GANGGUAN MENTAL ORGANIK (KOGNITIF)
DARI
FILM A MOMENT TO REMEMBER
DELIANA
VICRIA NURACHYANI
153104101096
PSIKOLOGI
ABNORMAL
Gangguan otak organik didefinisikan
sebagai gangguan dimana terdapat suatu patologi yang dapat diidentifikasi
(contohnya tumor otak. penyakit cerebrovaskuler, intoksifikasi obat). Sedangkan
gangguan fungsional adalah gangguan otak dimana tidak ada dasar organik yang
dapat diterima secara umum (contohnya Skizofrenia, depresi).
Delirium, dementia, gangguan amnesia, dan gangguan kognitif
lainnya adalah
gangguan yang sebelumnya digolongkan ke gangguan mental organik. Alzheimer
merupakan salah satu bentuk gangguan yang disebabkan oleh demensia. Alzheimer bukan
penyakit
menular, melainkan merupakan sejenis sindrom
dengan apoptosis sel-sel otak
pada saat yang hampir bersamaan, sehingga otak tampak mengerut dan mengecil.
Alzheimer juga dikatakan sebagai penyakit
yang sinonim
dengan orang tua. Alzheimer biasanya
mulai mengidap otak orang-orang berusia 65 tahun atau lebih. Namun belakangan
ini sering ditemukan orang-orang yang usianya sangat muda, kurang dari 65 tahun
justru telah mengidap penyakit ini.
A. KASUS
Kim Su Jin, 30 tahun, anak seorang
pengusaha bangunan di Korea, dia bekerja
sebagai desainer sebuah perusahaan terkenal di Korea. Pada usia tersebut dia
mulai merasakan gejala-gejala awal dari gangguan demensia. Seperti ketika dia
membeli minuman disebuah toko sepulang dari stasiun, dia lupa membawa minuman
dan dompetnya setelah membayar di kasir. Kemudian, dia mulai lupa jalan untuk
pulang ke rumahnya. Sebagai seorang desainer, dia harus selalu siap dengan
peralatan menulisnya yaitu pensil. Suatu hari dia mengeluarkan pensil yang
banyak dari dalam tasnya karena dia sering kehilangan pensilnya. Setelah dia
mengenal Chai Chul Soo seorang karyawan di tempat ayahnya bekerja, dia mulai
jatuh cinta dan berpacaran dengan Chai Chul Soo, kemudian keduanya berencana
untuk menikah, akan tetapi rencana pernikahannya ditolak oleh ayahnya karena
ayahnya tidak suka dengan Chai Chul Soo. Setelah itu dia menangis dan pingsan.
Kemudian dia memeriksakan diri ke dokter spesialis otak di Korea, dan dokter
itu menanyakan gejala apa saja yang dirasakan oleh Kim Su Jin. Dokter melakukan
scan MRI dan CT. Kemudian dokter menanyakan tanggal berapa dia lahir, diapun
susah dalam mengingat angka, dan dokter menanyakan umur adiknya, dan dia tetap
tidak bisa mengingat dengan baik umur adiknya tersebut. Kemudian dokter
menyuruhnya untuk menemuinya kembali minggu depan, dan Kim Su Ji lupa dengan
saran dokter, dia menemui dokter 2 minggu setelah diagnosa pertamanya. Penyakit
lupanya dari hari ke hari berkembang dengan cepat dan dia mulai lupa dengan
semua hal. Contohnya saat dia masak, dia lupa bahwa dia masak dan meninggalkan
dapur untuk mandi, dan saat dia mengelem kertas kemudian dia tinggal sebentar,
dia lupa kertas itu telah dilem olehnya. Kemudia dari hasil analisa MRI dan PET
scan, menyatakan bahwa ada protein tak lazim yang menggumpal di urat nadi
otaknya yang mempengaruhi sel otak dan hal ini disebabkan oleh factor gen.
Dokter mengatakan bahwa dia akan mengalami kematian mental sebelum kematian
fisik, dan dokter memberinya obat untuk memperlambat proses kelupaan total yang
menyerang otaknya. Dokter menyatakan bahwa dia terkena penyakit Alzheimer dan
ingatannya akan terhapus total. Dokter memberinya berbagai pertanyaan seperti
18-13, natal jatuh pada tanggal berapa, kapan terakhir dia merayakan ulang
tahunnya, tanggal berapa dia lahir, dan sebagainya. Akan tetapi dia tidak bisa
menjawab pertanyaan tersebut. Pertanyaan itu adalah proses diagnosa demensia.
