18.4.20


Rubah pola penilaian pemimpin meningkatkan kualitas kinerja karyawan
Ujian Tengah Semester Psikologi Industri & Organisasi 2019/2020
Fakultas Psikologi, Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta


Oleh
Hosianna Ronauli Simbolon (19.310.410.032)
Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA

Kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penunjang untuk meningkatkan produktivitas kinerja suatu instansi. Maka dari itu sumber daya manusia yang berkompetensi tinggi dapat mendukung tingkat kinerja, dengan penilaian kinerja maka akan diketahui prestasi yang dicapai setiap karyawan Kinerja merupakan  implementasi  dari  rencana  yang  telah  disusun dari  awal  sebelum  melakukan kegiatan.  Implementasi  kinerja  dilakukan  oleh  sumber daya manusia yang memiliki kemampuan, kompetensi, motivasi, dan kepentingan. Kinerja  perusahaan  merupakan  akumulasi  kinerja  semua  unit-unit  organisasi  yang  sama dengan penjumlahan kinerja semua orang atau individu yang bekerja di perusahaan tersebut.
Penilaian kinerja harus bebas dari diskriminasi.
Apapun bentuk atau metode penilaian yang dilakukan oleh pihak manajemen harus adil, realistis, valid, dan relevan dengan jenis pekerjaan yang akan dinilai karena penilaian kinerja ini tidak hanya berkaitan dengan masalah prestasi semata, namun juga menyangkut masalah gaji, hubungan kerja, promosi/demosi, dan penempatan pegawai disamping itu tidak jarang pemimpin dengan mudahnya mengambil kesimpulan dan menilai karyawannya sesuai dengan apa yang baru saja dilihatnya, tanpa mengingat perbuatan lain yang telah dilakukan oleh karyawan selama bekerja (recency effect). Pada keberjalan suatu Manajemen dalam organisasi maupun perusahaan nirlaba tentunya tidak terlepas dari proses evaluasi.

Berbagai metode juga digunakan perusahaan agar penilaian kinerja efektif dilakukan dan tidak terkesan judging. Pihak manajemen juga harus jeli dalam melihat manfaat penilaian kinerja karyawan demi mewujudkan efektifitas tersebut. Oleh karena itu perlu ada pembahasan tersendiri mengenai kegiatan penilaian kinerja karyawan. Terdapat dua aspek yang harus menjadi pembahasan dalam Penilaian Kinerja Karyawan yaitu kinerja karyawan itu sendiri dan feedback yang ditujukan untuk pengembangan karyawan.  Proses penilaian kinerja karyawan dimulai dari penentuan tujuan/target dari kinerja yang diiringi dengan pengamatan. Kemudian saat dan setelah pekerjaan dilaksanakan dilakukanlah evaluasi yang disusul dengan promosi berdasarkan hasil evaluasi berupa insentif maupun peningkatan posisi.
Selain aspek dan proses umum tersebut terdapat unsur-unsur yang melekat di dalam penilaian kinerja karyawan yang perlu diketahui sebagai berikut:
1.      Penilaian kinerja karyawan harus diukur dan dikomparasikan sesuai dengan target dan standar yang telah ditetapkan.
2.      Pemberian Reward bagi karyawan yang memberikan kontribusi lebih.
3.      Menganalisa dan Mengidentifikasi kebutuhan karyawan akan training pengembangan baik di waktu sekarang maupun di masa datang.
4.      Penentuan target dan standar untuk waktu yang akan datang.
Melakukan penilaian terhadap kinerja karyawan juga memberi manfaat, bagi kedua belah pihak untuk perusahaan dan karyawan. Yakni: memberikan informasi mengenai hasil-hasil yang diinginkan dari suatu pekerjaan, Mencegah adanya miskomunikasi terkait kualitas kerja yang diharapkan, menciptakan peningkatan produktivitas karyawan dikarenakan adanya feedback/reward bagi karyawan yang berprestasi dan Menghargai setiap kontribusi. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa strategi kepemimpinan dalam meningkatkan kinerja pegawai di suatu perusahaan atau lembaga mempunyai peranan sangat penting artinya bagi pegawai atau para pemimpin, karena dengan motivasi yang tinggi maka pekerjaan dilakukan dengan bersemangat dan bergairah, sehingga akan dicapai hasil yang optimal (kinerja tinggi) yang tentunya akan mendukung tercapainya tujuan yang diinginkan dengan efisien dan efektif.
 Dalam menghindari adanya fenomena penilaian yang dilakukan oleh pimpinan terhadap karyawan recency effect, diperlukan beberapa solusi yakni pertama dengan memberikan pelatihan kepada penilai dimana seorang penilai harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menilai dengan tepat, kedua berikan kesempatan kepada penilai untuk mengevaluasi diri(self assessment) ketiga , perlu juga memberikan penjelasan kepada penilai bahwa peran penilaian kinerja sangat penting dan menentukan masa depn karyawan. Karena berdampak terhadap pada perilaku dan motivasi karyawan. Jika karyawan kerjanya bagus, namun dinilai buruk dia akan demotivasi sebaliknya jika karyawan kinerja buruk namun dinilai baik maka dia tidak akan termotivasi. Begitupula dengan karyawan yang langsung dinilai oleh pemimpin oleh karena perbuatan yang baru saja dilakukan baik perilaku baik atau buruk itu dapat merusak semangat kerja karyawan tersebut.
Referensi:


5 komentar: