16.4.18

PGN SAKA BERSAMA MASYARAKAT KEMBANGKAN MODEL KAMPUNG BERSIH SEHAT DAN RAMAH LINGKUNGAN

Nama : Siti Hanifah
NIM : 16.310.410.1151

  Desa manyar sidorukun kini memang terlihat hijau, bersih dan asri. Hal itu berkat implementasi dari program penyehatan sanitasi komunikasi yang dikembangkan oleh PGN SAKA dan mitra pendamping, yang menghasilkan model kampung berseri ( Bersih Sehat dan Ramah lingkungan). Dalam menjalankan oprasinya, PGN SAKA berada dibawah pengawasan dan pengendalian Satuan Kerja Khusus pelaksana Kegiatan usaha Hulu minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) sebagai wakil pemerintah
   Program tersebut diawali dengan kegiatan pembekalan atau penguatan kapasitas para kader penggerak masyarakat. Satu tahun yang lalu, tepatnya 20 November 2016, sebanyak 60 orang perwakilan masyarakat dari wilayah sasaran program yaitu Desa Mayarejo Sidomukti, dan desa mayasidorukun mengikuti kegiatan lokalatih Pengelolaan lingkungan terpadu yang bertema “Berdaya dengan Kelola sampah menuju kampung berseri (Bersih, sehat, Ramah Lingkungan).
Dari situlah pengelolaan sampah yang hanya dari RT sekarang meluas menjadi lingkup desa. Dengan memanfaatkan lahan kosong milik warga atau milik desa, Kini menjadi 4 unit Bank Sampah. Melalui bank sampah ini, warga dapat memanfaatkan sampah menjadi tabungan. Mereka juga dapat menyedekahkan hasil jualan sampah mereka mendukung pembiayaan kegiatan pengembangan kampung. Sementara itu, kegiatan mengelola sampah organik menjadi metode bak terbuka dalam bentuk rumah kompos, komposter takakura, dan komposter RAM (ROTARY ACTIVA MICROORGANISME) juga tersebar di 3 desa. Model Pemanfaatan lahan pekarangan untuk budidaya tanaman sayur dan toga, turut dikemas sedemikan rupa, sehingga mudah diterapkan, memiliki nilai ekonomis, dan turut memperindah lingkungan permukiman warga. Hadir dalam bentuk taman Toga, model valtikultur, model aquaponik, dan hidroponik, yang sebagian besar memanfaatkan barang- barang bekas
     Kesimpulannya, barang-barang bekas yang hanya mengotori lingkungan ternyata bisa menjadi emas maka yang paling penting dan utama adalah bagaimana kita menumbuhkan didalam diri kita untuk bergerak menangani sampah–sampah tersebut.
SAMPAH BISA MENJADI BERHARGA ATAUPUN BENCANA.

SUMBER : KOMPAS, 19 Desember 2017

0 komentar:

Posting Komentar