PENGARUH HOAX TERHADAP KOGNITIF MASYARAKAT
Nama : Fadli Amin ( 15 310 410 1100 )
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, ‘hoaks’ adalah ‘berita bohong.’ Dalam Oxford English dictionary,
‘hoax’ didefinisikan sebagai ‘malicious deception’ atau ‘kebohongan yang dibuat
dengan tujuan jahat’. Sayangnya, banyak netizen yang sebenarnya mendefinisikan
‘hoax’ sebagai ‘berita yang tidak saya sukai’.
Hoax menjadi perbincangan
hangat di media massa maupun media sosial belakangan ini karena dianggap
meresahkan publik dengan informasi yang tidak bisa dipastikan kebenarannya.
Hoax didefinisikan sebagai
penyalahgunaan informasi dengan berisikan fakta yang salah dan dengan sengaja
disebarluaskan untuk menipu atau membohongi publik, penyebaran hoax terus
terjadi dikarenakan penyebarnya memiliki kepentingan dari segi ekonomi maupun
politik, bahkan ada dari mereka yang menyebarkan hoax demi memuaskan dirinya
sendiri melihat masyarakat yang dengan cerobohnya percaya dan menyebar luaskan
berita palsu tersebut tanpa mengkaji dan menelusuri sumber berita tersebut.
Fenomenahoax tidak hanya memperlihatkan karakter masyarakat informasi yang
belum teredukasi dengan baik.
Berikut beberapa jenis hoax:
1. Hoax proper
Hoax dalam definisi termurninya adalah berita bohong yang dibuat secara
sengaja. Pembuatnya tahu bahwa berita itu bohong dan bermaksud untuk menipu
orang dengan beritanya.
2. Judul heboh tapi berbeda dengan
isi berita
Kebiasaan buruk banyak netizen adalah hanya membaca headline berita tanpa
membaca isinya. Banyak beredar artikel yang isinya benar tapi diberi judul yang
heboh dan provokatif yang sebenarnya tidak sama dengan isi artikelnya.
3. Berita benar dalam konteks menyesatkan
Kadang-kadang berita benar yang sudah lama diterbitkan bisa beredar lagi di
sosial media. Ini membuat kesan bahwa berita itu baru terjadi dan bisa
menyesatkan orang yang tidak mengecek kembali tanggalnya
Apa saja konsekuensi membuat dan
menyebarkan berita HOAX ?
a)
Membuat masyarakat menjadi curiga dan bahkan membenci
kelompok tertentu
b)
Menyusahkan atau bahkan menyakiti secara fisik orang yang
tidak bersalah
c)
Memberikan informasi yang salah kepada pembuat
kebijaksanaan
Menurut Jean Piaget, perkembangan kognitif mempunyai empat aspek, yaitu:
1.
kematangan, sebagai hasil perkembangan susunan saraf;
2.
pengalaman, yaitu hubungan timbal balik antara organisme
dengan dunianya;
3.
interaksi sosial, yaitu pengaruh-pengaruh yang diperoleh
dalam hubungannya dengan lingkungan social,
4.
ekulibrasi, yaitu adanya kemampuan atau sistem mengatur
dalam diri organisme agar dia selalu mampu mempertahankan keseimbangan dan
penyesuaian diri terhadap lingkungannya.
DAMPAK HOAX TERHADAP FUNGSI KOGNITIF PADA MASYARAKAT
Hoax memiliki dampak yang massiv
karena penyebarannya yang begitu cepat, dengan banyaknya berita palsu yang
beredar tentunya memiliki dampak terhadap pola pikir maupun psikis pada masyarakat, yang mana orang-orang akan merasa
bahwa dirinya sangat tahu dengan masalah yang beredar, tetapi sebenarnya sama
sekali tidak, dalam psikologi dikenal dengan Dunning-Krugereffect, yaitu
suatu bias kognitif ketika seseorang yang tidak memiliki kemampuan mengalami
superioritas ilusif, artinya ia merasa kemampuannya lebih hebat daripada orang
lain pada umumnya. Bias ini diakibatkan oleh ketidakmampuan orang tersebut
secara metakognitif untuk mengetahui segala kekurangannya (Morris,1999:6)
Hoax adalah hal berbahaya yang
akibatnya bisa sangat merugikan bagi pihak yang menjadi korban, mulai dari
kehilangan reputasi, materi, bahkan juga bisa mengancam nyawa. Selain itu,
penyebaran hoax berdampak negatif bagi masyarakat sehingga menimbulkan
kekerasan, kebingungan, rasa tidak aman, bahkan menyebabkan konflik suku,
agama, ras antar golongan (SARA).
Masyarakat menjadi pribadi yang
terlewat percaya diri dan merasa paling benar dalam kasus yang terjadi, meski
sumbernya belum mereka telusuri.
Referensi
Morris,
Errol (20 June 2010). "The Anosognosic's Dilemma: Something's Wrong but
You'll Never Know What It Is (Part 1)". New York Times. Diakses tanggal
4Januari 2017.
https://www.padamu.net/teori-kognitif-dan-perkembangannya-menurut-jean-piaget
0 komentar:
Posting Komentar