14.4.20



TRAINING SELALU ADA PRESTASI KARYAWAN MENGUDARA


Andi Purnawan/19310410002
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta, MA.


Pelatihan kerja merupakan proses mengajarkan pengetahuan dan pengembangan keterampilan dan sikap dalam bekerja agar karyawan semakin terampil dan mampu melaksanakan tanggung jawabnya dengan semakin baik sesuai dengan standar. Pelatihan kerja dalam sebuah organisasi atau perusahaan sering disebut training. Biasanya training dilakukan sebelum memulai kerja atau pada saat awal masuk kerja karena selain untuk mangajarkan keterampilan, training bertujuan mengenalkan serta menguatkan Standar Operasional Prosedur atau sering disingkat SOP suatu perusahaan kepada karyawan yang baru bergabung. Namun perusahaan yang manajemennya bagus tentu akan mengadakan training secara berkala demi pengembangan karyawannya. Masa training sering dipakai sarana atasan untuk dapat mengetahui seberapa kuat motivasi dan kinerja karyawan yang nantinya akan berpengaruh terhadap tercapainya tujuan suatu perusahaan  serta prestasi karyawan itu sendiri.
Peranan sumber daya manusia dalam hal ini adalah karyawan, menjadi semakin penting bila dikaitkan dengan persaingan yang kompetitif diantara organisasi atau perusahaan. Salah satu cara yang dilakukan organisasi dalam menghadapi persaingan yaitu dengan cara memberdayakan dan menggali seluruh potensi karyawan yang dimilikinya secara maksimal. Perhatian suatu organisasi terhadap karyawan tentu sangat penting baik dari segi kualitas pengetahuan dan keterampilan, karir maupun tingkat kesejahteraannya, sehinnga dapat meningkatkan prestasi dan motivasi karyawan untuk memberikan seluruh kemampuannya dalam pencapaian tujuan organisasi (Baharuddin, Alhabsyi, & Utami, 2013). Hal tersebut yang menjadi alasan pentingnya pemberian pelatihan kerja atau training untuk karyawan dalam suatu organisasi. Training adalah pengajaran atau pengembangan keterampilan, kemampuan, dan kreativitas karyawan untuk menghadapi persaingan tetap di atas. Kinerja karyawan dapat dijadikan ukuran sebagai sikap dan motivasi kerja karyawan itu sendiri dan tujuan organisasi (Sangkay, Lapian, & Rumokoy, 2016).

Suatu organisasi yang mengesampingkan adanya training cenderung mengalami banyak permasalahan, salah satunya turn over yang tinggi. Organisasi yang seperti itu pertanda sistem manajemen yang buruk, salah satunya disebabkan oleh kurangnya pemberdayaan SDM. Kemampuan dan keterampilan yang dimiliki oleh karyawan akan berkesan monoton dan cenderung tidak berkembang apabila suatu organisasi mengesampingkan manfaat dan fungsi dari sebuah pelatihan kerja. Menurut Fidiyati, Harahap, dan Rohyati (2012), terdapat beberapa konsep yang didapatkan karyawan saat mengikuti training. Konsep yang pertama, karyawan dapat memahami pengertian motivasi berprestasi, karakteristik high achievers, kaitannya kesuksesan dalam bekerja. Konsep yang kedua, karyawan belajar mengenai diri sendiri, menemukan potret diri, mengkaji kelebihan dan kekurangan diri sendiri maupun orang lain, dan tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan kemampuan. Konsep ketiga goal setting, dimana karyawan memahami pentingnya memiliki tujuan dalam kehidupan sehari-hari khususnya ketika menyelesaikan suatu pekerjaan. Karyawan menyusun pekerjaan dengan matang, tidak terburu-buru memperhitukan deadline dan lebih realistis.
Organisasi tidak akan terbentuk tanpa adanya karyawan. Tidak akan meningkat income organisasi jika tidak ada kerja keras dan semangat berprestasi dari karyawan. Maka dari itu, pengadaan suatu pelatihan kerja tidak bisa dipandang sebelah mata. Dalam suatu pelatihan kerja, karyawan tidak hanya memperoleh pelatihan pengembangan keterampilan saja, tetapi juga penguatan softskill. Pola pikir karyawan tentu akan semakin maju. Setelah mengikuti pelatihan tentu harapannya karyawan dapat mengevaluasi diri kearah yang bagaimana akan kinerja kedepannya? Dari situlah karyawan dapat terdorong motivasinya untuk beprestasi.

