Mengenal Kelekatan dan Konsep Diri Seorang Anak
Meissy Bella Sari
163104101143
Psikologi Umum II
Dalam
dunia yang semakin tanpa batas ini, tidak memungkinan bangsa atau sekelompok
orang untuk hidup sendiri Interdependensi sebagai cirri dari perkembangan
global, membutuhkan keterampilan dalam menjalin hubungan interpersonal.
Salah satu teori hubungan
interpersonal yang akhir-akhir ini mendapatlan perhatian adalah teori kelekatan
dari Bowbly, yang dicoba digunakan untuk memberikan landasan berpikir mengenai
hubungan gaya kelekatan pada masa dewasa dan teori self.
Self
dapat dipandangn dari perspektif ABC yaitu Affection, Behanvior, dan Cognition
(Brehm & Kassin, 1993).Komponen kognitif dari sikap adalah bagaimana
seseorang mengetahui diri sendiri dan mengembangkan konsep diri sendiri,
meningkatkan harga diri, dan mengatasi ancaman-ancaman terhadap harga diri.
Komponen perilaku dari self adalah bagaimana cara seseorang mempresentasikan
diri sendiri kepada orang lain dan meregulasikan perilakunya sesuai dengan
tuntutan interpersonal.
Dalam kaitannya dengan kelekatan
apabila figure lekat atau pengganti selalu memberikan respon positif pada
saat-saat yang dibutuhkan, anak akan mempunyai keyakinan atau model mental diri
sebagai orang yang dapat dipercaya, penuh perhatian dan memandang diri secara
positif dan dihargai, sehingga self-schema dan personal-schema akan berkembang
secara positif salah satunya adalah mempunyai konsep diri yang matang.
Maka dalam upaya meningkatkan konsep
diri anak factor kelekatan orang tua menjadi factor penting. Pengganti objek
lekat menjadi factor penting dalam kehidupan masa kini terutama bagi perempuan
bekerja yang bekerja dan berkarier dimana sebagian waktunya tersita untuk
bekerja.
Daftar
Pustaka
Helmi,
Avin Fadilla (1999). Gaya Kelekatan dan Konsep Diri. Jurnal Psikologi, No 1,
9-17
0 komentar:
Posting Komentar