TRAINING SELALU ADA
PRESTASI KARYAWAN MENGUDARA
Andi
Purnawan/19310410002
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen
Pengampu: Dr. Arundati Shinta, MA.
Pelatihan
kerja merupakan proses mengajarkan pengetahuan dan pengembangan keterampilan
dan sikap dalam bekerja agar karyawan semakin terampil dan mampu melaksanakan
tanggung jawabnya dengan semakin baik sesuai dengan standar. Pelatihan kerja dalam
sebuah organisasi atau perusahaan sering disebut training. Biasanya training
dilakukan sebelum memulai kerja atau pada saat awal masuk kerja karena selain
untuk mangajarkan keterampilan, training
bertujuan mengenalkan serta menguatkan Standar Operasional Prosedur atau sering
disingkat SOP suatu perusahaan kepada karyawan yang baru bergabung. Namun
perusahaan yang manajemennya bagus tentu akan mengadakan training secara berkala demi pengembangan karyawannya. Masa training sering dipakai sarana atasan
untuk dapat mengetahui seberapa kuat motivasi dan kinerja karyawan yang
nantinya akan berpengaruh terhadap tercapainya tujuan suatu perusahaan serta prestasi karyawan itu sendiri.
Peranan sumber
daya manusia dalam hal ini adalah karyawan, menjadi semakin penting bila
dikaitkan dengan persaingan yang kompetitif diantara organisasi atau
perusahaan. Salah satu cara yang dilakukan organisasi dalam menghadapi
persaingan yaitu dengan cara memberdayakan dan menggali seluruh potensi
karyawan yang dimilikinya secara maksimal. Perhatian suatu organisasi terhadap
karyawan tentu sangat penting baik dari segi kualitas pengetahuan dan
keterampilan, karir maupun tingkat kesejahteraannya, sehinnga dapat
meningkatkan prestasi dan motivasi karyawan untuk memberikan seluruh
kemampuannya dalam pencapaian tujuan organisasi (Baharuddin, Alhabsyi, & Utami, 2013) . Hal tersebut yang
menjadi alasan pentingnya pemberian pelatihan kerja atau training untuk karyawan dalam suatu organisasi. Training adalah pengajaran atau
pengembangan keterampilan, kemampuan, dan kreativitas karyawan untuk menghadapi
persaingan tetap di atas. Kinerja karyawan dapat dijadikan ukuran sebagai sikap
dan motivasi kerja karyawan itu sendiri dan tujuan organisasi (Sangkay, Lapian,
& Rumokoy, 2016).
Suatu organisasi
yang mengesampingkan adanya training
cenderung mengalami banyak permasalahan, salah satunya turn over yang tinggi. Organisasi yang seperti itu pertanda sistem
manajemen yang buruk, salah satunya disebabkan oleh kurangnya pemberdayaan SDM.
Kemampuan dan keterampilan yang dimiliki oleh karyawan akan berkesan monoton
dan cenderung tidak berkembang apabila suatu organisasi mengesampingkan manfaat
dan fungsi dari sebuah pelatihan kerja. Menurut Fidiyati, Harahap, dan Rohyati
(2012), terdapat beberapa konsep yang didapatkan karyawan saat mengikuti training. Konsep yang pertama, karyawan
dapat memahami pengertian motivasi berprestasi, karakteristik high achievers, kaitannya kesuksesan
dalam bekerja. Konsep yang kedua, karyawan belajar mengenai diri sendiri,
menemukan potret diri, mengkaji kelebihan dan kekurangan diri sendiri maupun
orang lain, dan tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan kemampuan. Konsep
ketiga goal setting, dimana karyawan
memahami pentingnya memiliki tujuan dalam kehidupan sehari-hari khususnya
ketika menyelesaikan suatu pekerjaan. Karyawan menyusun pekerjaan dengan
matang, tidak terburu-buru memperhitukan deadline
dan lebih realistis.
Organisasi
tidak akan terbentuk tanpa adanya karyawan. Tidak akan meningkat income organisasi jika tidak ada kerja
keras dan semangat berprestasi dari karyawan. Maka dari itu, pengadaan suatu
pelatihan kerja tidak bisa dipandang sebelah mata. Dalam suatu pelatihan kerja,
karyawan tidak hanya memperoleh pelatihan pengembangan keterampilan saja,
tetapi juga penguatan softskill. Pola
pikir karyawan tentu akan semakin maju. Setelah mengikuti pelatihan tentu
harapannya karyawan dapat mengevaluasi diri kearah
yang bagaimana akan kinerja kedepannya? Dari situlah karyawan dapat
terdorong motivasinya untuk beprestasi.
