17.4.20

Pentingnya Relasi di Dunia Kerja



Ujian Tengah Semester Psikologi Industri & Organisasi Semester Genap 2019/2020
Dosen Pembimbing: Dr. Arundhati Shinta, MA

Wahyu Hidayah (19310410052)
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi '45
Yogyakarta

 

Dalam suatu perusahaan pastilah terdapat karyawan, menurut Undang-Undang Tahun 1969 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja dalam pasal 1 dikatakan bahwa karyawan adalah tenaga kerja yang melakukan pekerjaan dan memberikan hasil kerjanya kepada pengusaha yang mengerjakan di mana hasil karyanya itu sesuai dengan profesi atau pekerjaan atas dasar keahlian sebagai mata pencariannya. Senada dengan hal tersebut menurut Undang-Undang No.14 Tahun 1969 tentang Pokok Tenaga Kerja, tenaga kerja adalah tiap orang yang mampu melaksanakan pekerjaan, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat (Karimah, 2012).

Dalam mendapatkan tenaga kerja (karyawan), suatu perusahaan biasanya membuka lowongan kerja atau melakukan rekrutmen. Menurut Aamodt (2010), rekrutmen merupakan usaha untuk menarik orang dengan kualifikasi yang tepat sebagaimana ditentukan dalaman analisis jabatan untuk melamar pekerjaan. Ada 2 jenis perekrutan yakni Internal Recruitment yaitu mempromosikan seseorang yang berasal dari dalam organisasi dan Eksternal Recruitment yaitu mengaji seseorang dari luar organisasi. Adapun langkah-langkah untuk melakukan perekrutan adalah: Analisis jabatan, pemilihan metode tes, tes validitas, perekrutan, screening, tes, seleksi, keputusan final menerima atau menolak.

Hal yang paling penting dalam melakukan rekrutmen adalah mengetahui performansi kerja dari calon karyawan. Britt dan Jex (2008) mengatakan bahwa performansi kerja merupakan semua perilaku karyawan yang dilakukan ketika bekerja di dalam tempat kerja. Melalui Employee Referrals, yaitu untuk merekrut calon karyawan dengan rujukan karyawan, dimana karyawan merekomendasikan anggota keluarga dan teman-teman untuk lowongan pekerjaan tertentu. Metode ini efektif, namun tetap dipantau untuk memastikan bahwa ini merupakan rujukan atau rekomendasi dari perwakilan etnis dan ras yang berkualitas.

Salah satu contoh dari recruitment adalah melalui jalur orang dalam. Jalur orang dalam adalah dengan memanfaatkan koneksi orang yang sudah bekerja di dalam perusahaan itu dan mempunyai jabatan, sehingga dengan jabatan yang dimilikinya ia bisa mengangkat orang untuk menjadi karyawan di perusahaan. Namun, walaupun masuk menggunakan orang dalam, rekrutmen tersebut tetap harus memperhatikan performansi dari calon karyawan, rekruitment tersebut juga sangat menghemat waktu dalam pencarian calon tenaga kerja yang dilakukan oleh perusahaan, mengurangi biaya yang dikeluarkan perusahaan, mengurangi turnover dan meningkatkan retensi karyawan.

Dalam merekrut calon karyawan melalui orang dalam terdapat suatu risiko. Yaitu karyawan tersebut tidak melalui tahap seleksi, sehingga tidak diketahui performa dan skill karyawan sebelum ia diterima. Apabila ternyata skill dari karyawan tidak mumpuni maka dapat merugikan perusahaan. Tetapi tidak semua karyawan yang masuk melalui orang dalam skill-nya tidak mumpuni. Bisa jadi orang dalam yang memasukannya sudah yakin akan kemampuan orang tersebut, sehingga ia percaya bahwa orang yang direkrut tersebut dapat memajukan perusahaan.

