oleh:
Alia Nanda Rumekti
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Produktivitas
kerja adalah salah satu hal yang dibutuhkan oleh perusahaan. Produktivitas
kerja merupakan hasil pengukuran suatu kinerja dengan memperkirakan sumber daya
yang digunakan, termasuk sumber daya manusia (Schermerharn, 2007:3). Produktivitas
kerja juga dikatakan sebagai sikap mental yang diperlukan untuk melakukan
perbaikan dan peningkatan dalam setiap pekerjaannya (Muchtar, A. F., 2010). Produktivitas
disamakan dengan hasil kerja dari seseorang karyawan, hasil produktivitas yang
di capai oleh seorang karyawan haruslah dapat memberikan kontribusi yang
penting bagi perusahaan yang dapat dilihat dari segi kuantitas dan kualitas yang
dirasakan langsung oleh perusahaan dan sangat besar manfaatnya bagi kepentingan
perusahaan dimasa sekarang dan yang akan datang.
Produktivitas
kerja sangat mungkin mengalami peningkatan dan penurunan. Pemenuhan kebutuhan
sosial-psikologis dari seluruh anggota perusahaan sangat penting untuk meningkatan
produktivitas kerja. Jika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi dan produktivitas
kerja menurun, hal ini akan menimbulkan stress negatif dan ketidakpuasan kerja
(S. Wijono, 2010). Perusahaan memiliki tujuan dan sasaran untuk memperoleh laba
maksimal yang ingin dicapai oleh perusahaan. Sunber daya manusia sebagai
penggerak perusahaan memegang peranan yang sangat penting dan potensial bagi
keberhasilan suatu perusahaan. Perkembangan ilmu pengetuahuan yang semakin
maju, maka perusahaan dituntut untuk lebih giat menjadikan karyawan lebih
terampil dan terlatih dalam melaksakan tugasnya. Oleh karena itu, banyak
perusahaan berinisiatif untuk mengadakan pelatihan dan pengembangan bagi
karyawan. Hal tersebut dinilai mampu membuat mereka lebih percaya diri dan produktivitas
kerja karyawan meningkat.
Pelatihan
dan pengembangan ditujukan untuk mempertahankan dan meningkatkan prestasi kerja
para karyawan. Pelatihan ditujukan untuk meningkatkan prestasi kerja saat ini, sedangkan
pengembangan ditujukan untuk meningkatkan prestasi kerja saat ini dan masa yang
akan datang (Simamora, 2004:274). Pelatihan diarahkan untuk membantu karyawan
melaksanakan pekerjaan yang lebih baik. Adapun tujuan pelatihan menurut Mangkunegara
(2006 : 52) antara lain :
1.
Meningkatkan
penghayatan jiwa dan ideologi
2.
Meningkatkan
produktivitas kerja dan kualitas kerja
3.
Meningkatkan
perencanaan SDM, sikap moral, dan semangat kerja
4.
Meningkatkan
rangsangan agar karyawan mampu berprestasi secara maksimal
5.
Meningkatkan
kesehatan dan keselamatan kerja.
Pengembangan
sumber daya manusia menurut Hasibuan (2000:70) bertujuan dan bermanfaat bagi
perusahaan, karyawan, konsumen atau masyarakat yang mengkonsumsi barang/jasa
yang dihasilkan perusahaan. Adapun faktor pengembangan karyawan (Mangkunegara,
2006) meliputi perbedaan individu karyawan, hubungan dengan jabatan analisis, motivasi,
partisipasi aktif, seleksi peserta penataran, dan metode latihan dan
pengembangan. Divisi atau bagian yang memegang ushaa pengembangan Sumber Daya
Manusia adalah HRD (Human Resources
Development). Human Resources Development mencakup pelatihan manajemen dan
pendidikan yang berorientasi paa keahlian dan merangkum semua pembelajaran untuk
pertumbuhan individu dan organisasi (J. Joy-Matthews et all., 2004).
Pelatihan
dan pengembangan diperlukan oleh seluruh anggota perusahaan. Karyawan baru
membutuhkan hal itu sebagai pengenalan dan penyesuaian diri dengan perusahaan.
Sedangkan karyawan lama membutuhkan hal itu sebagai pengembangan karir. Karyawan
secara keseluruhan membutuhkan pelatihan dan pengembangan modern seperti keterampilan
bisnis internasional dan team training.
Cara pelatihan dan pengembangan disesuaikan dengan karyawan tersebut dan
riwayat kerja dan lamanya waktu bekerja yang sudah dilaksanakan si karyawan.
Lantas,
benarkah pelatihan dan pengembangan karyawan dapat meningkatkan produktivitas
kerja?
Pelatihan dan pengembangan
keterampilan karyawan dapat meningkatkan produktivitas kerja. Peningkatan
kemampuan dan keterampilan pada karyawan secara tidak langsung akan
meningkatkan kualitasnya dalam bekerja. Perusahaan akan berkembang seiring
dengan meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia yang menggerakkan perusahaan
tersebut. Akhirnya, produktivitas kerja dapat digunakan untuk melakukan
perbaikan dan peningkatan dalam setiap pekerjaan dalam perusahaan.
Daftar Pustaka :
F.
A., Muchtar. (2010). Panduan Praktis
Strategi Memenangkan Persaingan Usaha dengan Menyusun Business Plan.
Jakarta: Elex Media Komputindo.
Harding
D, dkk. (2018). Pelatihan dan Pengembangan SDM Sebagai Salah Satu Upaya
Menjawab Tantangan MEA. Jurnal Psikologi
Sains dan Profesi. 2(2), 185-192.
Hasibuan
(2000:70), dalam Rochmah, B. (2018). Model Pengembangan SDM untuk Meningkatkan
Produktivitas Tenaga Kerja Pada Usaha Kecil Batik di Kota Surabaya. Magistra: Jurnal Ilmu Manajemen, E-ISSN 2442-4315, 2(1).
Joy-matthews,
J., Megginson D., & Surtess, M. (2004). Human
Resources Development: MBA Masterclass Series (3rd ed.). London: Kogan Page
Publisher.
Mangkunegara
(2006), Mangkunegara (2006: 52), dalam Kandou E E. (2017). Pengaruh Pelatihan
dan Pengembangan Karyawan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan. Jurnal Psikologi Industri, 2(3).
Schermerhorn
(2007:3), dalam Busro, M. (2018). Teori-teori
Manajemen Sumber Daya Alam. Jakarta: Prenadamedia Group.
Simamora
(2004:274), dalam Taroreh, I. M. (2014). Analisis Pengaruh Motivasi Kerja, Pelatihan,
Kepemimpinan, Komunikasi, dan Kerjasama Tim Terhadap Kinerja Para Suster Dina
ST Yoseph di Indonesia. Jurnal Riset
Bisnis dan Managemen, 2(4), 90-102.
Wijono,
S. (2010). Psikologi Industri dan
Organisasi: Dalam Suatu Bidang Gerak Psikologi Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Prenadamedia Group.
0 komentar:
Posting Komentar