Nama : Erlina Indriyani
Nim : 17.310.420.1174
Psikologi Lingkungan
MAGELANG, KRJOGJA.com - Merayakan Hari
Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2018 dan HUT Kota Mungkid ke-34 serta HUT Satpol
PP dan Damkar, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Magelang menggelar
sejumlah kegiatan. Salah satunya aksi merti kali dengan bersih kali dan tebar
benih ikan di Sungai Elo, Kamis (15/02/2018).
Dalam aksi tadi, DLH menggandeng sejumlah pihak, diantaranya Komunitas
Kali Bersih Magelang (KKBM), Magelang Rescue dan SAR Kota Magelang, Paguyuban
Operator Arung Jeram Magelang (POAJM) serta Akademi Teknik Tirta Wiyata
(Akatirta) Magelang. Aksi tadi merupakan salah satu bentuk kepedulian bersama
menjaga kelestarian sungai dari pembuangan limbah dan sampah.
“Aksi hari ini, dibagi dalam dua tim. Pertam tim tirta yang menyusuri
sungai elo dengan perahu dan tim bumi yang bertugas mensupport tim tirta dalam
pengangkutan sampai melalui jalur darat. Kegiatan kemarin, berakhir di Dusun
Pare, Desa Blondo, Kecamatan Mungkid,” kata Sekretaris DLH, Joko Sudibyo, saat
melepas Tim Tirta di bawah Jembatan Canguk Kota Magelang.
Pelepasan tim tirta di bawah jembtan canguk, kata Joko, karena beberapa
alasan. Diantaranya karena berdasar inventarisasi sumber pencemaran yang telah
dilaksanakan sebelumnya tanggal 21 januari 2018 lalu,ditemukan beberapa spot
rawan pembuangan sampah dan limbah yang ditindaklanjuti dengan aksi merti
sungai.
"Pencemaran sungai yang didominasi oleh sampah rumah tangga terjadi
di beberapa titik rawan pembuangan sampah. Seperti di sekitar jembatan. Terkait
hal ini, kami telah memasang beberapa spanduk himbauan berdasarkan perda nomor
7 tahun 2017, dimana jika kedapatan membuang sampah disungai akan dikenakan
ancaman hukuman pidana kurungan selama tiga bulan dan denda sebanyak-banyaknya
Rp 50 juta,” ungkapnya.
Disampaikan jika sungai bersih dan nyaman akan mengundang wisatawan
berdatangan. Jika demikian yang terjadi, tentu akan berdampak pada meningkatnya
perekonomian warga.
“Ini merupakan peluang bagus dengan datangnya turis mancanegara, dirasa
betapa pentingnya wisata penunjang pendamping Borobudur. Salah satunya adalah
olah raga arung jeram,” pungkasnya.
Yoga, salah satu peserta aksi mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan DLH
tersebut. “Kami sangat mendukung. Jika perlu, kegiatan seperti ini rutin
digelar setiap beberapa minggu atau bulan. Selain itu, sumber-sumber polusi
atau pembuang sampah ke sungai, untuk disurati dan diberi sanksi tegas agar
tidak membuang sampah ke sungai lagi,” pintanya. (Bag)
Kesimpulan : Ada baiknya diadakan
sosialisai juga untuk warga sekitar sungai agar membuang sampah pada tempatnya
dan ikut membantu membersihkan sampah yang hanyut disungai itu. Aksi ini perlu
dilakukan secara rutin agar menjaga kelestarian sungai.
0 komentar:
Posting Komentar