Fakta tentang mimpi
Berkati Gaho (17.310.410.1162)
Mimpi adalah sesuatu yang dialami
atau terlihat pada saat tidur. Ada mimpi yang bersifat menakutkan (mimpi buruk)
seperti dikejar oleh penjahat atau berpisah dengan orang yang dicintai, ada
juga mimpi yang menggembirakan seperti tercapai cita-cita atau mendapatkan
sesuatu yang diinginkan (mimpi baik). Setiap orang pasti pernah mengalami mimpi
saat tidur baik itu mimpi manis ataupun mimpi buruk.
Menurut Sigmund Freud, Bahwa mimpi
merupakan pesan alam bawah sadar yang abstrak terhadap alam sadar, pesan-pesan
ini berisi keinginan, ketakutan dan berbagai macam aktivitas emosi lain, hingga
aktivitas emosi yang sama sekali tidak disadari..Freud
menyatakan bahwa mimpi adalah sebuah saluran pengaman bagi emosi manusia,
dimana emosi atau perasaan-perasaan yang ditekan selama terjaga dapat
dikeluarkan secara sehat lewat mimpi.
Contoh Kasus
Suatu hari di musim dingin tahun
1864, kimiawan asal Jerman, F.A Friedrich Augustkekul von Stradonitz (829-1896)
duduk mengantuk di depan tungku dinding, atom-atom dan molekul-molekul mulai
berdansa (bergerak) dalam halusinasi, se-ikatan atom karbon bagaikan ular
menggigit erat ekornya sendiri dan berputar-putar di depannya.Seketika setelah
sadar dari tidurnya, Friedrich akhirnya mengerti ternyata molekul benzena itu
adalah sebuah rantai. Semua bukti yang ada menunjukkan molekul benzena itu
begitu simetris, 6 buah atom karbon dan 6 atom hidrogen berurut sempurna secara
simetris, serta membentuk molekul yang stabil. Puluhan tahun sebelumnya, para
ilmuwan masih belum mengetahui strukturnya secara pasti. Atas penemuannya yang
tak terduga ini, ia dikenal sebagai ‘dewa cincin’ karena berhasil mengungkapkan
bagaimana 6 atom karbon molekul benzena berikatan dengan 6 atom hydrogen.
Berapa lamakah mimpi
kita?
Menurut penelitian para ilmuwan,
rata-rata manusia menghabiskan ¼ (seperempat) waktu tidurnya dalam mimpi. Jika
mengalami waktu mimpi yang lama (lebih dari 1/4 waktu tidur), maka kita akan
merasa lelah setelah bangun tidur.
4
fakta ilmiah tentang mimpi:
1. Bermimpi dapat
membantu proses belajar
Current Biology menyebut mimpi adalah
kerja otak, mengintegrasikan dan memahami informasi terbaru. Ahli dari Harvard
Medical School menganjurkan ada baiknya kita belajar memecahkan mimpi yang
dirasakan..
2. Ada lusinan mimpi
dalah salah malam
Loewenberg
memperkirakan, sepanjang hidupnya seseorang bisa memiliki lebih dari 100 ribu
mimpi. Dalam sehari, seseorang bisa mempunyai lebih dari satu mimpi. Dari
beberapa mimpi yang terjadi selama semalam, paling-paling yang benar-benar kita
ingat hanya satu.
3. Mimpi dapat diartikan
Ada potensi makna
dalam mimpi, tergantung apakah kita mau berusaha mencarinya atau tidak. Kita cenderung
abai dengan mimpi-mimpi yang aneh, padahal ada kalanya itu adalah cerminan dari
perasaan atau proses kerja otak pada diri kita.
4. Mimpi memberi tahu kita
dengan cara berulang-ulang
Ada kepercayaan,
mimpi berulang-ulang adalah pertanda sesuatu. Itu tidak sepenuhnya salah. Misal
bermimpi soal gigi berkali-kali, bisa jadi akan ada yang terjadi dengan gigi
atau sekitar gigi kita.
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat
ditarik kesimpulan bahwa Mimpi adalah pengalaman bawah sadar yang melibatkan penglihatan, pendengaran, pikiran, perasaan, atau indra lainnya dalam tidur, terutama
saat tidur yang disertai gerakan mata yang cepat Kejadian dalam mimpi biasanya
mustahil terjadi dalam dunia nyata, dan di luar kuasa pemimpi. Pengecualiannya
adalah dalam mimpi yang disebut lucid dreaming. Dalam mimpi
demikian, pemimpi menyadari bahwa dia sedang bermimpi saat mimpi tersebut masih
berlangsung, dan kadang-kadang mampu mengubah lingkungan dalam mimpinya serta
mengendalikan beberapa aspek dalam mimpi tersebut
Daftar Pustaka
Herlin, P. (2008). Mimpi, Alam Bawah Sadar, dan Agen-Agen
Psikis.
Ilham. (2016, August 16). Retrieved from Kuliah Psikologi
Muhammad. (n.d.). Teori Mimpi dalam Perspektif Psikologi
Islam dan Sigmund Freud.
0 komentar:
Posting Komentar