Devi Nurmala Sari / 19310410048
Jurusan Psikologi Universitas Proklamasi 45
UTS Pengganti Psikologi Industri dan Organisasi
Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta, MA.
Dalam
satu organisasi atau perusahaan, terdapat struktur organisasi yang dibuat guna
melancarkan proses beroperasinya perusahaan. Terdapat satu alur di mana satu
kebijakan atau gagasan disusun, dirumuskan, dieksekusi, dan kemudian
menghasilkan suatu output tertentu. Perumusan dan perencanaan langkah dilakukan
oleh manajer dan dieksekusi oleh karyawan dibawahnya. Tentu saja dalam
eksekusinya, perlu dilakukan pengawasan. Disinilah tugas supervisor berada
dalam alur tersebut.
Di antara manajer sebagai
penyusun perencanaan, dan karyawan sebagai eksekutor, terdapat perantara yang
bertugas mengawasi dan memonitor agar setiap rencana berjalan dengan baik.
Supervisor yang kemudian bertugas untuk mengawasi setiap eksekusi rencana yang
dilakukan pada level dibawahnya dan memastikan semua berjalan baik.
Supervisor yang baik biasanya
memiliki rasa empati tinggi dan dapat merangkul setiap karyawan dibawahnya. Hal
ini berguna agar setiap karyawan merasa menjadi bagian dari sistem dan bisa
bekerja dengan optimal. Supervisor juga tidak boleh menjadi pribadi yang cuek
dan harus senantiasa mendampingi bawahannya, sekaligus menyalurkan informasi
dan komando dari manajer pada setiap bagian. Namun bagaimana jika Supervisor
dirasa pilih kasih?
Kecenderungan atasan untuk
memprioritaskan seorang bawahan ini berbahaya untuk kesehatan karier karena
akan menciptakan pola pikir bahwa serajin dan sekeras apa pun Anda bekerja,
hasilnya akan sia-sia, sehingga Anda beresiko kehilangan motivasi untuk
melakukan dan memberikan yang terbaik di tempat kerja. Dibawah ini adalah cara
menyikapi atasan yang pilih kasih.
1. Pahami Akar Masalahnya
Pertama-tama, pikirkan kembali,
apakah atasan Anda memang cenderung menganakemaskan kolega yang satu itu atau
Anda hanya cemburu? Bila kolega Anda memang memiliki performa kerja yang lebih
baik dari Anda, mungkin ini saatnya Anda meningkatkan kinerja kerja Anda
sehingga setara dengan, bahkan lebih dari, kolega Anda tersebut. Mulailah
dengan selalu memberi hasil berkualitas untuk job description Anda dan bila
memungkinkan, lihat area lain yang bisa Anda berikan kontribusi ekstra.
2. Kumpulkan informasi
Diskusikan dengan kolega Anda
yang lain dan cari tahu alasan di balik adanya kecenderungan preferensi atasan?
Apakah sebelumnya beliau dengan pegawai itu pernah bekerja bersama di
perusahaan lain? Apakah ada unsur nepotisme? Apakah murni perkara kepercayaan?
Informasi ini akan membantu Anda menentukan bila sang atasan memang benar pilih
kasih.
3. Langsung ke sumber
Cari waktu yang tepat untuk
bertemu dengan atasan Anda, namun jangan langsung menuduh beliau telah
memberikan perhatian ekstra yang tidak adil kepada satu pegawai. Sebaik apa pun
hubungan Anda dengan atasan, Anda tidak perlu membahas tentang perkara pilih
kasih karena beresiko membuat beliau tersinggung.
Cobalah untuk meminta feedback
dari beliau dan diskusikan bagaimana agar Anda bisa diberi lebih banyak
peluang. Plus, Anda juga dapat menawarkan bantuan Anda untuk proyek yang sedang
berlangsung. Selain menghindari konfrontasi, trik ini akan menjadikan Anda
‘terlihat’ oleh atasan Anda.
4. Ambil langkah selanjutnya
Bila Anda sudah mencoba
membicarakan ini dengan atasan dan tidak ada juga yang berubah, coba sampaikan
permasalahan ini ke HR untuk mendapat masukan dan melihat opsi yang tersedia,
misalnya, Anda bisa meminta untuk transfer ke departemen lain agar Anda bebas
dari krisis pilih kasih ini.
Bagaimana pun peliknya masalah
ini, jagalah hubungan baik dengan atasan dan pegawai tersebut dan ingatlah
untuk tetap profesional dalam tutur dan perbuatan Anda. Bila kondisi ini tidak
kunjung membaik, mungkin sudah saatnya Anda melirik tempat kerja lain di mana
kerja keras Anda akan lebih dihargai dan performa kerja lebih diprioritaskan
dibanding kedekatan dengan atasan.
Refrensi:
Maderenka. 2019. “5 Tugas Supervisor
yang Bisa Menjadi Jembatan Manajer dan Karyawan”, https://sleekr.co/blog/5-tugas-supervisor-yang-bisa-menjadi-jembatan-manajer-dan-karyawan/,
diakses pada 18 April2020.
Qerja. 2015. “Bila
Atasan Pilih Kasih di Tempat Kerja, Harus Bagaimana?”, https://www.qerja.com/journal/view/58-bila-atasan-pilih-kasih-di-tempat-kerja-harus-bagaimana/,
diakses pada 18 April 2020.
Sumber Gambar:
https://www.gurupendidikan.co.id/supervisor/
https://www.hipwee.com/list/7-kiat-sukses-menjadi-seorang-supervisor-dalam-dunia-kerja/
0 komentar:
Posting Komentar