MENGAMUK DAN SERING
BICARA SENDIRI
Nur Roy Tri Rahayu
163104101129
Psikologi Umum II
Bicara sendiri antara lain karna merasa sepi,
tidak puas, atau sebuah kebiasaan dimasa lalu dan adanya gangguan psikologis.
Ada juga yang menganggap berbicara dengan dirinya sendiri adalah normal, karna
itulah hal seperti itu tidak dapat diterima secara bebas. Orang-orang yang
sering melakukan percakapan imajiner tersebut cenderung merasa canggung dengan
kebiasaannya. Namun, tidak semua orang yang suka berbicara sendiri mengalami
gangguan mental. Berbicara dengan dirinya sendiri, mungkin karna beberapa
kondisi dimana seseorang merasa perlu untuk membicarakan suatu masalah, hanya
dengan dirinya.
Mengamuk
atau gaduh gelisah adalah suatu keadaan peningkatan aktifitas mental dan
motorik seseorang sedemikian rupa sehinggasukar dikendalikan. Suara-suara
halusinasi yang mengancam seseorang atau member perintah, atau halusinasi
auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi mendengung, atau tawa.
Seperti
yang dikemukakan salah satu tokoh psikologi yaitu Sigmond Freud mengatakan,
adanya alam bawah sadar yang mengendalikan sebagian besar perilaku. Selain itu,
dia juga memberikan pertanyaan bahwa perilaku manusia disadari pada hasrat
seksualitas (eros) yang pada awalny dirasakan oleh manusia semenjak kecil dari
ibunya.
Seperti
kasus yang dialami oleh K/21th yang mengalami bisikan atau suara yang tidak
ada, K sering dibisiki untuk memukuli seseorang tanpa K sadari. K merasa
bisakkan itu muncul dari lingkungan sekitar yaitu keluarga atau masyarakat yang
menyuruh untuk memukuli seseorang, K merasa akan dibunuh bila tidak menuruti
suara tersebut. Sempat ada kejadian ditempat kerja K waktu itu dia dibisiki
untuk memukuli teman kerjanya, K memekuli temannya dan setelah itu K merasa
bersalah, menyesal setelah memukuli teman kerjanya ingin meminta maaf namun K
merasa bahwa dirinya tidak bersalah. K juga sering berbica sendiri dan kadang
berteriak, K merasa puas setelah berteriak. Ternyata K juga memiliki kerabat
yang mengalami hal tersebut.
Kesimpulan : sebaiknya
bila tidak terlalu berbahaya untuk orang lain individu yang mengalami hal
tersebut berada disekelilingi keluarga karna yang dibutuhkan oleh individu yang
mengalami hal seperti itu kasih sayang, dukungan dan pengertian dari keluarga.
Selagi keluarga masih mau mengurus, menerima dan membantu untuk memulihkan
individu seperti semula maka keiinginan individu untuk sembuh semakin besar.
Namun jika sudah tidak bisa dilakukan apa-apa bisa dibawa kerehabilitas namun
keluarga tetap menyayangi dan sering berkunjung agar individu tidak merasa
sendiri atau dibuang oleh keluarga sendiri.
Daftar Pustaka :
Boeree. C.
George (2013). General psychology:
psikologi Kepribadian, Persepsi kognitif, emosi & prilaku, Jogjakarta
0 komentar:
Posting Komentar