Ujian Tengah Semester Psikologi Industri & Organisasi Semester Genap 2019/2020
Dosen Pembimbing: Dr. Arundhati Shinta, MA
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi '45
Yogyakarta
Dalam mendapatkan tenaga kerja (karyawan), suatu perusahaan biasanya membuka lowongan kerja atau melakukan rekrutmen. Menurut Aamodt (2010), rekrutmen merupakan usaha untuk menarik orang dengan kualifikasi yang tepat sebagaimana ditentukan dalaman analisis jabatan untuk melamar pekerjaan. Ada 2 jenis perekrutan yakni Internal Recruitment yaitu mempromosikan seseorang yang berasal dari dalam organisasi dan Eksternal Recruitment yaitu mengaji seseorang dari luar organisasi. Adapun langkah-langkah untuk melakukan perekrutan adalah: Analisis jabatan, pemilihan metode tes, tes validitas, perekrutan, screening, tes, seleksi, keputusan final menerima atau menolak.
Hal yang paling penting dalam melakukan rekrutmen adalah mengetahui performansi kerja dari calon karyawan. Britt dan Jex (2008) mengatakan bahwa performansi kerja merupakan semua perilaku karyawan yang dilakukan ketika bekerja di dalam tempat kerja. Melalui Employee Referrals, yaitu untuk merekrut calon karyawan dengan rujukan karyawan, dimana karyawan merekomendasikan anggota keluarga dan teman-teman untuk lowongan pekerjaan tertentu. Metode ini efektif, namun tetap dipantau untuk memastikan bahwa ini merupakan rujukan atau rekomendasi dari perwakilan etnis dan ras yang berkualitas.
Salah satu contoh dari recruitment adalah melalui jalur orang dalam. Jalur orang dalam adalah dengan memanfaatkan koneksi orang yang sudah bekerja di dalam perusahaan itu dan mempunyai jabatan, sehingga dengan jabatan yang dimilikinya ia bisa mengangkat orang untuk menjadi karyawan di perusahaan. Namun, walaupun masuk menggunakan orang dalam, rekrutmen tersebut tetap harus memperhatikan performansi dari calon karyawan, rekruitment tersebut juga sangat menghemat waktu dalam pencarian calon tenaga kerja yang dilakukan oleh perusahaan, mengurangi biaya yang dikeluarkan perusahaan, mengurangi turnover dan meningkatkan retensi karyawan.
Dalam merekrut calon karyawan melalui orang dalam terdapat suatu risiko. Yaitu karyawan tersebut tidak melalui tahap seleksi, sehingga tidak diketahui performa dan skill karyawan sebelum ia diterima. Apabila ternyata skill dari karyawan tidak mumpuni maka dapat merugikan perusahaan. Tetapi tidak semua karyawan yang masuk melalui orang dalam skill-nya tidak mumpuni. Bisa jadi orang dalam yang memasukannya sudah yakin akan kemampuan orang tersebut, sehingga ia percaya bahwa orang yang direkrut tersebut dapat memajukan perusahaan.
Kerja memanglah suatu hal yang sangat penting guna memenuhi kebutuhan hidup, Anoraga menyampaikan kerja merupakan penggunaan proses fisik dan mental dalam mencapai tujuan yang produktif (Anoraga, 1992). Masyarakat harus paham bahwa untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan bisa masuk ke dalam perusahaan yang mempunyai benefit tinggi, calon karyawan harus mempunyai performance yang mumpuni, selain itu koneksi juga tak kalah penting untuk mencapai tujuan tersebut. Sehingga sebelum calon karyawan masuk ke dalam dunia kerja yang sesungguhnya, mereka sudah mempersiapkan dan berusaha melakukan suatu kegiatan yang dapat menambah koneksi dari segala lingkungan yang dapat membantunya saat terjun ke dunia kerja.
