5.12.19

SEMINAR SANATA DHARMA BERBAGI “Masyarakat yang Peka : Sebuah Tinjauan Psikologis”



Imelta Indriyani Alfiah (19310410062)
Dosen Pembimbing : Fx. Wahyu Widiantoro, S.Psi., M.A.

Universitas Sanata Dharma (USD) mengadakan seminar yang bertajuk “Masyarakat yang Peka : Sebuah Tinjauan Psikologis” pada (22/11). Kegiatan yang bertempat di Ruang Kadarman Gedung Pusat Lantai 4 kampus II USD ini dihadiri oleh para dosen, mahasiswa, juga beberapa tamu dari  mitra USD.
Materi disampaikan oleh dua pembicara: Dr. Maria Laksmi Anantasari, M.Si. dan Dr. Y. Heri Widodo, M.Psi,. Psi. Seminar dipandu oleh seorang moderator, yakni Albertus Harimurti, S.Psi,. M.Hum. Kedua pembicara merupakan dosen USD yang baru saja menyelesaikan program doktor yang mereka jalani. Tajuk seminar ini tercetus dari pemikiran kedua pembicara.
Pembicara pertama, Dr.Ari memaparkan materi yang juga merupakan disertasinya yang berjudul “Perempuan yang Bertumbuh dalam Tekanan : Kisah asuh Para Ibu”. Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan bahwa gangguan autisme pada anak menduduki peringkat utama sebagai suatu stresor. Orang kunci dalam pengasuhan anak autisme  sebagai Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) adalah ibunya sendiri, di sisi lain ibu cenderung mengalami stress, cemas dan depresi yang cukup tinggi. Para ibu melakukan usaha aktif untuk mengatasi  permasalahan terkait pengasuhan dan persiapan masa depan anak.
Dr.Heri sebagai pembicara kedua memaparkan materi yang berjudul “Relasi Interpersonal dalam Masyarakat yang semakin non-Komunal”.  Orientasi komunal dalam membangun relasi interpersonal antar individu merupakan orientasi yang dipandang lebih sehat secara psikologis. Meskipun orientasi komunal selama ini diyakini muncul pada relasi dekat dan lebih kuat berada di lingkungan yang lebih rural (pedesaan), kenyataannya tidak selalu demikian.
Dari penyampaian kedua materi tersebut ada beberapa hal yang dapat diambil. Para ibu anak penyandang autis menggambarkan ketangguhan yang dimiliki dalam hal bagaimana dirinya bertahan dalam komitmen, mampu merasakan kendali dan dalam cara memandang sebuah tantangan. Adapun ciri relasi yang cukup menonjol yang ditemukan pada relasi dekat dan relasi di daerah pedesaan yakni kebersamaan dan kedekatan serta dukungan sosial yang bersifat independen dan altruis, merupakan suatu model yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan komunalitas pada berbagai konteks relasi lainnya.



0 komentar:

Posting Komentar