PENTINGNYA
SOCIAL SUPPORT
DI BACA NORMAL 1 MENIT
SENIN, 09 APRIL 2018
Nama : Nurul Widiastoni
NIM : 163104101152
Mata kuliah : Psikologi Abnormal
Tuhan menciptakan setiap manusia dengan ciri khasnya masing-masing.
Manusia tidak ada yang sama persis di dunia ini walaupun dengan saudara
kembarnya sendiri. Manusia kembar memiliki wajah yang sama seperti halnya
kembar identik, namun kepribadian, kemampuan dalam mengatur orientasi hidup dan
lain-lain pasti ada perbedaannya (Erikson dalam Cremers, 1989).
Sarafino (1994) menggambarkan dukungan sosial sebagai suatu
kenyamanan, perhatian, penghargaan ataupun bantuan yang diterima individu dari
orang lain maupun kelompok. Dalam pengertian lain disebutkan bahwa dukungan
sosial adalah kehadiran orang lain yang dapat membuat individu percaya bahwa
dirinya dicintai, diperhatikan dan merupakan bagian dari kelompok sosial, yaitu
keluarga, rekan kerja dan teman dekat (Casel dalam Sheridan&Radmacher,
1992).
Bentuk-bentuk Dukungan Sosial
House, dkk (dalam Sarafino, 1994) mengemukakan beberapa bentuk
dukungan sosial, antara lain:
a. Dukungan Emosional (Emotional Support) Dinyatakan dalam bentuk
bantuan yang memberikan dorongan untuk memberikan kehangatan dan kasih sayang,
memberikan perhatian, percaya terhadap individu serta pengungkapan simpati.
b. Dukungan Penghargaan (Esteem Support) House (dalam Smet, 1994)
menyatakan bahwa, dukungan penghargaan dapat diberikan melalui penghargaan atau
penilaian yang positif kepada individu, dorongan maju dan semangat atau
persetujuan mengenai ide atau pendapat individu serta melakukan perbandingan
secara positif terhadap orang lain.
c. Dukungan Instrumental (Tangible or Instrumental Support)
Mencakup bantuan langsung, seperti memberikan pinjaman uang atau menolong
dengan melakukan suatu pekerjaan guna menyelesaikan tugastugas individu.
d. Dukungan Informasi (Informational Support) Memberikan informasi,
nasehat, sugesti ataupun umpan balik mengenai apa yang sebaiknya dilakukan oleh
orang lain yang membutuhkan.
e. Dukungan Jaringan Sosial (Network Support) Jenis dukungan ini
diberikan dengan cara membuat kondisi agar seseorang menjadi bagian dari suatu
kelompok yang memiliki persamaan minat dan aktivitas sosial. Dukungan jaringan
sosial juga disebut sebagai dukungan persahabatan (Companioship Support) yang
merupakan suatu interaksi sosial yang positif dengan orang lain, yang
memungkinkan individu dapat menghabiskan waktu dengan individu lain dalam suatu
aktivitas sosial maupun hiburan.
Sumber Dukungan Sosial
Goetlieb (1983) menyatakan ada dua macam hubungan dukungan sosial,
yaitu hubungan professional yakni bersumber dari orangorang yang ahli di
bidangnya, seperti konselor, psikiater, psikolog, dokter maupun pengacara,
serta hubungan non professional, yakni bersumber dari orang-orang terdekat
seperti teman, keluarga maupun relasi.
Faktor-faktor terbentuknya Dukungan Sosial
Myers (dalam Hobfoll, 1986) mengemukakan bahwa sedikitnya ada tiga
faktor penting yang mendorong seseorang untuk memberikan dukungan yang positif,
diantaranya:
a. Empati, yaitu turut merasakan kesusahan orang lain dengan tujuan
mengantisipasi emosi dan memotivasi tingkah laku untuk mengurangi kesusahan dan
meningkatkan kesejahteraan orang lain.
b. Norma dan nilai sosial, yang berguna untuk membimbing individu
untuk menjalankan kewajiban dalam kehidupan.
c. Pertukaran sosial, yaitu hubungan timbal balik perilaku sosial
antara cinta, pelayanan, informasi. Keseimbangan dalam pertukaran akan
menghasilkan hubungan interpersonal yang memuaskan. Pengalaman akan pertukaran
secara timbal balik ini membuat individu lebih percaya bahwa orang lain akan
menyediakan bantuan.
Contoh kasus
Ada seorang teman yang sedang bingung dalam menentukan keputusanya
dalam hal pekerjaan. Dia bingung mau resain atau tetap bekerja meskipun penuh
dengan ketidaknyamanan. Dari sini, dia meminta pendapat dari teman-temannya. Ada
yang beperndapat mendukung dan tidak mendukung. Biasanya individu akan memilih
suara terbanyak untuk resain atau tetap bekerja, meskipun dia yang berhak
menentukan semuanya.
Dari berbagai uraian di atas dapat
di pahami bahwa sebagai seorang manusia tidak bisa hidup berdiri sendiri, tanpa
adanya orang sekitar. Artinya membutuhkan orang lain sebagai faktor eksternal
dalam menentukan peran dalam kehidupanya. Social support atau dukungan sosial
sangat penting sekali sebagiai ruh kehidupan individu. Tanpa adanya social
support individu tidak ada apa-apanya.
Dukungan sosial yang sangat penting
adalah yang datang dari orang terdekat seperti keluarga dan teman. Karena keluarga
sebagai orang/kelompok yang menerima individu apa adanya, tidak pandang apapun.
Dan teman sebagai orang yang selalu dekat dengan individu, baik di lingkungan
belajar (sekolah/kampus) dan lingkungan kerja. Hampir kehidupan individu di
habiskan di tempat kerja khususnya bersama teman. Dukungan yang baik dari orang
–orang terdekat akan membuat individu semakin kuat, tegar dan surfive dalam
menghadapi permasalahan.
DAFTAR PUSTAKA :
Cremers, A. (1989). Bunga rampai :Identitas dan siklus hidup
manusia. Jakarta : PT. Gramedia.
Goetlieb, B. H. (1983). Social support and strategies. California :
Sage Publication, inc.
Hobfoll, S, E. (1986). Stress, social support and women : the
series in clinical and community psychology. New York :” Herper & Row.
Sarafino. (1994). Health psychology biopsychosocial interaction.
USA : John Wiley & Sons.
0 komentar:
Posting Komentar