DUA LAGI KORBAN
HILANG DI TEMUKAN
RESENSI ARTIKEL
PSIKOLOGI SOSIAL
Hesmi Nurhidayatun
Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Korban
hilang bencana alam akibat banjir dan tanah longsor di temukan oleh Polres,Kodim,Sar,Satpol
Pp.Penemuan korban ini baru dua di antara delapan korban yang hilang.
Bencana
alam yang diakibatkan oleh curah hujan yang ekstrem dan topografi yang curam
serta tanah yang labil menyebabkan banjir dan tanah longsor.
Bencana alam banjir dan tanah longsor terjadi
pada tanggal 7 maret 2019,sedangkan korban di temukan pada tanggal 8 maret 2019
pukul 20:00 Wita.
Bencana alam banjir dan tanah longsor ini
terjadi di Dusun Cula,Desa Tondong Belang,Kecamatan Mbeliling,Kabupaten
Manggarai Barat,Nusa Tenggara Barat dan Desa Gorontalo,Nanga Ngai,Bolo Bilas,
Kecamatan Komodo, Tondong Belang,Cuca Lolos, dan Liang Ndara kecamatan Mbiling.
Sebanyak
743 warga mengungsi ketempat yang lebih aman untuk menghindari banjir dan tanah
longsor susulan.
Kementrian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyampaikan bahwa daerah tersebut
memerlukan tambahan tutupan lahan hutan di daerah hulu melalui rehabilitasi
hutan dan lahan berupa penanaman pohon kembali,juga di butuhkan dam penahan dan
pengendali erosi jurang untuk mengurangi potensi bencana.
Kelebihan
artikel ada dua yaitu:
dapat
menggugah kesdaran masyarakat tentang pentingnya melakukan penanaman pohon agar
terhindar dari bencana banjur dan tanah longsor akibat lahan yang gundul dan
gersang.
Menyadarkan
masyarakat bahwa penebangan pohon secara liar dan pembakaran hutan dapat
mengundang banyak bencana alam.
Kekurangan
artikel ini tidak di lengkapi dengan gambar ilustrasi contoh tentang
perbedaan lingkungan yang asri dan gersang,serta gambar lingkungan yang terkena
bencana alam.
Sumber:
Kompas
(2019). Dua Lagi Korban Hilang Ditemukan.
10 maret 2019 hal.8.
0 komentar:
Posting Komentar