Penerapan Teori Sosial Dalam Menumbuhkan Rasa Siap UntukBelajar Pada Anak
UJIAN AKHIR PSIKOLOGI SOSIAL
(Semester Genap 2019/2020)
Sri Ayu 19310410079
Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA.
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukanseseorang untuk menjadi pribadi yang lebih baik danmengembangkan potensi yang dimilikinya agar dapatbermanfaat bagi dirinya sendiri maupun orang lain dalamkehidupannya. Pendidikan bertujuan untuk membantu parasiswa dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya. Denganmenempuh pendidikan, seseorang dapat terhindar darirendahnya kemampuan kognitif dan kemiskinan. (Rosarina,Gina., Dkk, 2016). Hubungan kreativitas dengan kemampuankognitif adalah saat anak mencoba bereksplorasi dengan karyagambarnya (Mincemoyer, 2016). Pada saat itu anak padahakekatnya sedang belajar tentang hubungan sebab akibat, pengambilan keputusan, dan pemecahan suatu masalah. Hal inimembuat kemampuan kognitif anak semakin berkembang.Kreativitas juga mempengaruhi perkembangan sosial-emosionalanak, yang mana perasaan anak yang tidak dapat diungkapkanmelalui perkataan maka akan dituangkan dalam karyagambarnya. Hal ini membantu anak dalam mengatasi tekananyang ia terima dari lingkungan sosial. (Widiantoro, Wahyu., dan Ningsih, Juni Wulan, 2017)
(Putrayasa, Made., Dkk, 2014) Ada berbagai cara untukmelakukan inovasi dalam pendidikan, misalnya saja denganmenerapkan model, media, metode, strategi, bahkan pendekatanpembelajaran yang bertujuan agar pembelajaran lebih menarikdan tidak terasa membosankan bagi peserta didik. Dalam duniapendidikan, baik model, media, metode, strategi dan pendekatanbanyak sekali macamnya. Namun dalam menentukannya kitaharus mengetahui terlebih dahulu karakteristik dan kecocokanantara inovasi yang akan kita lakukan dengan permasalahanyang kita hadapi. Dari berbagai jenis model pembelajaran yang ada, peneliti memilih menerapkan model discovery learning. Discovery learning merupakan suatu model pemecahan masalahyang akan bermanfaat bagi anak didik dalam menghadapikehidupannya di kemudian hari. Penerapan model discovery learning ini bertujuan agar siswa mampu memahami materiperubahan wujud benda dengan sebaik mungkin danpembelajaran lebih terasa bermakna, sehingga hasil belajarsiswa pun akan meningkat. Karena model discovery learning inidalam prosesnya menggunakan kegiatan dan pengalamanlangsung sehingga akan lebih menarik perhatian anak didik danmemungkinkan pembentukan konsep-konsep abstrak yang mempunyai makna, serta kegiatannya pun lebih realistis (Ilahi, 2012). Model discovery learning pun banyak memberikankesempatan bagi para anak didik untuk terlibat langsung dalamkegiatan belajar, kegiatan seperti itu akan lebih membangkitkanmotivasi belajar, karena disesuaikan dengan minat dankebutuhan mereka sendiri. Model discovery learning inimenitikberatkan pada kemampuan mental dan fisik para anakdidik yang akan memperkuat semangat dan konsentrasi merekadalam melakukan kegiatan pembelajaran. Melalui model discovery learning siswa menjadi lebih dekat dengan apa yang menjadi sumber belajarnya, rasa percaya diri siswa akanmeningkat karena dia merasa apa yang telah dipahaminyaditemukan oleh dirinya sendiri, kerjasama dengan temannya pun akan meningkat, serta tentunya menambah pengalaman siswa(Putrayasa, 2014).
(Sumber Gambar : PG Dikdas)
Menurut Syah ( 2004 : 244 ) dalam mengaplikasikanmodel Discovery Learning ada beberapa prosedur dalam proses pembelajaran yaitu :
1.Stimulation
Pada tahap ini, peserta didik dibimbing untuk mengajukanpertanyaan, membaca buku, dan lain – lain sehingga pesertadidik merasa tertarik untuk mengadakan eksplorasi terhaapmateri pembelajaran.
2.Problem Statemen ( pertanyaan / identifikasi masalah )
Pada tahap ini pendidik memberikan kesempatan kepadapeserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak- banyaknyatentang materi pembelajaran.
3.Data Collection ( pengumpulan data )
Pada tahap ini pendidik memberikan kesempatan kepadapeserta didik untuk mengumpulkan informasi sebanyak – banyaknya untuk membuktikan benar tidaknya hipotesis materiyang dipelajari dengan cara membaca literatur, mengamati objekdan lain – lain.
4.Data Processing ( pengolahan data )
Pada tahap ini semua informasi yang telah diperolehpeserta didik diolah melalui wawancara, observasi, dan lain – lain kemudian ditafsirkan.
5.Verification ( pembuktian )
Pada tahap ini peserta didik melakukan pengamatan dengancermat untuk membuktikan benar tidaknya hipotesis.
6.Generalization ( menarik kesimpulan / generalisasi )
Pada tahap ini peserta didik membuat kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadianatau masalah yang sama dengan memerhatikan hasil verifikasi.
Model pembelajaran discovery learning ini dapatmeningkatkan hasil belajar siswa yang memiliki minat belajartinggi. Sesungguhnya untuk siswa yang memiliki minat belajarrendah dalam penerapan model pembelajaran discovery learning juga dapat meningkatkan hasil belajarnya. Jadi yang pentingdilakukan adalah meyakinkan siswa yang memiliki minat belajarrendah untuk mau aktif dan terlibat di dalam proses pembelajaran. Upaya ini ditempuh dengan pengenalan terlebihdahulu dan membangun kepercayaan siswa bahwa model pembelajaran discovery learning tidak begitu sulit bahkan justrudapat menolong siswa itu sendiri untuk meningkatkan hasilbelajarnya. Jika siswa sudah terbiasa belajar denganmenggunakan model pembelajaran discovery learning makahasil belajarnya meningkat seiring dengan meningkatnya minatbelajar siswa. (Putrayasa, Made., Dkk, 2014).
Jika anak sudah melakukan model pembelajaran discovery learning, disini orang tua juga wajib berperan agar anak tersebutmakin semangat untuk belajar dengan cara :
1. Beri dukungan
Memberi dukunga untuk anak ternyata mempunyaipengaruh yang sanagt besar terhadap pola fikir anak. Maka dariiu berilah dukungan terahadap si anak dalam hal apapun.
2. Jelaskan manfaat belajar
Salah satu cara memotivasi anak agar rajin belajar adalahmemberikan dia waktu untuk melakukan hobinya karena dengankeseimbangan antara hobi dan studi dapat membuat keefektifanbelajar semakin meningkat.
3.Berikan waktu anak untuk melakukan hobi
Belajar memang penting, tetapi melakukan hal yang disukaijuga tak kalah penting. Sekolah, les, dan pekerjaan rumahmemang membuat tekanan pada diri anak. Salah satu caramemotivasi anak agar rajin belajar adalah memberikan diawaktu untuk melakukan hobinya karena dengan keseimbanganantara hobi dan studi dapat membuat keefektifan belajarsemakin meningkat.
4. Beri pujian
Agar anak Anda semangat untuk belajar, maka Anda bisamemberikan sesuatu, seperti hadiah atau pujian ketika diaberprestasi. Jangan sering memberikan anak hadiah tanpa adausaha untuk rajin belajar. Hal tersebut akan menyebabkan anakAnda manja dan gampang merengek.
5. Jangan fokus ke nilai
Setiap anak itu berbeda-beda. Mereka mempunyai skill dankecerdasan di bidang yang berbeda pula. Oleh karena itu, janganlangsung memarahi dan menghakimi anak ketika nilaimatematikanya jelek. (Kompasiana.com, 2020)
Referensi :
Rosarina, Gina., Dkk. (2016). Penerapan Model Discovery Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa PadaMateri Perubahan Wujud Benda. Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1: 374.
Widiantoro, Wahyu., dan Ningsih, Juni Wulan. 2017. Penumbuhan Kreativitas Pada Anak-Anak Tk MelaluiKegiatan Menggambar Di Daerah Hilir Penghasil Energi. Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu 2017 UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
Putrayasa, Made., Dkk. Pengaruh Model PembelajaranDiscovery Learning Dan Minat Belajar Terhadap HasilBelajar Ipa Siswa. Jurnal Mimbar PGSD UniversitasPendidikan Ganesha Jurusan PGSD (Vol: 2 No: 1 Tahun2014)
Kompasiana.com (2014, 06 Agustus). Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning pada PembelajaranStruktur Isi Cerpen SMP Kelas VII, Diakses pada 14 Juni 2020 dari https://www.kompasiana.com/suwarsinisaja/54f68216a33311a17c8b4ecd/penerapan-model-pembelajaran-discovery-learning-pada-pembelajaran-struktur-isi-cerpen-smp-kelas-vi
Kompasiana.com. (2020, 02 Januari). 5 Tips Memotivasi AnakAgar Rajin Belajar. Diakses pada 14 Juni 2020 darihttps://kumparan.com/infopbun/5-tips-memotivasi-anak-agar-rajin-belajar-1sd4F8VKvof
Sumber Gambar :
PG Dikdas. “Mengenal Model Pembelajaran Discovery Learning”. Diakses pada 14 Juni 2020 dari http://pgdikdas.kemdikbud.go.id/read-news/mengenal-model-pembelajaran-discovery-learning
Sangat memberikan informasi yg aktual. Dan mendukung
BalasHapus