UJIAN
AKHIR PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI
(Semester
Genap 2019/2020)
Tri
Wahyu Ningsih / 19310410026
Dosen
Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA.
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Indonesia
sudah menapaki era Industri 4.0, yang antara lain ditandai dengan serba digitalisasi
dan otomasi. Namun, belum semua elemen masyarakat menyadari konsekuensi logis
atau dampak dari perubahan-perubahan yang ditimbulkannya. Bahkan, fakta-fakta
perubahan itu masih sering diperdebatkan. Dikatakan generasi milenial adalah
mereka yang umurnya berada pada rentang tahun kelahiran 1982-2000 (Howe &
Strauss, 2000). Generasi milenial Indonesia saat ini harus berhadapan dengan
sebuah tantangan besar berupa revolusi industri 4.0.
Revolusi
Industri Pertama ditandai dengan mekanisasi produksi menggunakan tenaga air dan
uap. Lalu, produksi massal menjadi sebuah kemungkinan yang terbuka berkat
adanya tenaga listrik pada Revolusi Industri Kedua. Sektor industri kemudian
bisa mewujudkan otomatisasi produksi pada Revolusi Industri Ketiga karena
dukungan industri elektronik dan teknologi informasi. Semua perubahan itu
mendorong manusia beradaptasi, karena pada akhirnya akan mengubah perilaku,
cara bekerja hingga tuntutan keterampilan. Era Industri 4.0 akan terus
menghadirkan banyak perubahan yang tak bisa dibendung. Karena itu, ada
urgensinya jika negara perlu berupaya maksimal dan lebih gencar memberi
pemahaman kepada semua elemen masyarakat tentang hakikat era Industri 4.0
dengan segala konsekuensi logisnya. Langkah ini penting karena belum banyak
yang berminat memahami Industri 4.0. Masyarakat memang sudah melakoni beberapa
perubahan itu, tetapi kepedulian pada tantangan di era digitalisasi dan otomasi
sekarang ini pun terbilang minim.
Berdasarkan
tahun lahirnya generasi milenial saat ini berkisar pada umur 36 tahun hingga 18
tahun yang artinya sebagian besar mereka telah bekerja dan sebagian kecil masih
menempuh pendidikan tinggi. Dalam road map Making Indonesia 4.0 salah satu
strategi pemerintah adalah dengan pengembangan sumber daya manusia maka
pengembangan sumber daya tersebut harus ada keterkaitan yang kuat antara
kurikulum pendidikan tinggi maupun vokasi dengan kebutuhan keterampilan pada
era industri 4.0 sehingga dapat meminimalisir Missmatch antara penawaran dan
permintaan tenaga kerja. Universitas sebagai kelembagaan dalam sistem
pendidikan tentu harus menjawab kebutuhan mahasiswa atas tantangan industri 4.0
kebutuhan tersebut dapat direpresentasikan oleh kebutuhan hardskill dan
softskill.
Industri
milenial ini harus mendapatkan pendidikan, yang diamana pendidikan nantinya
akan kembali pada hal-hal kemanusiaan mendasar karakter.dan juga membutuhkan
berbagai kompetensi era milenial. Kompetensi yang dibutuhkan mempersiapkan era
Industri 4.0 diantaranya adalah:
1.
kemampuan memecahkan masalah (problem
solving),
2.
beradaptasi (adaptability),
3.
kolaborasi (collaboration),
4.
kepemimpinan (leadership),
5.
kreatifitas serta inovasi (creativity
and innovation).
Untuk
menghadapi perubahan yang terjadi di era revolusi industry 4.0 ini negara pun
mempunyai kewajiban untuk menyiapkan generasi ini menjadi angkatan kerja
kompetitif dan produktif sepanjang era revolusi industry 4.0. Sebagai salah
satu sumber daya manusia Indonesia, generasi milineal tidak luput dari
perubahan yang terjadi pada era revolusi 4.0. Maka dari itu generasi milineal
harus siap terhadap segala perubahan yang dibawa oleh era revolusi industri
generasi ke 4 ini. Cara agar generasi milineal bertahan dengan segala perubahan
yang dibawa oleh revolusi ini yaitu dengan cara melatih kemampuan belajar sejak
dini untuk mengikuti perubahan yang berlangsung sangat cepat ini.
Referensi:
Referensi gambar:
0 komentar:
Posting Komentar