Kerja memanglah suatu hal yang sangat penting guna memenuhi kebutuhan hidup, Anoraga menyampaikan kerja merupakan penggunaan proses fisik dan mental dalam mencapai tujuan yang produktif (Anoraga, 1992). Masyarakat harus paham bahwa untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan bisa masuk ke dalam perusahaan yang mempunyai benefit tinggi, calon karyawan harus mempunyai performance yang mumpuni, selain itu koneksi juga tak kalah penting untuk mencapai tujuan tersebut. Sehingga sebelum calon karyawan masuk ke dalam dunia kerja yang sesungguhnya, mereka sudah mempersiapkan dan berusaha melakukan suatu kegiatan yang dapat menambah koneksi dari segala lingkungan yang dapat membantunya saat terjun ke dunia kerja.


Daftar pustaka :

Aamodt, M. G. 2010. Industrial/Organizational psychology: An applied approach. Belmont, CA: Wadsworth.
Anoraga, Pandji (1992). Psikologi Kerja. Jakarta: Rineka Cipta.
Britt, T. W and Jex, S. M. (2008). Organizational Psychology a Scientist-Practitioner Approach. Canada: John Wiley dan Son, Inc.
Https://www.antaranews.com/berita/525047/program-employee-referral-linkedin-siap-geser-sumber-perekrutan-online (diakses pada 17 April 2020)
Karimah, E.K. (2012). Pengaruh Stres dengan Kepuasan Kerja Karyawan di Tiga direktorat Operasional PT Perusahaan Listrik Negara (PERSERO). Skripsi Program Sarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Depok.

Sumber gambar :

Http://agswaskita.co.id/posts/view/rekrutmen-pegawai-di-lingkungan-pt-waskita-beton-precast-tbk (diakses pada 17 april 2020)

55 komentar:


  1. Memang benar, saat ini tidak hanya skill saja yg harus kita punya, tapi kita juga harus punya banyak koneksi, harus punya banyak relasi, karena dunia kerja memang sangat ketat persaingannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, jika mempunyai skill yang mumpuni dan ditambah relasi yang luas, dapat mempermudah persaingan dalam memperoleh pekerjaan

      Hapus
  2. Ada nilai positif juga dari rekrutmen orang dalam, karena yang direkrut sudah dikenal, dipercaya, dan tahu bagaimana skillnya, jadi hemat waktu dan biaya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, tapi akan menjadi negatif apabila yang direkrut skill-nya tidak mumpuni. Biasanya terdapat nepotisme di dalamnya

      Hapus
  3. Joslah, setuju aku dengan anda, maka sebagai pelamar kerja sudah seharusnya untuk selalu meningkatkan kualitas skill, dan juga relasi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Josmarkojos.. meningkatkan skill dan relasi akan mempermudah mendapatkan pekerjaan

      Hapus
  4. Devi Wahyu Daniati18 April 2020 pukul 10.07

    Saya setuju tentang pentingnya suatu relasi di dunia pekerjaan. Entah sebagai karyawan maupun atasan, relasi sangat dibutuhkan karena memang manusia makhluk sosial yang membutuhkan orang lain. Tapi diharapkan dalam penerimaan tenaga kerja justru relasi bisa dimanfaatkan untuk mengetahui apakah calon tenaga kerja tersebut benar-benar layak atau tidak diterima, jangan hanya mengandalkan keakraban tapi keakraban tersebut dapat dijadikan sumber informasi yang jelas tentang mampu atau tidaknya seseorang untuk diterima dalam pekerjaan tersebut.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yup.. jalur relasi memang seperti pisau bermata dua

      Hapus
  5. Terimakasih atas ilmunya, karena menambah wawasan bagi saya dalam hal dunia kerja...

    BalasHapus
    Balasan
    1. kembali kasihh, semoga dilancarkan pekerjaannya

      Hapus
  6. Topik pembahasan sangat bagus perihal ketenagakerjaan. Bahasa yang digunakan juga tidak membosankan untuk dibaca. Ada sedikit catatan perbaikan mengenai peletakan tanda titik(.) dan koma(,) yang belum pas. Dan selebihnya perfect for your creation

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selanjutnya akan lebih saya perhatikan tanda bacanya.
      Terima kasih atas koreksi dan masukannya

      Hapus
  7. Memang benar, hal yang berawalan buruk tidak selalu berakhir buruk juga. Semua kembali ke kita, apakah diri kita mau memperbaiki atau memperburuk itu pilihan kita masing-masing

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yup, jadilah yang terbaik dari versi diri kita

      Hapus
  8. Menjadi job seeker saat kondisi seperti ini semakin sulit, skill memang nomor satu, tapi relasi juga perlu. Selalu perbaiki kualitas dan kuantitas diri.

