31.3.19

Membangun Attachment antara Anak dengan Orangtua



Sri Sunu Widyaningsih
183104201178
Mata Kuliah : Psikologi Umum II
Dosen Pengampu : Fx. Wahyu Widiantoro S.Psi., M.A





Pentingnya attachment dalam suatu hubungan antara anak dengan orangtua. Mengapa demikian ? Karena attachment / gaya kelekatan orang tua sangat berpengaruh pada kepribadian sang anak saat dari masa pertumbuhan anak dan masa pembelajaran anak adalah saat-saat yang krusial karena anak akan memberikan respon sensitif khususnya saat ditinggal oleh orang tua, mereka akan otomatis mencari perlindungan mulai dengan cara menangis atau melempar barang yang ada di dekatnya, dan apabila berkelanjutan maka akan membuat emosi sang anak lebih aktif, itulah mengapa pengawasan untuk anak sejak dini perlu dilakukan oleh orang tua, hal itu untuk menghindari stress karena dampak psikologis yang di alami oleh anak akibat tidak mendapat respon dari orang tuanya, emosi yang stabil dan mental yang sehat pada anak di dapat dari perlakuan dari sang orang tua dalam memberi kasih sayang pada anak, hal tersebut membuat sang anak merasa barharga bagi dirinya sendiri dan berharga bagi lingkungan sekitarnya, jadi perasaan yang diterima oleh sang anak adalah perasaan aman dan perasaan tidak takut akan dunia luar.
Kelekatan yang dibangun dari pola interaksi antara ibu dan anak bersifat jangka panjang, karena hal itu cukup mempengaruhi hingga anak menjadi dewasa, perhatian dari orang tua pada anak juga jangan dilakukan secara terus menerus dan sebaiknya mulai dikurangi saat umur sekolah, hal itu agar anak dapat membentuk kepribadian yang mandiri dan tidak selalu bergantung pada orang tuanya. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk membangun attachment pada anak diantaranya adalah dengan mengembangkan kepercayaan diri pada anak, yaitu contohnya dengan mengenalkan sang anak dengan lingkungan dan orang luar, bisa tetangga atau saudara, agar anak terbiasa bertemu dengan orang diluar orang tuanya sendiri, kemudian membantu anak dalam mengeksplorasi lingkungan sekitarnya itu dengan mengajak anak bermain di luar rumah dan mencari hal-hal baru, dan memberikan penjelasan akan sikap anak terhadap lingkungan sekitar.
Santrock 1999 mengatakan bahwa pengaruh kebutuhan kelekatan tidak berhenti pada masa kanak-kanak, lebih lanjut kebutuhan kelekatan juga akan mempengaruhi gaya interaksi seseorang dalam menjalin hubungan pribadi atau intimasi pada masa dewasa. Menurut Erikson, proses intimasi diawali oleh penetapan yang jelas mengenai identitas dirinya. Jika intimasi tidak berkembang, maka akan terjadi isolasi.
Bolwby (dalam Bretherton, 1992) menjelaskan lebih lanjut bentuk pola kelekatan aman   (secure attachment) ditunjukan dengan ketika anak berada di dekat ibu untuk beberapa saat kemudian melakukan eksplorasi, anak kembali pada ibu ketika ada orang asing, tapi memberikan senyuman apabila ada ibu didekatnya. Anak merasa sangat terganggu ketika ibu pergi dan menunjukkan kebahagiaan ketika ibu kembali. Sebaliknya perilaku insecure attachment ditunjukkan dengan anak menolak kehadiran ibu, menampakkan permusuhan, kurang mampu mengekspresikan emosi negatif. Selain itu anak juga tampak mengacuhkan dan kurang tertarik dengan kehadiran ibu. Berikutnya juga terdapat pola insecure-ambivalent attachment dengan ciri anak menunjukkan kedekatan dengan ibu sampai tidak mau mengeksplorasi ruang  bermain sama sekali. Anak akan marah ketika ibunya meninggalkan ruangan, namun bersikap ambivalen ketika ibu datang kembali. Anak tersebut juga mampu mengekspresikan emosi negatif namun dengan reaksi yang berlebihan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa attachment yang baik adalah attachment secure karena ketika anak beranjak dewasa mampu menjadi pribadi yang mandiri, tidak tergantung serta memiliki hubungan positif dengan teman. Namun tidak semua orang tua menerapkan gaya kelekatan seperti itu. Maka dari itu perlu adanya perhatian dari orangtua supaya sejak dini menerapkan gaya kelekatan tersebut kepada sang buah hati.



DAFTAR PUSTAKA
Santrock, J.W. (1999). Life-Span Development, 7thEd. Boston: McGraw-Hill.
Bretherton. (1992). The Origin Attachment Theory : John Bowlby and Mary Ainsworth. Developing Psychology, 28(5), 759-775.


0 komentar:

Posting Komentar