19.12.18

PENGARUH HOAX TERHADAP KOGNITIF MASYARAKAT



PENGARUH HOAX TERHADAP  KOGNITIF MASYARAKAT


Nama : Fadli Amin  ( 15 310 410 1100 )

    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ‘hoaks’ adalah ‘berita bohong.’ Dalam Oxford English dictionary, ‘hoax’ didefinisikan sebagai ‘malicious deception’ atau ‘kebohongan yang dibuat dengan tujuan jahat’. Sayangnya, banyak netizen yang sebenarnya mendefinisikan ‘hoax’ sebagai ‘berita yang tidak saya sukai’.
       Hoax menjadi perbincangan hangat di media massa maupun media sosial belakangan ini karena dianggap meresahkan publik dengan informasi yang tidak bisa dipastikan kebenarannya.
     Hoax didefinisikan sebagai penyalahgunaan informasi dengan berisikan fakta yang salah dan dengan sengaja disebarluaskan untuk menipu atau membohongi publik, penyebaran hoax terus terjadi dikarenakan penyebarnya memiliki kepentingan dari segi ekonomi maupun politik, bahkan ada dari mereka yang menyebarkan hoax demi memuaskan dirinya sendiri melihat masyarakat yang dengan cerobohnya percaya dan menyebar luaskan berita palsu tersebut tanpa mengkaji dan menelusuri sumber berita tersebut. Fenomenahoax tidak hanya memperlihatkan karakter masyarakat informasi yang belum teredukasi dengan baik.
Berikut beberapa jenis hoax:
1. Hoax proper
Hoax dalam definisi termurninya adalah berita bohong yang dibuat secara sengaja. Pembuatnya tahu bahwa berita itu bohong dan bermaksud untuk menipu orang dengan beritanya.
2. Judul heboh tapi berbeda dengan isi berita
Kebiasaan buruk banyak netizen adalah hanya membaca headline berita tanpa membaca isinya. Banyak beredar artikel yang isinya benar tapi diberi judul yang heboh dan provokatif yang sebenarnya tidak sama dengan isi artikelnya.
3. Berita benar dalam konteks menyesatkan
Kadang-kadang berita benar yang sudah lama diterbitkan bisa beredar lagi di sosial media. Ini membuat kesan bahwa berita itu baru terjadi dan bisa menyesatkan orang yang tidak mengecek kembali tanggalnya
Apa saja konsekuensi membuat dan menyebarkan berita HOAX ?
a)    Membuat masyarakat menjadi curiga dan bahkan membenci kelompok tertentu
b)    Menyusahkan atau bahkan menyakiti secara fisik orang yang tidak bersalah
c)    Memberikan informasi yang salah kepada pembuat kebijaksanaan
Menurut Jean Piaget, perkembangan kognitif mempunyai empat aspek, yaitu:
1.    kematangan, sebagai hasil perkembangan susunan saraf;
2.    pengalaman, yaitu hubungan timbal balik antara organisme dengan dunianya;
3.    interaksi sosial, yaitu pengaruh-pengaruh yang diperoleh dalam hubungannya dengan lingkungan social,
4.    ekulibrasi, yaitu adanya kemampuan atau sistem mengatur dalam diri organisme agar dia selalu mampu mempertahankan keseimbangan dan penyesuaian diri terhadap lingkungannya.

DAMPAK HOAX TERHADAP  FUNGSI KOGNITIF  PADA MASYARAKAT
  Hoax memiliki dampak yang massiv karena penyebarannya yang begitu cepat, dengan banyaknya berita palsu yang beredar tentunya memiliki dampak terhadap pola pikir maupun psikis pada  masyarakat, yang mana orang-orang akan merasa bahwa dirinya sangat tahu dengan masalah yang beredar, tetapi sebenarnya sama sekali tidak, dalam psikologi dikenal dengan Dunning-Krugereffect, yaitu suatu bias kognitif ketika seseorang yang tidak memiliki kemampuan mengalami superioritas ilusif, artinya ia merasa kemampuannya lebih hebat daripada orang lain pada umumnya. Bias ini diakibatkan oleh ketidakmampuan orang tersebut secara metakognitif untuk mengetahui segala kekurangannya (Morris,1999:6)
  Hoax adalah hal berbahaya yang akibatnya bisa sangat merugikan bagi pihak yang menjadi korban, mulai dari kehilangan reputasi, materi, bahkan juga bisa mengancam nyawa. Selain itu, penyebaran hoax berdampak negatif bagi masyarakat sehingga menimbulkan kekerasan, kebingungan, rasa tidak aman, bahkan menyebabkan konflik suku, agama, ras antar golongan (SARA).
 Masyarakat menjadi pribadi yang terlewat percaya diri dan merasa paling benar dalam kasus yang terjadi, meski sumbernya belum mereka telusuri.


Referensi

Morris, Errol (20 June 2010). "The Anosognosic's Dilemma: Something's Wrong but You'll Never Know What It Is (Part 1)". New York Times. Diakses tanggal 4Januari 2017.
https://www.padamu.net/teori-kognitif-dan-perkembangannya-menurut-jean-piaget

0 komentar:

Posting Komentar