ARTIKEL : KONSEP DIRI DALAM
INTERAKSI SOSIAL
Oleh :
NIKEN
LARASATI
16.310.410.1135
PSIKOLOGI
SOSIAL I
Konsep
diri adalah keyakinan yang dimiliki individu tentang atribut (ciri-ciri sifat)
yang dimilikinya (Brehm & Kassin, 1993). Atau dapat dimengerti sebagai
pengetahuan dan keyakinan yang dimiliki individu tentang karakteristik atau
ciri-ciri pribadinya (Worchel,dkk. 2000).
Kita mempelajari siapakah diri kita
adalah melalui pengalaman khususnya interaksi kita dengan orang lain. Salah
satu cara kita mempelajari tentang diri kita dari interaksi sosial adalah
dengan menemukan apa yang orang lain pikirkan tentang kita.
Proses persepsi mengenai sisi baik
atau buruk berdasarkan pada apa yang orang lain pikirkan tentang kita disebut
dengan penaksiran yang direfleksikan (reflected
apparaisals). Ini adalah proses yang paling penting yang mempengaruhi
konsep diri kita.
Istilah reflected appraisal menunjuk pada ide bahwa kita menaksir diri kita
sendiri dengan merefleksikan atau bercermin dari bagaimana orang lain menaksir
kita. Charles Hurton Cooley (1902) menyebut konsep ini dengan “looking-glass
self”.
Kita membayangkan apa yang orang
lain pikirkan tentang kita dan apa yang kita pikirkan mereka berpikir tentang
kita mempengaruhi evaluasi diri kita.
Goerge Herbert Mead (1934) menggunakan ide yang sama, bahwa menaruh
perhatian pada pendapat/opini tentang kita terutama dari orang-orang yang
penting dalam kehidupan kita (significant
others).
Di samping itu, psikolog sosial juga
menemukan ada cara lain yang digunakan untuk mempelajari tentang diri selama interaksi sosial yaitu
melalui proses yang disebut dengan perbandingan sosial (social comparison).
SUMBER :
Gerungan.
1996. Psikologi sosial. Bandung: PT
ERESCO
Hudaniah Tri
Dayakisni. 2003. Psikologi Sosial. Malang:
UMM Press
0 komentar:
Posting Komentar