Covid-19 Membumi, Kuliah Daring Melangit
oleh:
Alia Nanda Rumekti
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Covid-19
atau Corona Virus Disease adalah virus yang menyerang sistem pernapasan
manusia. Virus ini dapat menempel pada benda maupun permukaan tubuh manusia.
Covid-19 pertama kali ditemukan di Wuhan, China pada bulan Januari 2020. Kemudian
pada pertengahan bulan Maret 2020, Covid-19 mulai memasuki kawasan Indonesia.
Kasus penyebaran covid-19 di Indonesia terbilang sangat cepat. Dalam hitungan
hari saja sudah banyak korban yang berjatuhan akibat terinfeksi Covid-19. Hal
tersebut tentu menjadi pusat perhatian bagi pemerintah, masyarakat, tenaga
kesehatan, insan industri, dan tenaga pendidikan.
Dalam
rangka usaha pemutusan rantai penyebaran Covid-19, tenaga pendidikan pun turut
serta berkontribusi. Kontribusi yang dilakukan salah satunya adalah
memberlakukan kebijakan untuk setiap institusi Perguruan Tinggi dan institusi
pendidikan lainnya untuk melakukan pembelajaran dalam jaringan (daring). Kebijakan
tersebut juga diberlakukan di Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta sejak hari
Senin, 16 Maret 2020. Seluruh kegiatan perkuliahan dilakukan melalui berbagai
aplikasi dalam jaringan seperti e-learning,
google classroom, whatsapp, facebook, dan sebagainya. Pelaksanaan kuliah dalam jaringan juga
diberlakukan pada mata kuliah Psikologi Sosial 1.
Kegiatan
Perkuliahan Psikologi Sosial 1 biasanya dilaksanakan secara tatap muka. Namun
sejak merebaknya kasus covid-19 dan diberlakukannya sistem daring pada setiap
mata kuliah, kuliah Psikologi Sosial dilaksanakan di facebook. Kuliah Psikologi Sosial 1 secara tatap muka maupun
daring memiliki kualitas yang berbeda. Perbedaan tersebut cukup terlihat pada
interaksi antarmahasiswa juga dengan dosen pengampu mata kuliah. Dalam
pertemuan tatap muka mahasiswa sepertinya lebih antusias dengan dengan
perkuliahan. Hal tersebut juga didukung oleh gaya dosen pengampu dalam
menyampaikan materi yang cukup merangsang mahasiswa untuk aktif dalam
perkuliahan.
Rangsangan
yang diberikan dosen pengampu mata kuliah Psikologi Sosial 1 nyatanya membuat
situasi kelas menjadi lebih hidup. Situasi kelas dan perkuliahan tatap muka ini
dipenuhi oleh pertanyaan dari mahasiswa terkait materi dan jawaban atas contoh
kasus yang diberikan oleh dosen pengampu. Perkuliahan tatap muka di kelas juga
didukung oleh fasilitas fisik Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta yang cukup
memadai. Fasilitas tersebut meliputi ruang kelas yang luas dan ber-AC, kursi
yang nyaman, LCD proyektor, dan perpustakaan dengan koleksi yang cukup lengkap.
Hal tersebut tentu lebih mendukung kegiatan perkuliahan secara tatap muka
daripada dalam jaringan.
Mahasiswa
mendukung pelaksanaan perkuliahan daring sebagai suatu sikap dalam menghadapi
situasi sosial terkait Covid-19. Mahasiswa bersedia melakukann perkuliahan dari
lokasi maisng-masing tanpa ke kampus. Namun dalam pelaksanaan kuliah daring
yang terjadi justu berbanding terbalik dengan pelaksaan kuliah tatap muka.
Kondisi sinyal wifi atau paket data seringkali berpengaruh bagi mahasiswa dalam
berkuliah. Masalah server lemah dan kesulitan akses karena kurangnya persiapan
pelaksanaan daring pun menjadi kendala bagi mahasiswa. Hal serupa juga terjadi
pada mata kuliah Psikologi Sosial 1 dimana seluruh materi dikirimkan oleh dosen
melalui aplikasi dalam jaringan.
Dalam beberapa sudut pandang, kuliah daring ini dinilai kurang efektif. Hal terebut dikarenakan jam kuliah, kualitas diskusi, dan kejelasan dalam
penyampaian materi menjadi kurang maksimal. Namun dengan mengesampingkan
kekurangan tersebut, kebijakan tenaga pendidikan dalam usaha pemutusan rantai penyebaran Covid-19 menurut saya cukup efektif. Mahasiswa tetap bisa kuliah dan
menerima materi tanpa harus melakukan pertemuan sosial di luar rumah. Sehingga
kegiatan perkuliahan, dalam hal ini mata kuliah Psikologi Sosial 1 tetap dapat
dilaksanakan dengan baik tanpa perlu ditunda.
0 komentar:
Posting Komentar