu dalam mengerjakan sesuatu hal. Beberapa pengertian tentang kepercayaan diri (dalam Deni & Ifdil, 2016) menyebutkan bahwa kepercayaan diri juga berhubungan dengan keyakinan untuk tampil apa adanya. Kepercayaan diri ini penting ketika seseorang harus tampil di depan orang banyak. Keyakinan semacam ini sangat tidak mudah diperoleh dan proses mendapatkannya membutuhkan waktu yang lama. Hal ini karena keyakinan diri tersebut juga dipengaruhi oleh pengalaman seseorang. Orang yang bisa menarik hikmah dari setiap pengalamannya, maka rasa percaya dirinya akan semakin tebal. Hal yang sebaliknya, bila seseorang tidak mampu menghayati pengalaman pahitnya maka rasa percaya dirinya tidak menjadi lebih tebal.Memiliki kepercayaan diri akan mempengaruhi bagaimana cara orang tersebut berpikir dan bertindak, bagaimana cara berpikir mengenai orang lain, dan juga tingkat kesuksesan yang dicapai dalam hidup. Ini adalah merupakan salah satu bentuk kecerdasan emosional, yaitu seseorang yang percaya diri adalah seseorang yang berhasil menggunakan cara meningkatkan kecerdasan emosional di dalam dirinya.
Sedangkan orang yang tingkat kepercayaan dirinya rendah atau minder, belum mencapai tingkat kecerdasan emosional yang baik. Perasaan minder atau percaya diri erat kaitannya dengan harga diri yang dimiliki. Memiliki harga diri yang positif berarti akan membuat seseorang percaya diri. Kepercayaan diri memungkinkan seseorang untuk memiliki harapan yang realistis mengenai dirinya sendiri dan dapat mengatasi situasi ketika harapan tersebut tidak dapat terpenuhi. Akan tetapi jika seseorang tidak cukup menumbuhkan harga diri yang positif maka rasa minder atau tidak percaya diri akan menguasainya.Seseorang yang minder melihat dirinya sebagai tidak layak, tidak berharga, tidak diterima, tidak dicintai, atau tidak kompeten. Perasaan – perasaan ini menciptakan image negatif dan pikiran yang kritis terhadap diri sendiri yang akan mempengaruhi tingkah laku serta pilihan – pilihan yang dibuat dalam hidup, yang seringkali akan menurunkan tingkat keyakinan diri menjadi semakin rendah.
Menurut Azwar (2000:15), motivasi adalah rangsangan, dorongan ataupun pembangkit tenaga yang dimiliki seseorang atau sekolompok masyarakat yang mau berbuat dan bekerjasama secara optimal dalam melaksanakan sesuatu yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Motivasi dapat kita kategorikan menjadi dua jenis, berdasarkan sumber atau asal munculnya motivasi.  Yang pertama adalah motivasi internal dan kedua motivasi eksternal. Motivasi internal datangnya dari dalam diri sendiri seperti misalnya idealisme, komitmen, ideologi dan rasa cinta. Oleh karena asalnya dari dalam diri sendiri, motivasi ini biasa langgeng alias mampu bertahan lama. Sebaliknya motivasi eksternal datang karena faktor stimulus dari luar diri kita. Misalnya: untuk membangun motivasi kerja digunakan strategi promosi atau kenaikan jabatan, anak dijanjikan jalan-jalan ke luar negeri apabila jadi juara kelas, dan lain-lain. Seringkali motivasi eksternal membawa dampak lebih cepat, namun motivasi ini biasa tidak bertahan lama, apalagi jika stimulusnya menghilang. Salah satu cara membangun motivasi internal adalah membangun rasa percaya diri.


Percaya diri bisa diartikan sebagai penerimaan terhadap diri sendiri dalam arti yang positif. Kita merasa diri berharga sehingga bisa menerima dan mengendalikan diri kita sepenuhnya. Orang-orang yang memiliki rasa percaya diri bagus terlihat dari sikapnya yang mandiri, disiplin dan mampu mengontrol diri sendiri. Mereka juga bersedia menerima serta menunaikan tanggungjawab yang diberikan kepadanya. Kebiasaan-kebiasaan yang dapat membangun rasa percaya diri tidak terjadi begitu saja melainkan harus ditanamkan sejak kecil. Dengan mendidik anak membangun rasa percaya dirinya, secara tidak langsung kita juga mendidik anak mengembangkan motivasi internalnya. Memberi motivasi memang tidak bisa menjamin bahwa akan diterima, namun kesediaan untuk berubah adalah tanda bahwa individu waspada terhadap masa depannya. Tidak ada yang abadi dalam hidup ini kecuali perubahan itu sendiri. Individu yang menolak berubah pada hakekatnya sudah mati, karena ia tidak dapat berdaptasi dengan lingkungan yang berubah dengan sangat cepat. Perlu dilakukan langkah – langkah untuk mengatasinya, seperti berikut ini :
  1.    Selalu motivasi dirimu dengan kalimat-kalimat yang bisa menjadi penyemangat untuk diri sendiri
Walaupun hanya sekedar ucapan penyemangat, namun ini bisa memberikan efek positif dalam dirimu. Misalnya saja kamu bisa katakan dalam hati, I Can Do It, maka secara tidak langsung kamu mendapat suntikan semangat dari diri sendiri. Tanamkan kalimat-kalimat ini secara rutin sehingga kamu bisa merasa lebih yakin pada dirimu sendiri.
2.      Temukan hal-hal yang bisa membuat kamu merasa spesial dan bahagia serta lakukan itu setiap hari
Cara untuk bisa menemukan hal-hal yang bisa membuat diri kamu spesial adalah kamu hanya perlu memberikan energi positif dan berpikir positif untuk dirimu sendiri. Entah melakukan hobi yang kamu sukai atau merehatkan pikiran sejenak dari rutinitas. Lakukan itu secara rutin setiap hari. Dengan belajar memahami diri sendiri dan menanamkan mindset bahwa kamu itu spesial dan berharga. Maka kepercayaan diri itu akan datang dengan sendirinya dalam dirimu.
3.       Bekali diri kamu dengan pengetahuan
Salah satu cara agar bisa meningkatkan kepercayaan diri seseorang adalah dengan pengetahuan. Salah satunya dengan buku. Menurut peribahasa, "Buku adalah jendela dunia".
Daftar Pustaka :
Shinta, A (2017). Memotivasi Orang Lain Untuk Berubah Menjadi Lebih Baik : Seri Alumni Berprestasi : Alumni Psikologi UP45 Yang Menjadi Motivator Keren. Kupasiana.
Shinta, A & Herlinda Desi (2020). Kepercayaan Diri VS Kecantikan Fisik : Mana Yang Harus Diperjuangkan Lebih Dulu?. Kupasiana.

Referensi Gambar :

5 komentar: