Oleh
:
Poppy
Intan Permatasari/ 19310410013
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Dosen
Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA.
Mangkuprawira Sjafri (2006) mengatakan
bahwa dalam suatu organisasi bisnis, unsur manusia menjadi hal yang strategis
dalam proses produksi. Bagaimana mengendalikan dan mengelola mereka telah
menjadi persoalan sendiri dari suatu organisasi. Dan dewasa ini kita tahu bahwa
perubahan yang semakin meningkat tak mungkin dihindari lagi dalam kehidupan
manusia. Sebagai manusia kita hidup dalam dunia yang penuh perubahan (Winardi
J., 2010). Perubahan lingkungan dan teknologi yang begitu cepat memaksa sebuah
organisasi untuk menyesuaikan diri. Banyak organisasi yang gagal dalam
menyesuaikan diri dengan perubahan dan akhirnya tertinggal oleh
pesaingan-pesaingannya dan akhirnya organisasi menjadi mati. Namun sebaliknya
organisasi-organisasi besar yang mau terus maju bergerak secara inovatif dan
selalu mampu bertahan menyongsong perubahan, contohnya seperti BNI, Gudang
Garam dan lain sebagainya sampai hari ini masih dapat tetap eksis walaupun
usianya sudah lebih seratus tahun karena organisasi mampu berubah menyesuaikan
diri.
Ada masa masa sulit bahkan kritis dalam
melewati perubahan zaman dan organisasi menjadi lamban, rentan, kusam dan tak
bersemangat maka organisasi harus dipaksa untuk berubah, jika tidak segera
berubah maka organisasi seperti ini akan tergusur serta tertinggal jauh oleh
pesaing-pesaingnya. Menurut Winardi J. (2010) bahwa manajemen perubahan
merupakan proses yang terus menerus untuk melayani setiap kebutuhan akan
perubahan dan perubahan selalu memunculkan kekhawatiran serta harapan. Salah
satu sasaran manajemen perubahan adalah mengupayakan agar proses transformasi
tersebut berlangsung dalam waktu yang relatif cepat dengan kesulitan-kesulitan
seminimal mungkin. Sedangkan menurut Kasali R. (2010) manajemen perubahan
adalah bagian yang penting dari management dan setiap pemimpin diukur
keberhasilannya dari kemampuannya memprediksi perubahan dan menjadikan
perubahan tersebut suatu potensi.
Heller R. (2002) mengatakan bahwa
perubahan adalah elemen manajemen bisnis yang terpenting, agar kompetitif dalam
pasar yang semakin agresif, organisasi dan orang-orang didalamnya haruslah
bersikap positif terhadap perubahan. Menurut Heller R. (2002) mengabaikan atau
menyepelekan perubahan tren maka organisasi akan merugi. Tujuan konkrit dari
manajemen perubahan (Change Management) bagi beberapa organisasi yang berbeda
mungkin tidak sama. Namun, etos manajemen perubahan sama yaitu, menjadikan
organisasi lebih efektif, efisien dan responsive terhadap perubahan yang
terjadi di dalam organisasi. Proses perubahan biasa dilakukan melalui focus
perubahan keorganisasian dan dimulai dari dunia usaha yang lebih dulu menyadari
pentingnya perubahan baik organisasi yang kecil ataupun besar, baik disektor
swasta ataupun publik. Kebanyakan setiap hari orang berjuang keras namun sering
terjadi kegagalan karena perubahan. Perubahan organisasi selalu menyangkut
perubahan individu, dan respon dalam menyikapi perubahan.
Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya
perubahan adalah (1) teknologi, (2) kondisi ekonomi, (3) kompetisi global, (4)
adanya perubahan sosial dan demografik, (5) tantangan-tantangan internal.
Menurut Winardi J. (2010) perubahan-perubahan yang terjadi pada
organisasi-organisasi ditimbulkan oleh aneka macam kekuatan eksternal dan
internal. Untuk dapat berkembang dan bertahan maka organisasi-organisasi perlu
bereaksi dan menyesuaikan diri terhadap berbagai macam kekuatan. Organisasi
yang melaksanakan kegiatan inovasi dan secara kesinambungan untuk memperbaiki
produk guna memenuhi permintaan konsumen yang berubah dan untuk menghadapi
pesaing. Menurut Heller R. (2002) perubahan dalam organisasi dapat dihadapi
dengan tiga cara yaitu (1) menentang, (2) mengikuti, (3) memimpin. Penentang
mencoba untuk tidak berubah hal yang tak mungkin pada saat ini, kebanyakan
individu atau organisasi yang menolak perubahan akan ketinggalan atau gagal dan
akhirnya akan mengikuti perubahan.
Pihak organisasi perlu melakukan
evaluasi terhadap implementasi dan penilaian, dampak yang ditimbulkan guna
mengetahui kemajuan, memberikan umpan balik dalam rangka penyempurnaan
instrument perubahan organisasi. Analisis terhadap faktor-faktor penentu
keberhasilan dan faktor yang dapat menimbulkan kegagalan guna menjaga
kesinambungan proses perubahan dalam organisasi yang positif.
Daftar Pustaka
:
Heller
R. (2002). Essential Managers: Managing Change (cetakan pertama). Jakarta:
Penerbit Dian Rakyat.
Mangkuprawira,
Sjafri. (2006). Model manajemen mutu. Jurnal Manajemen Publikasi Penelitian dan
Review, 1(2).
Gunawan,
R., D., Suryono R., R., Purwanto, Iwan. (2010). Analisa perubahan manajemen
dalam implementasi sistem informasi pada perguruan tinggi ABC. Seminar Nasional
Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI 2010), ISSN:1907-5022, Yogyakarta; 19 Juni
2010.
Sumber Gambar :
https://www.studiobelajar.com/perubahan-sosial/
(diakses pada 4 Juni 2020)
0 komentar:
Posting Komentar