    BalasHapus
  9. yaa..
    Menjadi orang dalam juga harus benar² melihat bagaimana skill dari calon karyawan yg akan direkrut, agar calon karyawan tersebut dapat membantu untuk memajukan organisasi nya, bukan malah mencoreng nama baiknya karena skillnya yg kurang baik. Semua pasti ada nilai positif dan negatif nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. benar, memang harus berhati-hati dengan pisau bermata dua

      Hapus
  10. Memperbanyak relasi dalam dunia kerja sangatlah penting, namun harus juga diimbangi dengan skill yg baik pula

    BalasHapus
  11. Saya setuju tentang pentingnya suatu relasi di dunia pekerjaan.tapi untuk merekrut karyawan tetap harus di lihat dulu skill dan kemampuan org nya dulu supaya tidak mengecewakan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yap, orang dalam harus memperhatikan skill dan kemampuan yang direkrutnya dan tidak hanya mementingkan kepentingan pribadi

      Hapus
  12. Keahlian seseorang dalam suatu pekerjaan akan berkembang ketika lingkungan kerja memberi rasa nyaman,dan pemberianpelatihan dengan metode2 terbaru guna mempermudah dalam pekerjaanya

    BalasHapus
  13. untuk berkembang menjadi sebuah perusahaan yang maju memang haris ada perbaikan di sisi karyawan..
    untuk menjadi seorang yang berkualitas memang dibutuhkan seseorang yang berkualitas sehingga mampu membawa perusahaan menjadi lebih maju.
    Namun untuk mendaptkan seseorang yang berpikiran handal tidak selalu mencari sumberdaya dari luar perusahaan...bisa saja menggunakan tenaga dari dalam..asalkan kualitasnya benar terjamin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, hal ini juga dapat mempermudah dalam mencari karyawan dan denurunkan dana pengeluaran

      Hapus
  14. Relasi dalam dunia kerja memang sangat membantu, setidaknya bisa membantu untuk menyarankan kita ke atasan atau sekedar memastikan surat lamaran kita sampai ke HRD, tapi kita juga harus paham, bahwa performa dan skill kita harus memenuhi kriteria dari karyawan yg dicari

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, walaupun kita memiliki orang dalam tetapi kita juga harus mempunyai skill dan kemampuan

      Hapus
  15. Saya setuju tentang pentingnya suatu relasi di dunia pekerjaan.tapi untuk merekrut karyawan tetap harus di lihat dulu skill dan kemampuan org nya dulu supaya tidak mengecewakan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul, apabila skill yang direkrut ternyata tidak mumpuni maka akan merugikan suatu perusahaan

      Hapus
  16. Sangat setuju... Relasi bisa di bilang lebih penting dari pada skil... Karena untuk masuk sebuah perusahaan dengan relasi kita bisa lebih punya peluang.. soal skil bisa di latih saat bekerja... Karena sekarang banyak yang sebelum bekerja ada training dahulu.. itu sudah cukup untuk mempunikan skil kita.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alangkah baiknya jika sudah mempunyai skill walaupun mempunyai orang dalam, karena itu akan meningkatkan peluang untuk diterima

      Hapus
  17. Berarti relasi lebih banyak peluang ya dari skil?

