Dosen
Pengampuh: Arundati Shinta
YANSES
KALA’ IRI’
19310410046
Psikologi industry dan organisasi
Dalam buku Relasi dengan
Dunia: Alam, Iptek, dan Kerja (2005) karya Antonina Panca Yuni Wulandari, yang
di kutip dalam kompas.com. Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang
memenuhi kebutuhan dari generasi sekarang tanpa membahayakan kesanggupang generasi
mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Artinya pembangunan ekonomi,
selalu memanfaatkan sumber daya alam, dijalankan sedemekian rupa, sehingga
generasi mendatang dapat melanjutkan pembangunan yang dijalankan sekarang.
Pemuda merupakan tonggak penting dalam
pembangunan. Begitu pentingnya peranan pemuda, Soekarno presiden pertama RI,
pernah berkata, “berikan saya 10 pemuda dan saya akan mengubah dunia”.
Indonesia merupakan Negara dengan jumlah pemuda yang cukup besar. 1/3 dari
jumlah penduduk Indonesia atau 65 juta adalah anak muda. Sehingga mereka
menjadi potensi penting dalam mendorong pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Pada masa lalu, tentu kita tahu bahwa gerakan
budi utomo dulunya di pelopori oleh pemuda indonesi dalam menunjang kemajuan di
negara Indonesia. dan itu adalah salah satu contoh nyata bahwa pemuda dapat
berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan. Lalu apa yang bisa kita lakukan
sembagai pemuda?. Pada zaman sekarang ini perkembangan ipetek tidak dapat di
pungkiri lagi. Semuanya bisa di dapatkan dan di lakukan dengan mudahnya. Kita
sebagai pemuda kapanpun kita bisa berkontribusi dan mengutarakan ide ataupun
lainnya mengenai hal apa yang dapat dilakukan untuk kedepannya.
Berkontribusi dan membuat trobosan baru
sangatlah bisa dilakukan oleh siapa saja. Namun pernahkah kita berfikir, bahwa
bagaiman kita bisa melakukan hal yang besar jikalau hal sederhana saja belum
bisa kita lakukan dan terapkan. Salah satu peneraan hal kecil yang bisa kita
lakukan yaitu sadar akan lingkungan kita dengan cara membuang sampah pada
tempatnya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Jenna R.v Jambeck dari
University of Georgia, pada tahun 2010 ada 275 juta ton sampah plastik yang
dihasilkan di seluruh dunia. Sekitar 4,8-12,7 juta ton diantaranya terbuang dan
mencemari laut. Indonesia memiliki populasi pesisir sebesar 187,2 juta yang
setiap tahunnya menghasilkan 3,22 juta ton sampah plastik yang tak terkelola
dengan baik. Sekitar 0,48-1,29 juta ton dari sampah plastik tersebut diduga
mencemari lautan (cnbcindonesia.com, 2019).
Dari riset diatas tentu Dampak untuk
Indonesia, tentu saja polusi akan semakin meningkat. Kualitas lingkungan hidup
sudah tentu akan terancam. Sudah bukan rahasia lagi kalau Indonesia adalah
salah satu pusat dari ekosistem laut dunia. Perairan Indonesia merupakan rumah
dari 76% spesies karang, hutan bakau, dan padang lamun. Berbagai spesies
perikanan, tentu akan terganggu dengan adanya sampah plastik. Selain dampak
lingkungan, sampah plastik juga berisiko menekan kegiatan perekonomian
Indonesia. Adanya polusi perairan tentu saja akan berdampak pada penurunan
kinerja pariwisata RI. Apalagi dunia internasional menilai daya tarik utama
pariwisata Indonesia adalah di wilayah pesisir. Hal itu dibuktikan dari jumlah
wisatawan asing yang mendarat di Bali mencapai 2,29 juta sepanjang Januari-Mei
2019 atau 62% dari total wisatawan yang datang melalui pintu udara (cnbcindonesia.com,
2019).
Apakah dengan melihat ini semua kita sebagai
genaerasi muda akankah tetap tinggal diam?. Ada banyak hal yang bisa kita
lakukan yaitu salah satunya dengan cara turut memperhatikan keadaan lingkungan
kita. Membuang sampah pada tempatnya adalah salah satu hal kecil yang bisa kita
lakukan. Dari data yang di dapatkan dalam cnnindonesia.com memaparkan bahwa sekitar
15 juta ton mengotori ekosistem dan lingkungan karena tidak ditangani. Itu
menandakan bahwa masih banyak orang-orang di luar sana yang belum peka terhadap
lingkungan kita. Untuk itu kita sebagai generasi muda seharunya menjadi garda
terdepan untuk melakukan hal-hal yag positif. Seperti memberikan edukasi
tenetang pentingannya membuangan sampah pada tempatnya.
Namaun keadaannya yang sering saya jumpai
banyak generasi muda saat ini yang belum sadar akan pentingnya membuang sampah
pada tempatnya. Salah satu contoh yaitu setelah mengeonsumsi makanan instan
terkakdang mereka langsung membuang bungkusan dari makanna instan tersebut. tak
tau kondisi dimana dia sedang berda seperti di jalan dan lai-lain. Nah hal-hal
inilah yang menyebkan pembuang samaph sembarangan tak terkendali. Menurut data
badan statistic jumlah pemuda di Indonesia sebesar 63,36 juta jiwa atau 1 dari
4 orang Indonesia adalaha pemudah (bps.go.id, 2018)
Dari data tersebut dapat di bayangkan jikalau
1 dari daerah atau wilayah membuang smapah sembarang dan jikalau itu dilakuakan
bersaamaan di lakukan di seluruh wilah Indonesia, itu dapat menimbulkan persebaran
sampah yang kian hari makin bertambah. Maka dari itu seharusnya kita sebagai
generasi muda membuat suatu gerakan untuk menjadi garda terdepan agar
masyarakat lainnya menjadikan contoh apa yang kita lakukan. Salah satu yang
dapat kita lakukan sebagai generasi mudah yaitu bekerja sama dengan pemerintah
untuk membuat bank sampah di setiap daerah atau wilayah, mengembangkan program
tentang pengendalian sampah atau membuat inovasi dari yang telah di lakukan
sebelumnya. Agar pembuangan sampah dapat
dikendalikan dan tidak berserakan begitu saja. Tidak adaruginya bagi kita
generasi mudah untuk melakukan hal tersebut. dan yang akan menikmatinya kedepan
bukan hanya kita yang saat ini tapi anak cucu kita kedepannya pun bisa
merasakannya. Jadi ayo mari kita
bersama-sama merangkul dan melibatkan saudara, teman kita supaya bersama-sama
peduli akan lingkunagn kita yaitu dengan sadar akan membuang sampah pada tempatnya.
Lakukanlan hal-hal kecil terlebih dahulu barulah kita melakukan hal-hal yang
besar.
References
bps.go.id.
(2018, 12 21). Retrieved from https://www.bps.go.id: https://www.bps.go.id/publication/2018/12/21/572f941511d090083dd742d6/statistik-pemuda-indonesia-2018.html
cnbcindonesia.com. (2019, july 21). Retrieved from https://www.cnbcindonesia.com: https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20190721140139-33-86420/sebegini-parah-ternyata-masalah-sampah-plastik-di-indonesia
https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/28/150000469/pengertian-pembangunan-berkelanjutan?page=all
0 komentar:
Posting Komentar