16.1.18

PERSAINGAN STRATEGI NEGARA BESAR



PERSAINGAN STRATEGI NEGARA BESAR

Nama : Meissy Bella Sari
Nim : 163104101143
 



Situasi geopolitik keamana di kawasan Asia-Pasifik memang meningkat menjadi persaingan yang berbahaya yang bisa memicu konflik terbuka, baik karena kecelakaab maupun insiden, khususnya di Laut Selatan di antara Negara-negara besar yang saling berebut pengaruh. Ini antara lain disebabkan perilaku diplomasi dan pertahanan RRT yang semakin asertif mengejawantahkan kepentingan dan strategi nasionalnya.
Ada beberapa faktor yang perlu disimak terkait perubahan strategi geopolitik di kawasan Asia Tenggara, baik secara pertahanan maupun pertumbuhan ekonomi. Pertama, jumlah kekuatan angakat laut RRT sudah mencapai pada titik yang mengkhawatirkan, bersamaan dengan mendekatnya perampungan pembuatan dengan kemampuan sendiri kapal induk keduanya.
Kedua, seluruh kekuatan politik, ekonomi, perdagangan dan pertahanan dikendalikan Beijing secara komando. Ketidakpuasan hubungan kerja sama dengan berbagai entitas, mulai dari Taiwan, Hongkong, hingga Singapura menunjukkan ini .
Maka pada artikel ini yang dapat di pahami bahwa, Presiden Jokowi harus jeli dalam mengelola hubungan dengan Australia yang total nilai perdagangannya dengan Indonesia pada 2015 sekitar 8,5 miliar dollar AS, menurun dari 10,5 miliar dolar AS pada tahun sebelumnya. Dan tidak mudah bergerak dalam persaingan dan strategis Negara-negara besar sehingga terlihat menyandar pada salah satu kepentingan akan di lihat Beijing sebagai ancaman kepentingan dan strategi nasionalnya.


Sumber, Kompas 25 November 2017

0 komentar:

Posting Komentar