18.4.17

MENGENAL GANGGUAN DEPRESI MAYOR SEDINI MUNGKIN

ARTIKEL : MENGENAL GANGGUAN DEPRESI MAYOR SEDINI MUNGKIN
IRNANINGSIH
15 310 410 1089
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

Terjadinya satu atau lebih periode/ episode depresi di sebut depresi mayor. Tanpa ada riwayat terjadinya episode manic atau hipomanic,(manic dan hipomanic di jelaskan tersendiri dalam gangguan bipolar). seseorang dapat mengalami satu episode depresi mayor, yang diikuti dengan kembalinya mereka pada keadaan fungsional yang biasa. umumnya seseorang yang pernah mengalami episode depresi mayor dapat kambuh lagi diantara periode normal atau kemungkinan mengalami hendaya pada fungsi-fungsi tertentu. Merupakan tipe yang paling umum dari gangguan mood.perkiraan prevalensi semasa hidup berbeda pada laki-laki dan perempuan. Perempuan =10%-25%, sedangkan laki-laki 5%-12%.Pada episode depresi parah,dapat di sertai psikosis seperti delusi bahwa tubuhnya di gerogoti penyakit atau halusinasi seperti mendengar suara yang mengutuk mereka atas kesalahan yang di persepsikan. 

Simtom-simtom depresi mayor antara lain : 
1. mood yang depresi
2. kehilangan minat atau kesenangan dalam beraktifitas
3. suatu kehilangan atau pertambahan berat badan yang signifikan
4. setiap hari mengalami insomnia atau hipersomia ( tidur berlebihan)
5. agitasi yang berlebihan atau melambatnya respon gerakan hampir setiap hari.
6. perasaan lelah/ kehilangan energi hampir setiap hari.
7. perasaan tidak berharga atau salah tempat ataupun rasa bersalah yang berlebihan atau tidak tepat hampir setiap hari
8. berkurangnya kemampuan untuk berkonsentrasi atau berfikir jernih atau untuk membuat keputusan setiap hari.
9. pikiran yang muncul berulang tentang kematian atau bunuh diri tanpa suatu rencana yang spesifik atau munculnya suatu percobaan bunuh diri atau rencana yang spesifik untuk melakukan bunuh diri. 

penyebab gangguan depresi mayor antara lain :
1. usia ( lebih umum terjadi pada dewasa muda daripada dewasa yang lebih tua )
2. Status sosial ekonomi ( orang dengan status sosial ekonomi memiliki resiko yang lebih besar dari pada orang dengan status sosial ekonomi tinggi )
3. status pernikahan ( orang berpisah/ bercerai memiliki resiko lebih tinggi daripada yang menikah atau tidak pernah menikah dengan sadar )
4. jenis kelamin ( wanita memiliki kecenderungan hampir 2 x lipat di banding pria )

Contoh kasus :
Seorang perempuan berusia 52 tahun yang menderita depresi singkat karena pernah di khianati oleh suaminya. Meskipun hal ini sudah berlalu 13 tahun yang lalu, namun ia sering merasasakit hati dan teringat dengan kesalahan yang telah di lakukan oleh suaminya. Meskipun suami telah bertobat dan tidak mengulangi kembali, namun ia tetap tidak percaya dan sering kali teringat masa-masa pengkhianatan itu. Ia sangat kesal jika tiba-tiba teringat dengan kelakuan suaminya. bahkan terkadang ia menangis dan ngelantur membicarakan suaminya. Bahkan jika teringat perlakuan suami padanya ia membabi buta makan nasi secara berlebihan sehingga ia menderita gula dan diabetes. Ia tahu bahwa apa yang ia lakukan ini telah menyakiti fisiknya dan akan membunuh dirinya secara perlahan-lahan. Di tempat kerjapun ia tidak bersemangat, sekalipun di tegur oleh pimpinan ia benar-benar tidak peduli, bahkan tidak mau merubah keadaan pada dirinya. ia cenderung pasrah dan tidak ingin berubah, apalagi di kondisi fisiknya yang semakin tua ini, ia benar-benar tidak semangat sama sekali.

Pendapat pribadi :
kalau menurut saya gangguan depresi mayor ini merupakan gangguan yang sangat sulit di sembuhkan tanpa ada kemauan sembuh dari si penderita, karena penderita sendiri cenderung pasrah dan tidak ingin berubah.
Jadi yang mampu menyembuhkan dan obat mujarabnya ya, kemauan dari individu tersebut.


Sumber  : fakhrurrozi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/24027/Gangguan+Mood.pptx  https://www.google.com/search?q=jurnal+psikologi+gangguan+distimik.pdf&ie=utf-8&oe=utf-8&client=firefox-b-ab


0 komentar:

Posting Komentar