Daftar pustaka :
Aamodt, M. G. 2010. Industrial/Organizational psychology: An applied approach. Belmont, CA: Wadsworth.
Anoraga, Pandji (1992). Psikologi Kerja. Jakarta: Rineka Cipta.
Britt, T. W and Jex, S. M. (2008). Organizational Psychology a Scientist-Practitioner Approach. Canada: John Wiley dan Son, Inc.
Https://www.antaranews.com/berita/525047/program-employee-referral-linkedin-siap-geser-sumber-perekrutan-online (diakses pada 17 April 2020)
Karimah, E.K. (2012). Pengaruh Stres dengan Kepuasan Kerja Karyawan di Tiga direktorat Operasional PT Perusahaan Listrik Negara (PERSERO). Skripsi Program Sarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Depok.
Sumber gambar :
Http://agswaskita.co.id/posts/view/rekrutmen-pegawai-di-lingkungan-pt-waskita-beton-precast-tbk (diakses pada 17 april 2020)
BalasHapusMemang benar, saat ini tidak hanya skill saja yg harus kita punya, tapi kita juga harus punya banyak koneksi, harus punya banyak relasi, karena dunia kerja memang sangat ketat persaingannya.
Betul, jika mempunyai skill yang mumpuni dan ditambah relasi yang luas, dapat mempermudah persaingan dalam memperoleh pekerjaan
HapusAda nilai positif juga dari rekrutmen orang dalam, karena yang direkrut sudah dikenal, dipercaya, dan tahu bagaimana skillnya, jadi hemat waktu dan biaya
BalasHapusBetul, tapi akan menjadi negatif apabila yang direkrut skill-nya tidak mumpuni. Biasanya terdapat nepotisme di dalamnya
HapusJoslah, setuju aku dengan anda, maka sebagai pelamar kerja sudah seharusnya untuk selalu meningkatkan kualitas skill, dan juga relasi.
BalasHapusWoooh cah UNY
HapusJosmarkojos.. meningkatkan skill dan relasi akan mempermudah mendapatkan pekerjaan
HapusSaya setuju tentang pentingnya suatu relasi di dunia pekerjaan. Entah sebagai karyawan maupun atasan, relasi sangat dibutuhkan karena memang manusia makhluk sosial yang membutuhkan orang lain. Tapi diharapkan dalam penerimaan tenaga kerja justru relasi bisa dimanfaatkan untuk mengetahui apakah calon tenaga kerja tersebut benar-benar layak atau tidak diterima, jangan hanya mengandalkan keakraban tapi keakraban tersebut dapat dijadikan sumber informasi yang jelas tentang mampu atau tidaknya seseorang untuk diterima dalam pekerjaan tersebut.
BalasHapusYup.. jalur relasi memang seperti pisau bermata dua
HapusTerimakasih atas ilmunya, karena menambah wawasan bagi saya dalam hal dunia kerja...
BalasHapuskembali kasihh, semoga dilancarkan pekerjaannya
HapusTopik pembahasan sangat bagus perihal ketenagakerjaan. Bahasa yang digunakan juga tidak membosankan untuk dibaca. Ada sedikit catatan perbaikan mengenai peletakan tanda titik(.) dan koma(,) yang belum pas. Dan selebihnya perfect for your creation
BalasHapusSelanjutnya akan lebih saya perhatikan tanda bacanya.
HapusTerima kasih atas koreksi dan masukannya
Memang benar, hal yang berawalan buruk tidak selalu berakhir buruk juga. Semua kembali ke kita, apakah diri kita mau memperbaiki atau memperburuk itu pilihan kita masing-masing
BalasHapusYup, jadilah yang terbaik dari versi diri kita
HapusMenjadi job seeker saat kondisi seperti ini semakin sulit, skill memang nomor satu, tapi relasi juga perlu. Selalu perbaiki kualitas dan kuantitas diri.
BalasHapusyaa..
