1.6.20

BAGAIMANA CARA MENANGANI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK)?

Exwati Miatari/ 19310410030
Fakultas Psikologi
Universitass Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen Pengampu : Arundhati Shinta, M.A.

       Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik. Yang termasuk kedalam ABK antara lain: tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, kesulitan belajar, gangguan prilaku, anak berbakat, anak dengan gangguan kesehatan. istilah lain bagi anak berkebutuhan khusus adalah anak luar biasa dan anak cacat. Karena karakteristik dan hambatan yang dimilki, ABK memerlukan bentuk pelayanan pendidikan khusus yang disesuaikan dengan kemampuan dan potensi mereka, contohnya bagi tunanetra mereka memerlukan modifikasi teks bacaan menjadi tulisan Braille (tulisan timbul) dan tunarungu berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat (bahasa tubuh). Menurut Suran dan Rizzo (1979). Anak Berkebutuhan Khusus ABK atau Anak Luar Biasa ALB adalah anak yang secara signifikan berbeda dalam beberapa dimensi yang penting dari fungsi kemanusiaannya. Mereka yang secara fisik, psikologis, kognitif, atau sosial terhambat dalam mencapai tujuan-tujuan/kebutuhan dan potensinya secara maksimal, meliputi mereka yang tidak bisa mendengar, tidak bisa melihat, mempunyai gangguan bicara, cacat tubuh, retardasi mental, gangguan emosional. Juga anak-anak yang berbakat dengan intelegensi tinggi, dapat dikategorikan sebagai anak khusus/luar biasa, karena memerlukan penanganan yang terlatih dari tenaga profesional. 
Dalam keseharian, tentunya kita pernah menemui atau mungkin memliki kerabat dengan anak berkebutuhan khusus. Namun tanpa disadari kita terkadang tidak mengetahui bagaimana cara untuk berinteraksi bahkan untuk menangani anak tersebut. Yang menjadi kekhawatiran ialah ABK kerap menjadi bahan untuk pembullyan terhadap orang-orang yang tidak mengerti akan kondisi yang terjadi pada ABK. Padahal anak berkebutuhan khusus juga memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki pada anak-anak normal lainnya. Namun karena mereka tidak cukup mengetahui akan hal tersebut, maka banyak sekali perlakuan-perlakuan yang terkadang dapat membuat ABK merasa tidak nyaman, terancam, bahkan akan melakukan perlawanan jika ia merasa dalam posisi terancam. Tak bisa dipungkiri bahwa memang saat kita melakukan interaksi ataupun pendampingan terhadap ABK sangat membutuhkan kesabaran dan juga rasa kepedulian yang tinggi terhadap mereka. Sebab mereka sangat berbeda dengan anak-anak pada umumnya yang tidak perlu memerlukan peananganan serta pengawasan khusus. Namun ada beberapa cara atau penanganan untuk ABK yang dapat kita lakukan.
1. Orang tua harus lebih terbuka pemikirannya. Sebelum menangani anak, tentunya pihak orang tua sendiri haruslah lebih terbuka pemikirannya mengenai anak-anak berkebutuhan khusus ini. Karena banyak diantara para orang tua yang tidak sadar akan yang terjadi pada anaknya bahkan tidak bisa menerima jika hal tersebut terjadi pada diri anaknya dan mereka hanya menghiraukan  hal tersebut. Sikap keterbukaan ini tentunya harus anda tunjukkan dari rasa menerima segala kondisi anak anda saat ini. Dari sikap keterbukaan ini lah anda bisa mencari usaha dan cara yang tepat untuk mendidik anak anda. Tanamkan ke dalam diri anda jika anak berkebutuhan khusus bukanlah aib yang harus ditutupi. Jika hal ini anda lakukan hanya akan memperparah kondisi anak anda ketika sudah dewasa.
2. Lalukan Pengawasan Sadari Dini. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, anak-anak kebutuhan khusus tentunya membutuhkan pengawasan yang lebih dibandingkan anak-anak pada umumnya, Untuk itu pentingnya pengawasan sedari dini terkait tumbuh kembang anak. Cara ini dilakukan agar orang tua dapat mengetahui setiap tahap perkembangan anak. Sehingga nantinya bisa sedikit waspada bila terjadi pertumbuhan fisik dan mental yang tidak mengalami perubahan dalam waktu yang lama.