Referensi:
Baharuddin, A., Alhabsyi, T., & Utami, H.N. (2013). Pengaruh Pelatihan, Kompensasi dan Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan. Jurnal Profit Administrasi Bisnis. 6(2): 57.
Fidiyati, A.D., Harahap, D.H., & Rohyati, E. (2012). Efektivitas Achievement Motivation Training untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi pada Pegawai Perusahaan Daerah Air Minum “Tirta Gemilang” Kabupaten Magelang. Seminar Psikologi & Kemanusiaan. Empathy 3(1): 29.
Sangkay, R., Lapian, S.L.H.V., Rumokoy, F. (2016). The Influence of the Compensation and Training Toward Employee Performance at BNI 46 Manado Branch. Journal of Economic Research, Management, Business and Accounting. 4(1): 456.

Sumber Gambar:
Setiadi, D. (2017). Pelatihan Motivasi Untuk Meningkatkan Kinerja.




25 komentar:

  1. Terbaikkkkk!!!!!! 👍👍👍👍👍

    BalasHapus
  2. Lanjutkan menulisnya mas Andi

    BalasHapus
  3. Disatu sisi pada kenyataannya didunia kerja disaat training malah muncul senioritas dan junioritas. Namanya juga orang baru, harus menurut semua perintah senior atau orang yang sudah lama kerja disitu. Membuat kebanyakan orang bukannya meningkatkan kinerja tetapi malah bertambahnya tekanan mental. Akhirnya ya malah pada tidak betah. Disisi lain memang pelatihan kerja sangatlah bagus, karna dengan begitu akan menambah pengalaman dan pengetahuan. Semua pasti ada prosesnya. Untuk andi.. lanjutkan dalam bakat menulisnya. Tetap ingat ya.. masih ada typo. Hhee. Semangat!! Udah bagus kok. 👍🌝

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yes, memang tidak bisa dipungkiri bahwa kasus-kasus senioritas dan junioritas sering kita jumpai pada karyawan-karyawan di setiap perusahaan atau organisasi. Hal tersebut tentu menjadi tugas manajemen khususnya bagian personalia atau HR. Dari situlah pentingnya pemberian training secara berkala, karena dalam training untuk tidak hanya konsep-konsep keterampilan yang akan diberikan kepada karyawan. Pelatihan penguasaan softskill, motivasi, dan empati sesama karyawan tentu menjadi bagian penting dalam sebuah training. Terima kasih sudah berkontribusi dalam tulisan saya. Semoga bermanfaat. Salam. Andi P.

      Hapus
  4. Apakah pemberian motivasi termasuk ke dalam training

    BalasHapus
    Balasan
    1. Training yang bagus dalam perusahaan terbagi dalam berbagai sesi mas. Dalam training tidak hanya pelatihan tentang keterampilan, tetapi trainer juga akan memberikan pelatihan yang menyangkut spiritualitas pada karyawan. Biasanya dalam sesi itu disebut sesi motivasi. Jadi motivasi merupakan bagian dari sebuah pelatihan atau training. Semoga bermanfaat. Salam sukses. Andi P.

      Hapus
  5. Setuju, pelatihan kerja memang perlu adanya, agar skill dan pengetahuan bisa bertambah

    BalasHapus
  6. Setuju dengan artikel ini, training atau pelatihan memang sangat diperlukan bagi karyawan baru untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan. Tetapi untuk karyawan senior juga sangat perlu karena ilmu itu selalu berkembang mungkin ketrampilan yang dimilikinya jg sudah ketinggalan jaman jadi perlu ada pengembangan demi kemajuan. Trims

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar sekali mas. Karyawan senior juga butuh pengembangan keterampilan. Terima kasih. Salam. ap.

      Hapus
  7. Nice, tulisan sudah sangat baik. Lanjutkan mmas Andi 🖤

    BalasHapus
  8. Pelatihan memang perlu dilakukan untuk mengembangan ketrampilan dan menjadi ladang ilmu pengetahuan yang baru. Lanjutkan Mas Andi semangat!

    BalasHapus