BalasHapusMenjadi orang dalam juga harus benar² melihat bagaimana skill dari calon karyawan yg akan direkrut, agar calon karyawan tersebut dapat membantu untuk memajukan organisasi nya, bukan malah mencoreng nama baiknya karena skillnya yg kurang baik. Semua pasti ada nilai positif dan negatif nya
benar, memang harus berhati-hati dengan pisau bermata dua
HapusMemperbanyak relasi dalam dunia kerja sangatlah penting, namun harus juga diimbangi dengan skill yg baik pula
BalasHapusSaya setuju tentang pentingnya suatu relasi di dunia pekerjaan.tapi untuk merekrut karyawan tetap harus di lihat dulu skill dan kemampuan org nya dulu supaya tidak mengecewakan.
BalasHapusYap, orang dalam harus memperhatikan skill dan kemampuan yang direkrutnya dan tidak hanya mementingkan kepentingan pribadi
HapusKeahlian seseorang dalam suatu pekerjaan akan berkembang ketika lingkungan kerja memberi rasa nyaman,dan pemberianpelatihan dengan metode2 terbaru guna mempermudah dalam pekerjaanya
BalasHapusTerima kasih, sudah menambahkan :)
Hapusuntuk berkembang menjadi sebuah perusahaan yang maju memang haris ada perbaikan di sisi karyawan..
BalasHapusuntuk menjadi seorang yang berkualitas memang dibutuhkan seseorang yang berkualitas sehingga mampu membawa perusahaan menjadi lebih maju.
Namun untuk mendaptkan seseorang yang berpikiran handal tidak selalu mencari sumberdaya dari luar perusahaan...bisa saja menggunakan tenaga dari dalam..asalkan kualitasnya benar terjamin
Betul, hal ini juga dapat mempermudah dalam mencari karyawan dan denurunkan dana pengeluaran
HapusRelasi dalam dunia kerja memang sangat membantu, setidaknya bisa membantu untuk menyarankan kita ke atasan atau sekedar memastikan surat lamaran kita sampai ke HRD, tapi kita juga harus paham, bahwa performa dan skill kita harus memenuhi kriteria dari karyawan yg dicari
BalasHapusIya, walaupun kita memiliki orang dalam tetapi kita juga harus mempunyai skill dan kemampuan
HapusSaya setuju tentang pentingnya suatu relasi di dunia pekerjaan.tapi untuk merekrut karyawan tetap harus di lihat dulu skill dan kemampuan org nya dulu supaya tidak mengecewakan.
BalasHapusbetul, apabila skill yang direkrut ternyata tidak mumpuni maka akan merugikan suatu perusahaan
HapusSangat setuju... Relasi bisa di bilang lebih penting dari pada skil... Karena untuk masuk sebuah perusahaan dengan relasi kita bisa lebih punya peluang.. soal skil bisa di latih saat bekerja... Karena sekarang banyak yang sebelum bekerja ada training dahulu.. itu sudah cukup untuk mempunikan skil kita.
BalasHapusAlangkah baiknya jika sudah mempunyai skill walaupun mempunyai orang dalam, karena itu akan meningkatkan peluang untuk diterima
HapusBerarti relasi lebih banyak peluang ya dari skil?
BalasHapusTidak dipungkiri bahwa di zaman sekarang, perekrutan melalui orang dalam sangatlah penting. Koneksi dan relasipun menjadi salah satu bahan pertimbangan yg cukup menonjol untuk mendapatkan sebuah pekerjaan atau goals perusahaan. Namun terkadang banyak yg menyalahgunakan hal tersebut untuk kepentingan2 pribadi. Itu yg harus dihindari dan sangat tidak dibenarkan. Perekrutan dari dalam haruslah memperhatikan skill, kualitas dan kuantitas. Dengan begitu tidak akan ada sifat menyepelekan/meremehkan suatu pekerjaan dengan alasan orang dalam. Peruhaanpun harus tetap selektif dan bijak dalam perekrutan walaupun sudah ada ikatan percaya dengan koneksi/relasi. Karena kedepan, para pekerja juga sangat menentukan berhasil/tidaknya sebuah peruhaan/pekerjaan.