Referensi:
Baharuddin,
A., Alhabsyi, T., & Utami, H.N. (2013). Pengaruh Pelatihan, Kompensasi dan
Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan. Jurnal Profit Administrasi Bisnis. 6(2): 57.
Fidiyati, A.D.,
Harahap, D.H., & Rohyati, E. (2012). Efektivitas
Achievement Motivation Training untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi pada
Pegawai Perusahaan Daerah Air Minum “Tirta Gemilang” Kabupaten Magelang.
Seminar Psikologi & Kemanusiaan. Empathy 3(1): 29.
Sangkay, R.,
Lapian, S.L.H.V., Rumokoy, F. (2016). The Influence of the Compensation and
Training Toward Employee Performance at BNI 46 Manado Branch. Journal of Economic Research, Management,
Business and Accounting. 4(1): 456.
Sumber Gambar:
Setiadi, D. (2017). Pelatihan Motivasi Untuk
Meningkatkan Kinerja.
http://www.davidsetiadi.com/pelatihan-motivasi-untuk-meningkatkan-kinerja/
(diakses pada 14 April 2020).
Terbaikkkkk!!!!!! 👍👍👍👍👍
BalasHapusMantap mas andi, lanjutkan!❤
BalasHapusTerima kasih mbak.
BalasHapusLanjutkan menulisnya mas Andi
BalasHapusMantulll👍🏻👍🏻
BalasHapussippppp👍👍👍👍
BalasHapusfighting kak :)
BalasHapusTerima kak. Salam.
HapusDisatu sisi pada kenyataannya didunia kerja disaat training malah muncul senioritas dan junioritas. Namanya juga orang baru, harus menurut semua perintah senior atau orang yang sudah lama kerja disitu. Membuat kebanyakan orang bukannya meningkatkan kinerja tetapi malah bertambahnya tekanan mental. Akhirnya ya malah pada tidak betah. Disisi lain memang pelatihan kerja sangatlah bagus, karna dengan begitu akan menambah pengalaman dan pengetahuan. Semua pasti ada prosesnya. Untuk andi.. lanjutkan dalam bakat menulisnya. Tetap ingat ya.. masih ada typo. Hhee. Semangat!! Udah bagus kok. 👍🌝
BalasHapusYes, memang tidak bisa dipungkiri bahwa kasus-kasus senioritas dan junioritas sering kita jumpai pada karyawan-karyawan di setiap perusahaan atau organisasi. Hal tersebut tentu menjadi tugas manajemen khususnya bagian personalia atau HR. Dari situlah pentingnya pemberian training secara berkala, karena dalam training untuk tidak hanya konsep-konsep keterampilan yang akan diberikan kepada karyawan. Pelatihan penguasaan softskill, motivasi, dan empati sesama karyawan tentu menjadi bagian penting dalam sebuah training. Terima kasih sudah berkontribusi dalam tulisan saya. Semoga bermanfaat. Salam. Andi P.
HapusApakah pemberian motivasi termasuk ke dalam training
BalasHapusTraining yang bagus dalam perusahaan terbagi dalam berbagai sesi mas. Dalam training tidak hanya pelatihan tentang keterampilan, tetapi trainer juga akan memberikan pelatihan yang menyangkut spiritualitas pada karyawan. Biasanya dalam sesi itu disebut sesi motivasi. Jadi motivasi merupakan bagian dari sebuah pelatihan atau training. Semoga bermanfaat. Salam sukses. Andi P.
HapusMantap mas andi...lanjutkan
BalasHapusIya Pak, terima kasih. Salam. ap.
HapusMantap mas andi...lanjutkan
BalasHapusSetuju, pelatihan kerja memang perlu adanya, agar skill dan pengetahuan bisa bertambah
BalasHapusTerima kasih. Salam. ap.
HapusSetuju dengan artikel ini, training atau pelatihan memang sangat diperlukan bagi karyawan baru untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan. Tetapi untuk karyawan senior juga sangat perlu karena ilmu itu selalu berkembang mungkin ketrampilan yang dimilikinya jg sudah ketinggalan jaman jadi perlu ada pengembangan demi kemajuan. Trims
BalasHapusBenar sekali mas. Karyawan senior juga butuh pengembangan keterampilan. Terima kasih. Salam. ap.
HapusNice, tulisan sudah sangat baik. Lanjutkan mmas Andi 🖤
BalasHapusTerima kasih mbak.
HapusPelatihan memang perlu dilakukan untuk mengembangan ketrampilan dan menjadi ladang ilmu pengetahuan yang baru. Lanjutkan Mas Andi semangat!
BalasHapusBenar sekali mas. Terima kasih banyak.
HapusMantap mas andi
BalasHapusTerima kasih.
Hapus