Kemudian ingatannya semakin hilang, dia tidak ingat lagi peristiwa 2 tahun
lalu, dia tidak mengingat lagi dirinya, suaminya, dan kelurganya, dan diapun
membuang air kecil disembarang tempat. Kemudian dia ditempatkan di suatu tempat
rehabilitasi untuk penyakit Alzheimer. Namun terkadang dia bisa mengingat
hal-hal yang ada pada dirinya, namanya, nama suaminya, bau suaminya, tempat
pertama mereka bertemu meskipun hal itu terjadi hanya sementara dan kemudian
ingatannya hilang kembali. Suatu ketika suaminya mengajak Kim Su Jin ke toko
pertama kali mereka bertemu dengan adegan, suasana, bau yang sama, di toko
tersebut hadir seluruh anggota keluarganya, dan hal ini membuat Kim Su Jin
merasa terharu dan memori ingatannya hadir kembali untuk beberapa saat saja.
(Dari film A Moment to Remember).
Analisis kasus
Berdsarkan kasus di atas terdapatnya
gejala demensia. Kim Su
Jin sudah mengalami gejala demensia,seperti menurunnya daya ingat (sering
lupa), dan kim Su Jin tidak bisa mengingat angka dengan baik, dia lupa tanggal
lahirnya, lupa usia adiknya, tidak bias belajar dengan menghitung angka, dan
sebagainya. Tidak
ada gangguan kesadaran. Kim su Jin tidak pernah menderita gangguan kesadaran ketika
melakukan aktivitas sehari-harinya, dia sadar apa yang dia lakukan, dia sadar
ketika makan, mengerjakan pekerjaan rumah, bekerja di kantor, dia juga bersikap
layaknya orang normal dalam menjalani aktivitas sehari-harinya.
Gejala dan stabilitas sudah nyata untuk paling sedikit 6 bulan. Kim Su Jin mulai merasakan lupa yang ringan
pada usia 27 tahun kemudian kelupaan tersebut terus berkembang dan mulai
terlihat gejala-gejala Alzheimer pada usia 30 tahun, dan dokter mendiagnosa Kim
Su Jin dan menyatakan bahwa dia terkena penyakit Alzheimer.
Kim Su Jin termasuk orang yang mengalami demensia pada penyakit
Alzheimer onset dini, dimana demensia ini terjadi sebelum usia 65 tahun. Kim su Jin mengalami demensia pada usia 30
tahun dan ini terjadi sebelum 65 tahun.
Kesimpulan
Penyakit Alzheimer merupakan penyakit keturunan atau gen dan tidak
menular. Menurut diagnosa PPDGJ, kasus Kim Su Jin termasuk pada demensia pada
penyakit Alzheimer onset dini karena demensianya sebelum usia 65 tahun,
perkembangan gejala cepat atau progresif, adanya riwayat keluarga yang
berpenyakit Alzheimer. Belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan penyakit
Alzheimer. Hanya ada beberapa hal yang dapat mengurangi risiko penyakit ini,
seperti :
·
Menurunkan kolesterol dan homocysteine tingkat
·
Menurunkan tekanan darah tinggi.
·
Mengendalikan diabetes
·
Berolahraga secara teratur
·
Terlibat dalam kegiatan yang merangsang pikiran
·
Diet sehat sangat penting. Meskipun tidak ada diet khusus
atau suplemen gizi telah ditemukan untuk mencegah atau membalikkan penyakit
Alzheimer, diet seimbang membantu mempertahankan secara keseluruhan baik
kesehatan.
Sumber :
Fauziah,Fitri
dan Widury,Julianti.2008.”Psikologi Abnormal Klinis Dewasa”. Jakarta- Indonesia .UI Press.
Maslim,Rusdi..2001.”Diagnosis
Gangguan Jiwa (PPDGJ-III)”.
Jakarta.PT.Nuh Jaya.
Purwanto,2005.”Penyakit Alzheimer”.(online).http://indonesiaindonesia.com f/120301-diagnosa penyakit Alzheimer/.
0 komentar:
Posting Komentar