BalasHapusyup, orang dalam harus mengesampingkan kepentingan pribadi dalam melakukan perekrutan
HapusSaya sangat setuju dengan tema artikel ini. Semangat kak
BalasHapusTerima kasihh :)
HapusSkill sangat penting.. namun tentu saja harus ada yang bisa mengembangkannya yaitu para pendidik yang mumpuni terutama untuk menyiapkan calin karyawan yang handal di bidangnya. Saya setuju dengan artikel ini.
BalasHapusTerima kasih, sudah menambahkan :)
Hapus
BalasHapusMemang benar, saat ini tidak hanya skill saja yg harus kita punya, tapi kita juga harus punya banyak koneksi, harus punya banyak relasi, karena dunia kerja memang sangat ketat persaingannya.
Tul, skill yang mumpuni ditambah relasi yang luas akan mempermudah persaingan kerja
Hapus
BalasHapusMemang benar, saat ini tidak hanya skill saja yg harus kita punya, tapi kita juga harus punya banyak koneksi, harus punya banyak relasi, karena dunia kerja memang sangat ketat persaingannya.
Tul, skill yang mumpuni ditambah relasi yang luas akan mempermudah persaingan kerja
HapusBenar tidak hanya skill saja yang kita punya untuk dunia kerja, harus punya wawasan yg banyak
BalasHapusIya benar. hmm..wawasan yang dimaksud adalah relasi/koneksi, ya(?)
HapusMasuk ke sebuah perusahaan dengan menggunakan orang dalam memang untuk sebagian orang akan sangat merugikan, jika yang direkrut tersebut tidak memenuhi syarat sebagai karyawan yang mempunyai performa, tapi perekrutan tersebut akan sangat membantu jika calon karyawan tersebut mempunyai skill dan juga attitude yang bagus.
BalasHapusbetul, memang ada sisi positif dan negatif. Tergantung sisi mana yang akan dipilih oleh perekrut
Hapusingat bahwa target tersebut akan sia-sia jika hanya berakhir sebagai cerita, bak tong kosong nyaring bunyinya.
BalasHapus.
Buktikan kemampuanmu dan tunjukkanlah dengan karya terbaikmu. Jika hanya diam, kemapuan yang kamu miliki tidak akan ada artinya.
Yup, berusaha dengan sebaik-baiknya. proses pidak akan mengkhiatani hasil
HapusBagaimana caranya supaya kita memiliki banyak relasi?
BalasHapusdengan cara membuka diri, maka kita akan lebih mudah mendapat hubungan dengan banyak orang
HapusSaya setuju tentang pentingnya relasi didunia kerja. Karena adanya relasi yg baik menimbulkan kenyamanan dalam bekerja pula . Dan untuk perekrutan calon pekerja relasi jgn dikadikan sbgai keakraban yg langsung saja menerima tp harus benar2 mengetaui skill yg iya punya yang sesuai dg kualifikasi perusahaan yg ia lamar . Sebab jika tidak sebanding itu tidak hanya membuat rugi perusahaan tp diri dia sendiri juga, karena bisa saja dia merasakan stress kerja krn tdk sesuai dg kemampuannya
BalasHapusyoi, orang dalam harus mengesampingkan kepentingan pribadi dalam melakukan perekrutan
HapusSampai saat ini bahkan di perusahaan-perusahaan besar masih ada yang menggunakan orang dalam. Miris
BalasHapusMenggunakan orang dalam tidak selalu negatif, kok. Akan positif pabila perekrutan itu tidak disisipi kepentingan pribadi dan masih memperhatikan skill dan kemampuan calon karyawan :)
HapusTerima kasih sudah menambahkan dan memperjelas artikel dari saya :)
BalasHapus