Nama :
Ana Istiqomah
NIM :
16.310.410.1126
Judul artikel :
Nilai Tambah Kayu Manis
Nama penulis :
Jumarto Yulianus
Nama penerbit :
Kompas
Tanggal terbit :
08 April 2017
Puluhan tahun, Loksado dikenal sebagai sentra
penghasil kayu manis di Kalimantan Selatan. Namun, hampir tak ada upaya membuat
produk turunan kayu manis. Padahal, harga kayu manis rentan dipermainkan oleh
tengkulak. Ahmad Fauzi pun belajar mengolah sirup kayu manis dan memperoleh
nilai tambah kayu manis.
Saat ditemui, Ahmad sedang mengikis kulit ari kayu
manis. Lembaran-lembaran kulit kayu manis itu kemudian dibelah-belah –setelah
bersih- kemudian dijemur. Aktivitas itu tak ubahnya dengan aktivitas yang
dilakukan oleh warga lain di Malaris, Loklahung, kecamatan Loksado, kabupaten
Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan. Namun, disamping itu, Ahmad juga
membuat sirup kayu manis yang dikemas dengan botol kaca dan diberi label “Sirup
Kayu Manis Malaris”. Sirup itu mulai diproduksi sejak tahun 2004.
Berawal dari keinginan Ahmad dan beberapa petani
untuk mendapat nilai tambah dari kayu manis, mereka kemudian mengikuti
pelatihan yang diselenggarakan oleh Fakultas Kehutanan Universitas Lambung
Mangkurat di Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Mereka diajari untuk membuat siryp
kayu manis, termasuk variannya, yakni jakadu (jahe, kayu manis dan madu).
Proses pembuatan sirup kayu manis ini menghabiskan
15 kg gula pasir dan 1 kg kayu manis untuk menghasilkan 40 botol sirup. Dengan
waktu yang digunakan adalah sehari penuh. Jadi, harga yang ditawarkan juga
cukup tinggi yakni 20.000 per botol. Ahmad mengatakan, bahwa sirup kayu manis
diproduksi tanpa menggunakan bahan pengawet sehingga masa kedaluwarsanya tidak
terlalu lama –hanya enam bulan.
Produksi yang dilakukan Ahmad dan teman-temannya
tidak dilakukan setiap hari, karena permintaan yang tidak terlalu tinggi.
Produksi dilakukan seinggu dua kali atau bila ada pesanan. Sirup kayu manis ini
tidak diproduksi dalam jumlah besar karena masih terkendala dalam pemasarannya.
Yang menarik, meski terkendala, Ahmad dan teman-temannya masih tetap
memproduksi sirup kayu manis. Karena, meski omzetnya tidak terlalu besar, namun
mereka mendapat nilai tambah kayu manis.
Dari artikel ini kita dapat mengetahui nilai tambah
kayu manis yang ternyata bisa diproses menjadi sirup. Namun, kurang memberi
informasi kepada pembaca mengenai manfaatnya.
Dari artikel ini, dapat diambil kesimpulan bahwa keinginan
dan kreativitas itu penting, sehingga kita dapat memasarkan dagangan kita.
0 komentar:
Posting Komentar