TERSERANG KECEMASAN, NORMALKAH ?
Nama : Nurul Widiastoni
NIM : 163104101152
Mata kuliah : Psikologi Abnormal
Pada
dasarnya, kecemasan merupakan hal wajar yang pernah dialami oleh setiap
manusia. Kecemasan sudah dianggap sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.
Kecemasan adalah suatu perasaan yang sifatnya umum, dimana seseorang merasa
ketakutan atau kehilangan kepercayaan diri yang tidak jelas asal maupun
wujudnya (Sutardjo Wiramihardja, 2005:66).
Kecemasan
adalah sesuatu yang menimpa hampir setiap orang pada waktu tertentu dalam
kehidupannya. Kecemasan merupakan reaksi normal terhadap situasi yang sangat
menekan kehidupan seseorang. Kecemasan bisa muncul sendiri atau bergabung
dengan gejala-gejala lain dari berbagai gangguan emosi (Savitri Ramaiah,
2003:10).
Menurut
Kaplan, Sadock, dan Grebb (Fitri Fauziah & Julianti Widuri, 2007:73)
kecemasan adalah respon terhadap situasi tertentu yang mengancam, dan merupakan
hal yang normal terjadi menyertai perkembangan, perubahan, pengalaman baru atau
yang belum pernah dilakukan, serta dalam menemukan identitas diri dan arti
hidup. Kecemasan adalah reaksi yang dapat dialami siapapun. Namun cemas yang
berlebihan, apalagi yang sudah menjadi gangguan akan menghambat fungsi
seseorang dalam kehidupannya
Gejala-gejala
Kecemasan
Gejala-gejala
yang bersifat fisik diantaranya adalah : jari tangan dingin, detak jantung
makin cepat, berkeringat dingin, kepala pusing, nafsu makan berkurang, tidur
tidak nyenyak, dada sesak.Gejala yang bersifat mental adalah : ketakutan merasa
akan ditimpa bahaya, tidak dapat memusatkan perhatian, tidak tenteram, ingin
lari dari kenyataan (Siti Sundari, 2004:62).
Nevid
Jeffrey S, Spencer A, & Greene Beverly (2005:164) mengklasifikasikan
gejala-gejala kecemasan dalam tiga jenis gejala, diantaranya yaitu :
a.
Gejala fisik dari kecemasan yaitu : kegelisahan, anggota tubuh bergetar, banyak
berkeringat, sulit bernafas, jantung berdetak kencang, merasa lemas, panas
dingin, mudah marah atau tersinggung.
b.
Gejala behavioral dari kecemasan yaitu : berperilaku menghindar, terguncang,
melekat dan dependen.
c.
Gejala kognitif dari kecemasan yaitu : khawatir tentang sesuatu, perasaan
terganggu akan ketakutan terhadap sesuatu yang terjadi dimasa depan, keyakinan
bahwa sesuatu yang menakutkan akan segera terjadi, ketakutan akan
ketidakmampuan untuk mengatasi masalah, pikiran terasa bercampur aduk atau
kebingungan, sulit berkonsentrasi.
Faktor-faktor
Penyebab Kecemasan
Zakiah
Daradjat (Kholil Lur Rochman, 2010:167) mengemukakan beberapa penyebab dari
kecemasan yaitu :
a.
Rasa cemas yang timbul akibat melihat adanya bahaya yang mengancam dirinya.
Kecemasan ini lebih dekat dengan rasa takut, karena sumbernya terlihat jelas
didalam pikiran
b.
Cemas karena merasa berdosa atau bersalah, karena melakukan hal-hal yang
berlawanan dengan keyakinan atau hati nurani. Kecemasan ini sering pula
menyertai gejala-gejala gangguan mental, yang kadang-kadang terlihat dalam
bentuk yang umum.
c.
Kecemasan yang berupa penyakit dan terlihat dalam beberapa bentuk. Kecemasan
ini disebabkan oleh hal yang tidak jelas dan tidak berhubungan dengan apapun
yang terkadang disertai dengan perasaan takut yang mempengaruhi keseluruhan
kepribadian penderitanya
Gangguan Kecemasan
Gangguan
kecemasan merupakan suatu gangguan yang memiliki ciri kecemasan atau ketakutan
yang tidak realistik, juga irrasional, dan tidak dapat secara intensif
ditampilkan dalam cara-cara yang jelas. Fitri Fauziah & Julianty Widuri
(2007:77) membagi gangguan kecemasan dalam beberapa jenis, yaitu :
a.
Fobia Spesifik
Yaitu
suatu ketakutan yang tidak diinginkan karena kehadiran atau antisipasi terhadap
obyek atau situasi yang spesifik.
b.
Fobia Sosial
Merupakan
suatu ketakutan yang tidak rasional dan menetap, biasanya berhubungan dengan
kehadiran orang lain. Individu menghindari situasi dimana dirinya dievaluasi
atau dikritik, yang membuatnya merasa terhina atau dipermalukan, dan
menunjukkan tanda-tanda kecemasan atau menampilkan perilaku lain yang
memalukan.
c.
Gangguan Panik
Gangguan
panik memiliki karakteristik terjadinya serangan panik yang spontan dan tidak
terduga. Beberapa simtom yang dapat muncul pada gangguan panik antara lain ;
sulit bernafas, jantung berdetak kencang, mual, rasa sakit didada, berkeringat
dingin, dan gemetar. Hal lain yang penting dalam diagnosa gangguan panik adalah
bahwa individu merasa setiap serangan panik merupakan pertanda datangnya
kematian atau kecacatan.
d.
Gangguan Cemas Menyeluruh (Generalized Anxiety Disorder) Generalized Anxiety
Disorder (GAD) adalah kekhawatiran yang berlebihan dan bersifat pervasif,
disertai dengan berbagai simtom somatik, yang menyebabkan gangguan signifikan
dalam kehidupan sosial atau pekerjaan pada penderita, atau menimbulkan stres
yang nyata.
Contoh kasus
Kecemasan
biasanya datang karena adanya suatu pengalaman pahit yang pernah terjadi. Dia adalah
seorang karyawan yang selalu cemas dan takut ketika akan mengajukan ijin kepada
atasanya, karena ada suatu halangan. Pernah suatu ketika meminta ijin dan tidak
di perbolehkan atasanya pun marah-marah dengan alasan berkali-kali ijin terus,
hampir sebulan 3-4 kali. Nah dari kejadian ini, karyawan itu selalu takut yang
di penuhi harap-harap cemas ketika akan meminta ijin. Meskipun apa yang di
takuti itu belum tentu terjadi.
Uraian di atas kiranya cukup untuk
menjawab pertanyaan “terserang kecemasan, normalkah?”. Kecemasan memang wajar
dan normal yang terjadi pada setiap orang, namun jika kecemasan itu sangat berlebihan,
itu bukan sebuah kenormalan lagi, tetapi sebuah gangguan yang harus di
hilangkan. Hidup mengalir saja tidak perlu memikirkan hal-hal yang tidak
relistik atau belum tentu terjadi. Semoga kita terhundar dari segala macam
kecemasan.
DAFTAR PUSTAKA
Dikutip dari http://eprints.uny.ac.id/9709/2/BAB%202%20-07104244004.pdf.
Pada tanggal 8 April 2018
0 komentar:
Posting Komentar