22.4.17

Resensi Artikel: Mengubah Citra Kue Kering

Nama               : Ana Istiqomah
NIM                : 16.310.410.1126
Judul artikel    : Mengubah Citra Kue Kering
Nama penulis : Iqbal Basyari
Nama penerbit : Kompas
Tanggal terbit : 01 April 2017

Kue kering seperti nastar, putri salju dan kastengel identik dengan sajian istimewa pada hari raya. Namun, di tangan Diah Arifianti, makanan musiman tersebut bisa dinikmati sepanjang tahun tanpa harus menunggu hingga lebaran tiba. Setiap hari, laman facebooknya tak pernah sepi dari unggahan pengantaran kue kering termasuk pembelinya.
Diah memulai usahanya sejak tahun 2011. Bermodalkan menggadaikan sertifikat rumah, Diah dan suaminya, Rofik, merintis bisnis kue kering dengan merek Diah Cookies. Kue kering itu menyabet gelar juara Industri Rumahan Pahlawan Ekonomi 2016.
Kerja keras dan kreativitas Diah kini membuahkan hasil. Tak kurang dari 20 stoples kue kering laku setiap harinya. Omzetnya perbulan mencapai hingga jutaan rupiah yang akan melonjak menjelang mauapun saat lebaran.
Kue-kue tersebut dijual melalui akun facebooknya, dan akan dikirim sendiri tanpa jasa kurir. Karena menurutnya, bila dengan jasa kurir akan terhambat jam kerja. Sedangkan Diah Cookies mengutamakan kecepatan dan kepuasan konsumen.
Awalnya Diah mengemas kue-kue buatannya dengan stoples biasa dengan harga pasaran. Namun, kini ia mengemas kue-kuenya dengan menarik dan bertahan hingga enam bulan. Harga yang ia berikan untuk kue buatannya termasuk tinggi bila dibanding harga pasaran –dua kali lipat. Namun ia berusaha untuk tetap memberikan rasa yang konsisten agar sebanding dengan harga yang ia tetapkan.
Dengan usahanya itu, ia dapat memberikan lapangan pekerjaan bagi tetangganya. Kini ia juga membuka kesempatan bagi pihak lain yang ingin menjadi reseller.
Dari artikel ini, banyak sekali nilai positif yang dapat diambil, diantaranya semangat kerja, kesabaran, kreatifitas dan optimisme benar-benar dapat memberikan hasil bagi individu yang memilikinya. Dari artikel ini juga dapat memeberikan inspirasi bagi para pembacanya.
Namun, dalam artikel ini hanya menonjolkan harga-harga dan betapa butuhnya Diah akan tambahan uang untuk memperbarui rumahnya yang sempit lantaran banyaknya alat-alat kue. Tidak disebutkan keunggulan-keunggulan kue buatan Diah yang bahkan dengan harga yang sangat tinggi pun tetap laku.
Dari artikel ini, dapat disimpulkan bahwa “where there is a will, there is a way” masih tetap berlaku. Ulet, kreatif dan sabar adalah jalan menuju sukses.


0 komentar:

Posting Komentar