3. Berikan Motivasi, Perhatian, dan Bimbingan. Anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus tentunya membutuhkan motivasi, perhatian, serta bimbingan yang lebih dibandingkan dengan anak-anak lainnya. Dengan perhatian dan motivasi yang besar dan intens tentunya membantu anak bisa berkembang menjadi lebih baik lagi. Tentu butuh kesabaran yang ekstra bagi orang tua yang menangani anak-anak berkebutuhan khusus namun semua ini demi perkembangan anak yang lebih maksimal. Selain itu, anak akan merasa jauh diperhatikan serta akan memudahkan kita ketika meakukan pendekatan terhadap anak.
4. Meningkatkan Kedekatan Emosional Dengan Anak. Kedekatan emosional menjadi salah satu bagian penting yang harus ada ketika anda menangani anak-anak berkebutuhan khusus. Kedekatan emosional ini dibutuhkan agar anak-anak bisa percaya serta menjadi dekat dengan anda. Ketika sudah terjalin kedekatan emosional yang tinggi tentunya anak akan merasa aman dan terbuka dengan anda. Selain hal itu, saat anak mengalami pemberontakan atau amarah kita akan lebih mudah melakukan pendekatan atau penenangan terhadap diri anak.
5. Ajari Anak Untuk Mengeksplor Ketrampilannya. Orang tua dengan anak-anak berkebutuhan khusus tentunya membutuhkan energi ekstraketika mendidik anak-anaknya. Meskipun anak-anak anda memiliki kebutuhan khusus namun sudah menjadi sebuah kewajiban bagi orang tua untuk mendampingi dan mendidiknya. Anda bisa mengisi waktu luangnya untuk rekreasi atau membuat ketrampilan yang dapat membantu fokus serta kosentrasi anak. Dari hal-hal semacam ini, anda bisa mengetahui potensi yang dimiliki, sehingga membuat anak menjadi lebih produktif. Serta dapat menyalurkan bakat yang terpendam dalam dirinya.
6.  Tanamkan Kemandirian Sedari Dini dan Lakukan Pembiasaan Mengenai Sanksi serta Hukuman. Pada dasarnnya anak-anak kebutuhan khusus sama saja seperti anak-anak umum lainnya. Sehingga anda tak perlu memanjakan anak terlalu berlebihan. Tanamkan kemandirian pada anak sedari dini sehingga anak bisa bertahan di lingkungannya. Ajari anak-anak kebutuhan khusus ketrampilan-ketrampilan dasat seperti makan, mandi, berangkat sekolah, dan lainnya. Jika hal-hal seperti ini terus anda ajarkan kepada anak-anak anda tentunya bukan tidak mungkin jika anak kebutuhan khusus dapat hidup selayaknya anak lainnya. Selain itu, anak-anak kebutuhan khusus juga perlu diajarkan tentang aturan dan norma yang berlaku serta kesalahan yang dilakukannya. Sehingga ketika anak melakukan sebuah kesalahan tentu anda harus memberitahu anak jika hal tersebut merupakan perbuatan yang salah. Namun sebisa mungkin hindari hal-hal yang bersifat kekerasan dan usahakan untuk memberikan pengertian kepada anak anda. Jika hal ini bisa anda lakukan dengan baik, maka tentunya memudahkan anak untuk memahami hal mana yang salah dan benar.

Untuk itu, perlunya pemahaman mengenai penanganan pada anak berkebutuhan khusus, dengan dilakukan secara dini mungkin. Serta perlunya kesadaran akan orang tua agar bisa lebih menerima akan kondisi yang terjadi pada anaknya, dan tidak menjadikannya sebagai aib atau musibah dalam hidupnya. Sebab anak berkebutuhan khusus juga memiliki keistmewaan yang tidak dimiliki oleh anak-anak normal lainnya.


Referensi :

Hen, Ren. 2017. Anak Berkebutuhan Khusus: Pengertian, Jenis, dan Ciri- cirinya.https://jagoanilmu.net/anak-berkebutuhan-khusus/. (31 Mei 2020).

Savitra, Khanza. Tanpa Tahun. 13 Cara Menangani Anak Berkebutuhan Khusus. https://dosenpsikologi.com/cara-menangani-anak-berkebutuhan-khusus. (1 Juni 2020).


Sumber Gambar :



0 komentar:

Posting Komentar