14.4.17

ALAM MEMBERIKAN KEINDAHAN, TETAPI APA YANG BISA KITA BERIKAN? 

DELIANA VICRIA NURACHYANI
15.310.410.1094
PSIKOLOGI LINGKUNGAN



Sampah merupakan pemeran utama dalam hal pencemaran lingkungan yang bisa menimbulkan dampak begitu besar jika masalah sampah tak segera di atasi. Banyak masyarakat yamg masih menyepelekan sampah sekecil apapun, masih belum memahami bagaimana cara mengolah sampah? Di kalangan daerah perkotaan dengan sikap acuhnya masyarakat juga memiliki sikap acuh terhadap lingkungannya, polusi yang ada di kotaan di tambah dengan pembuangan sampah yang tidak terkontrol. Namun hal ini ternyata tak berlaku di wilayah perkotaan saja namun juga di daerah yang berada di ketinggian beribu meter di atas permukaan laut.
Kejadian tersebut pernah saya lihat ketika saya mendaki berbagai gunung, sampah di gunung yang semakin meninggi membuat saya tak habis pikir. Saat ini mendaki gunung kian di gemari kaum muda. Film, novel, dan acara petualangan di televisi memicu keinginan mereka untuk mendaki gunung yang menampilkan keindahan begitu menakjubkan. Sayangnya, antusiasme itu tak diimbangi edukasi memadai, sehingga saat ini muncul pendaki dadakan yang sekedar ingin foto keren untuk di ungggah di sosial media agar tambah eksis. 
Meskipun sudah ada larangan “Bawa Turun Sampahmu “ di tiap-tiap pos pendakian, larangan tersebut disepelekan oleh para pendaki yang hanya sekedar eksis tersebut.  Gunung yang di keramatkan oleh penduduk setempat, kini wajahnya tak elok lagi sebab sampah dengan gampag bisa didapati pada sepanjang jalur pendakian terlebih pada lokasi persinggahan pendaki (pos). Di pos tersebut dengan seenaknya saja mereka membuang bungkus permen,plastic, botol minuman, putung rokok, bungkusan mie berbagai macam kaleng hingga tabung gas mereka buang. Ramainya pengunjung di segala gunung menjadi fenomena banyak pendaki = banyak sampah. Artinya masih banyak pendaki yang tidak sadar menumbuhkan kepedulian terhadap kelestarian alam.  Aturan kawasan gunung di Indonesia seperti membatasi jumlah pendaki serta memeriksa jumlah barang bawaan para pendaki dengan tujuan dapat membawa turun dengan jumlah yang sama, pihak pengelola selalu kewalahan hingga aturan ini sudah tak efektif lagi. 



Selain menyebabkan lingkungan menjadi kotor,dampak lain dari sampah adalah merusak struktur tanah karena susah hancur secara alami hingga memerlukan waktu bertahun-tahun lamanya.  Masalah tersebut bukan hanya dilakukan oleh pendaki yang eksis semata namun juga oknum yang tak mau bertanggungjawab mengindahkan kelestarian lingkungan. Oleh karena itu, dimanapun kita berada masalah sampah harus di mulai dari diri pribadi seseorang, rumahnya barulah lingkungannya yang lebih luas lagi. Bukankah kebersihan dan keindahan adalah sebagian dari iman? Dengan alam yang begitu indah ini bagaimana kita bisa berikan terhadap lingkungan agar tetap terjaga kelestariannya? 


0 komentar:

Posting Komentar