25.11.17

MENGOLAH SAMPAH PLASTIK JADI KERAJINAN

ARTIKEL : MENGOLAH SAMPAH PLASTIK JADI KERAJINAN
IRNANINGSIH
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
Puluhan ibu rumah tangga dan anggota PKK di wilayah Margaluyu, kecamatan Cikoneng, Kabupaten Ciamis, mengikuti pelatihan pemanfaatan barang bekas, Jumat (20/10/2017). Mereka mendapatkan pelatihan insentif dari instruktur profesional yang selama ini banyak menghasilkan karya daur ulang limbah rumah tangga. Berbeda dengan pelatihan di tempat lain, kali ini limbah yang di manfaatkan yakni kantong plastik.

Narasumber pelatihan Arigami mengatakan tidak sedikit sampah rumah tangga dibuang di aliran sungai dan tempat lain. Akibatnya lingkungan menjadi rusak. Padahal banyak barang bekas seperti kantong plastik, botol plastik bekas, sedotan, kantong yang masih memiliki nilai ekonomi. Barang-barang itu bisa diolah menjadi kerajinan mulai dari mainan anak hingga souvenir pernikahan.

"Botol plastik bekas kini bisa di buat menjadi kerajinan cantik. Caranya cukup mudah karena menggunakan bahan sederhana" ungkap pelatih. Hasil daur ulang tersebut, menurut Arigami dapat menjadi sumber tambahan penghasil keluarga. Bahkan dalam era saat ini, peluang pasar semakin terbuka. Salah seorang peserta, Enok Hasanah, mengaku tertarik untuk mengikuti kegiatan tersebut. Terlebih selama ini dia juga mengurus TPS 3R di lingkungan Margaluyu. Ternyata limbah plastik dapat didaur ulang,menjadi kerajinan tangan yang menarik.

Selain itu, juga punya nilai ekonomi lumayan tinggi, sementara itu Branch Manager Alfamart Bandung Yosia Andika yang menjadi penyelenggara pelatih mengatakan, pelatihan pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu bentuk kontribusi perusahaan kepada masyarakat. Dia berharap setelah mengikuti pelatihan, masyarakat memiliki kemampuan mengolah barang bekas menjadi barang dengan nilai ekonomis tinggi. Selain itu, juga sebagai upaya menumbuhkan jiwa kemandirian dan kewirausahaan melalui pengembangan kemampuan keterampilan bagi masyarakat.Apabila sudah mahir, dapat menjadi wirausaha baru, katanya (Nurhandoko Wiyoso)

Sumber : Pikiran Rakyat, Sabtu 21 Oktober 2017, hal 3

0 komentar:

Posting Komentar