Reni Suryani
Fakultas Psikologi
17.310.410.1169
Menurut beberapa ahli banyak faktor yang membuat anak berperilaku agresif, seperti seolah-olah menyalurkan tenaganya, tantrum dan bosan. Atau kemungkinan di lingkungan anak tersebut mendapat kesan bahwa perilaku itu adalah yang menyenangkan
,seperti menganggap perilaku angresifnya adalah perilaku yang lucu dan membuat
tertawa. Hal ini membuat si anak mengira bahwa perilakunya membuat orang-orang
disekelilingnya merasa senang dan akhirnya menjadi kebiasaan yang buruk.
Untuk mengatasi masalah ini, peran orangtua sangat penting
yaitu memperhatikan penyebab perilaku
yang membuat si anak agresif. Apakah anak merasa bosan, merasa kelebihan
tenaga , merasa frustasi, atau ingin diperhatikan dan menunggu reaksi senang
dari orang-orang disekitarnya. Setelah
menemukan penyebabnya , tentu orangtua lebih mudah untuk mengatasinya. Jika
anak merasa bosan atau frustasi
seringlah diajak untuk kegiatan yang lebih menantang dan menyenangkan
karena untuk menyalurkan energy anak dengan kegiatan yang positif seperti berenang,
olahraga atau outbond yang sangat menyenangkan untuk anak tersebut. Jika
anak kelebihan tenaga sudah saatnya
untuk beristirahat, atau mencari perhatian kepada orangtua, cobalah mengalihkan
dengan santai tanpa terlalu bereaksi terhadap perilakunya.
Sebaiknya dari awal sudah ditetapkan bahwa
semua bentuk perilaku agresif tidak dibenarkan dengan membuat batasan-batasan
seperti apa yang boleh dan apa yang
tidak boleh dilakukan. Tentu saja ini adalah peran orangtua untuk menguatkan
perilaku orangtua dan anak agar menjadi konsisten dan dengan tegas mengingatkan
jika anak menunjukkan perilaku salah, katakan misalnya” kita tidak boleh
menyakiti orang lain”. Orangtua juga memberikan sebuah
penghargaan seperti hadiah buku gambar, crayon atau benda kesayangannya saat anak mampu melakukan sesuatu dan mampu mengatasi emosinya dengan
baik.
Jadi
jangan mengabaikan perilaku anak yang
agresif , karena jika terjadi dan tidak diperhatikan oleh orangtua mungkin
perilaku tersebut menjadi perilaku biasa bagi sang anak. Peran orangtua
sangatlah penting ,sering-seringlah memperhatikan perilaku orang yang berada
dilingkungannya bisa saja anak meniru perilaku itu dari lingkungan bahkan bisa
juga dari orangtua. Seringlah mengajak anak untuk quality time bersama orangtua
dalam kegiatan positif.
Sumber :
Tedjasaputra, Mayke, S. (2012). Tanya
Jawab Tumbuh Kembang Batita. Hal
26-27.
0 komentar:
Posting Komentar