    BalasHapus
  18. Tidak dipungkiri bahwa di zaman sekarang, perekrutan melalui orang dalam sangatlah penting. Koneksi dan relasipun menjadi salah satu bahan pertimbangan yg cukup menonjol untuk mendapatkan sebuah pekerjaan atau goals perusahaan. Namun terkadang banyak yg menyalahgunakan hal tersebut untuk kepentingan2 pribadi. Itu yg harus dihindari dan sangat tidak dibenarkan. Perekrutan dari dalam haruslah memperhatikan skill, kualitas dan kuantitas. Dengan begitu tidak akan ada sifat menyepelekan/meremehkan suatu pekerjaan dengan alasan orang dalam. Peruhaanpun harus tetap selektif dan bijak dalam perekrutan walaupun sudah ada ikatan percaya dengan koneksi/relasi. Karena kedepan, para pekerja juga sangat menentukan berhasil/tidaknya sebuah peruhaan/pekerjaan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. yup, orang dalam harus mengesampingkan kepentingan pribadi dalam melakukan perekrutan

      Hapus
  19. Saya sangat setuju dengan tema artikel ini. Semangat kak

    BalasHapus
  20. Skill sangat penting.. namun tentu saja harus ada yang bisa mengembangkannya yaitu para pendidik yang mumpuni terutama untuk menyiapkan calin karyawan yang handal di bidangnya. Saya setuju dengan artikel ini.

    BalasHapus

  21. Memang benar, saat ini tidak hanya skill saja yg harus kita punya, tapi kita juga harus punya banyak koneksi, harus punya banyak relasi, karena dunia kerja memang sangat ketat persaingannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tul, skill yang mumpuni ditambah relasi yang luas akan mempermudah persaingan kerja

      Hapus

  22. Memang benar, saat ini tidak hanya skill saja yg harus kita punya, tapi kita juga harus punya banyak koneksi, harus punya banyak relasi, karena dunia kerja memang sangat ketat persaingannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tul, skill yang mumpuni ditambah relasi yang luas akan mempermudah persaingan kerja

      Hapus
  23. Benar tidak hanya skill saja yang kita punya untuk dunia kerja, harus punya wawasan yg banyak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya benar. hmm..wawasan yang dimaksud adalah relasi/koneksi, ya(?)

      Hapus
  24. Masuk ke sebuah perusahaan dengan menggunakan orang dalam memang untuk sebagian orang akan sangat merugikan, jika yang direkrut tersebut tidak memenuhi syarat sebagai karyawan yang mempunyai performa, tapi perekrutan tersebut akan sangat membantu jika calon karyawan tersebut mempunyai skill dan juga attitude yang bagus.

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul, memang ada sisi positif dan negatif. Tergantung sisi mana yang akan dipilih oleh perekrut

      Hapus
  25. ingat bahwa target tersebut akan sia-sia jika hanya berakhir sebagai cerita, bak tong kosong nyaring bunyinya.
    .
    Buktikan kemampuanmu dan tunjukkanlah dengan karya terbaikmu. Jika hanya diam, kemapuan yang kamu miliki tidak akan ada artinya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yup, berusaha dengan sebaik-baiknya. proses pidak akan mengkhiatani hasil

      Hapus
  26. Bagaimana caranya supaya kita memiliki banyak relasi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. dengan cara membuka diri, maka kita akan lebih mudah mendapat hubungan dengan banyak orang

      Hapus
  27. Saya setuju tentang pentingnya relasi didunia kerja. Karena adanya relasi yg baik menimbulkan kenyamanan dalam bekerja pula . Dan untuk perekrutan calon pekerja relasi jgn dikadikan sbgai keakraban yg langsung saja menerima tp harus benar2 mengetaui skill yg iya punya yang sesuai dg kualifikasi perusahaan yg ia lamar . Sebab jika tidak sebanding itu tidak hanya membuat rugi perusahaan tp diri dia sendiri juga, karena bisa saja dia merasakan stress kerja krn tdk sesuai dg kemampuannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. yoi, orang dalam harus mengesampingkan kepentingan pribadi dalam melakukan perekrutan

      Hapus
  28. Sampai saat ini bahkan di perusahaan-perusahaan besar masih ada yang menggunakan orang dalam. Miris

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menggunakan orang dalam tidak selalu negatif, kok. Akan positif pabila perekrutan itu tidak disisipi kepentingan pribadi dan masih memperhatikan skill dan kemampuan calon karyawan :)

      Hapus
  29. Terima kasih sudah menambahkan dan memperjelas artikel dari saya :)

    BalasHapus