Hubungan
Stres dan Motivasi Belajar pada Mahasiswa
ManikMuthmain
143104101077
Mata Kuliah
:Psikologi Abnormal
DosenPengampu
:Fx. WahyuWidiantoroS.Psi., M.A
Bagi sebagian
orang, masa kuliah merupakan momen yang sangat indah dan menyenangkan. Punya
teman banyak dan bisa nongkrong sampai pagi misalnya.Namun, kehidupan mahasiswa
nyatanya tak selalu seperti itu. Tugas menumpuk, penelitian, waktu, tenaga,
pikiran dan biaya tak lepas dari lika-liku perjuangan mahasiswa selama di
kampus.Bisa lulus tepat waktu bisa jadi merupakan anugerah, molor pun tak apa
asal bisa wisuda dan membahagiakan kedua orangtua. Makanya jangan heran jika
pertanyaan “Kamu kapan wisuda?”,itu menyesakkan, apalagi buat mereka yang lulusnya tak sesuai
harapan. Dibalik kata mahasiswa tentunya tak lepas dengan yang namanya stres.
Stres adalah bentuk ketegangan dari
fisik, psikis, emosi maupun mental (Rismalinda dalam Agnes Putri S Marbun ,
Arneliwati, Yufitriana Amir, 2018). Umumnya seseorang yang mengalami stres akan
terganggu siklus kehidupannya merasakan ketidaknyamanan. Stres dapat terjadi
pada berbagai tingkat usia dan pekerjaan, termasuk mahasiswa. Sumber stres atau yang disebut stresor adalah
suatu keadaan, situasi objek atau individu yang dapat menimbulkan stres.
Stresor pada mahasiswa dapat bersumber dari kehidupan akademiknya, terutama
dari tuntutan eksternal dan tuntutan dari harapannya sendiri. Stresor atau
faktor pencetus stres yang dihadapi oleh para mahasiswa dapat berhubungan
dengan faktor personal seperti jauhnya para mahasiswa dari orang tua dan sanak
saudara, ekonomiataufinansial, missal tentang
pengelolaan keuangan, uang saku. Demikiantentangmasalah interaksi
dengan teman dan lingkungan baru, serta masalah-masalah personal lainnya.
Faktor akademik di sisi lain juga menyumbangkan potensi stres misalnya tentang
perubahan gaya belajar dari sekolah menengah ke pendidikan tinggi, tugas-tugas
perkuliahan, target pencapaian nilai, prestasi akademik dan masalah-masalah
akademik lainnya (Legiran dalam Deyisi Pratiwi A. Demolingo, Flora Kalalo dan
Mario Katuuk, 2018).
Stres mampu mempengaruhi minat belajar
mahasiswa. Minat belajar alat untuk memicu motivasi belajar mahasiswa sehingga
ada beberapa faktor yang dapat mengoptimalkan motivasi belajar yaitu cita-cita,
kemampuan belajar, kondisi siswa, kondisi lingkungan, unsur-unsur dinamis dalam
belajar. Banyak kejadian tersebut menyebabkan diantara mereka untuk tidak
melanjutkan kuliah, tidak semangat belajar dan lain-lain (Twincardo dalam
Deyisi Pratiwi A. Demolingo, Flora Kalalo dan Mario Katuuk, 2018).
Mahasiswa dengan motivasi belajar yang
tinggi tentunya akan mencapai hasil belajar yang lebih baik dari pada mahasiswa
dengan motivasi belajar yang sedang maupun rendah. (Mujiman dalam Deyisi
Pratiwi A. Demolingo, Flora Kalalo dan Mario Katuuk, 2018) mengatakan motivasi
belajar mahasiswa yang tinggi ini juga berhubungan dengan teknik belajar. Teknik belajar
yang tepat dapat meningkatkan hasil belajar, hasil belajar yang baik dapat
meningkatkan motivasi belajar.
Daftar
Pustaka
Agnes Putri S Marbun , Arneliwati dan
Yufitriana Amir. 2018. Jurnal. Faktor
– Faktor yang Mempengaruhi Stres Mahasiswa Program Transfer Keperawatan yang
Sedang Menyusun Skripsi. Universitas Riau.
Deyisi Pratiwi A. Demolingo, Flora Kalalo dan
Mario Katuuk. 2018. Jurnal. Hubungan
Stres dengan Motivasi Belajar pada Mahasiswa Semester V Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Kedokteran. Universitas Sam Ratulangi Manado.
0 komentar:
Posting Komentar