ARTIKEL : PENGUNGKAPAN DIRI
Oleh :
NIKEN
LARASATI
16.310.410.1135
PSIKOLOGI
SOSIAL I
Dalam suatu interaksi antara
individu dengan orang lain, apakah orang
lain akan menerima atau menolak kita, bagaimana kita ingin orang lain
mengetahui tentang kita akan ditentukan oleh bagaimana individu dalam
mengungkapkan dirinya.
Pengungkapan diri (self-disclosure)
adalah proses menghadirkan diri yang diwujudkan dalam kegiatan membagi perasaan
dan informasi dengan orang lain (Wrightsman, 1987).
Menurut Morton, pengungkapan diri
merupakan kegiatan membagi perasaan dan
informasi yang akrab dengan orang lain. Informasi di dalam pengungkapan
diri ini bersifat deskriptif atau evaluatif. Deskriptif artinya individu
melukis berbagai fakta mengenai diri sendiri yang mungkin belum diketahui oleh
pendengar seperti, jenis pekerjaan, alamat, usia. Sedangkan evaluatif artinya
individu mengemukakan pendapat atau perasaan pribadinya seperti tipe orang yang
kita sukai atau hal-hal yang kita sukai atau kita benci.
Pengungkapan diri ini dapat berupa
berbagai topik seperti informasi perilaku, sikap, perasaan, keinginan, motivasi
dan ide yang sesuai dan terdapat di dalam diri orang yang bersangkutan.
Kedalaman dari pengungkapan diri seseorang tergantung pada situasi dan orang
yang diajak untuk berinteraksi.
Dalam proses pengungkapan diri
nampaknya individu yang terlibat memiliki kecenderungan mengikuti norma
resiprok (timbal balik). Bila seseorang menceritakan sesuatu yang bersifat
pribadi pada kita, kita akan cenderung memberikan reaksi yang sepadan.
Seseorang yang mengungkapkan
informasi pribadi yang lebih akrab daripada yang kita lakukan akan membuat kita
merasa terancam dan kita akan lebih senang mengakhiri hubungan semacam ini.
Bila sebaliknya kita yang mengungkapkan diri terlalu akrab dibandingkan orang
lain, kita akan merasa bodoh dan tidak aman (Sears, dkk, 1988).
Kebudayaan juga memiliki pengaruh
dalam pengungkapan diri seseorang. Setiap bangsa dengan corak budaya
masing-masing memberikan batas tertentu sampai sejauh mana individu pantas atau
tidak mengungkapkan diri.
SUMBER :
Hudaniah
Tri Dayakisni. 2003. Psikologi Sosial.
Malang: UMM Press
0 komentar:
Posting Komentar