Bangun Handoko
19 310 420 090
Mata Kuliah : Psikologi Umum II
Dosen Pengampu : FX. Wahyu Widiantoro, S.Psi, MA.
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Virus Corona (COVID-19)
yang telah menyebar ke seluruh dunia dan menginfeksi ratusan ribu orang di
dunia. Untuk mencegah virus ini semakin menyebar, ada dua hal penting yang
harus kita lakukan, yaitu mencuci tangan dan Social
Distancing. Lalu apa itu Sosial
Distanding?
Jadi
Social Distancing
atau bisa disebut juga dengan pembatasan sosial adalah sebuah cara yang
direkomendasikan oleh ahli kesehatan masyarakat untuk memperlambat penyebaran
penyakit yang ditularkan dari orang ke orang, sederhananya cara ini
mengharuskan kita untuk menjaga jarak satu sama yang lain sehingga virus tidak
dapat menyebar dari satu orang ke orang yang lain. Contohnya yaitu menghindari
kerumunan, pertemuan publik, atau tempat-tempat lain yang sering kita bertemu
dengan orang dalam jumlah banyak yaitu menghindari tempat-tempat umum seperti
pusat perbelanjaan, bioskop, stadion olahraga dan termasuk sekolah, dll. (Batampos.co.id, 18/03/2020)
Namun, selain Social Distancing, perlukah kita juga menerapkan Social Media Distancing? Di zaman era digital kali ini, kita memang tidak pernah lepas dari namanya
teknologi tertutama gadget, kita dapat mengakses semua informasi yang ada di
dunia ini. Tidak bisa dipungkiri bahwa media memang memberikan banyak informasi
bagi kita baik itu informasi yang bersifat umum maupun informasi khusus terkait
COVID 19.
Dengan
adanya kasus COVID 19, semua media mulai membicarakan tentang Virus Corona, media
termasuk diantaranya media sosial selama
ini yang sebelumnya sudah berisik dengan berita-berita umum menjadi tambah
berisik dengan segala macam perbincangan berkaitan dengan Corona. Kita memang
memerlukan informasi tentang COVID 19 tetapi informasi yang valid, bukan
informasi yang membuat hati menjadi panik, cemas, dll. Dalam konteks inilah
yang saya maksud dengan Social Media
Distancing yaitu menjaga jarak dari akun-akun yang dapat membuat panik,
cemas, akun-akun penyebar hoax, dll. (Kumparan.com, 17/03/2020). Carilah sumber informasi yang terpercaya
dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Seperti
apa yang dialami oleh Wali Kota Bogor Bima Arya menyebut bahwa pemberitaan masif
terkait virus Corona di media sosial bisa membuat seseorang drop, yang berujung
penurunan status imunitas. "Virus ini menyerang hati dan jiwa sebelum
pernapasan dan paru-paru. Gua merasa baikan setelah Social
Media Distancing hari kedua di RS. Socmed itu ICU Raksasa.
Runtuh mental semua orang kalau digempur berita COVID-19. Drop imunitas,"
kata Bima Arya seperti dalam pesan yang beredar. (Detik News, 24/03/2020).
Untuk
menghindari salah informasi terkait COVID 19, pantaulah informasi melalui situs
resmi yang bisa dipertanggungjawabkan seperti www.covid19.go.id atau https://corona.jogjaprov.go.id/.
Daftar
Pustaka :
0 komentar:
Posting Komentar