Artikel: Teori Tentang Hubungan Sikap dan
Perilaku Manusia Dalam Perspektif Psikologi Sosial
Nama:
Irwanto
NIM.
16.310.410.1125
Mata
Kuliah: Psikologi Sosial 1
Fakultas
Psikologi
Universitas
Proklamasi 45
Yogyakarta
Psikologi secara umum dapat didefinisikan sebagai disiplin
ilmu yang fokus pada perilaku dan berbagai proses mental. Selain fokus pada
perilaku dan proses mental, Psikologi juga memusatkan perhatian pada bagaimana
perilaku dan berbagai proses mental tersebut dipengaruhi oleh kondisi mental
individu dan lingkungan eksternal. Psikologi bertujuan mendeskripsikan
perilaku. Salah satu tujuan dari Psikologi adalah untuk menggambarkan perilaku.
Contohnya, bagaimanakah proses mental dan perilaku anak-anak autistik. Gambaran
tentang hal ini dapat diperoleh dengan mempelajari Psikologi.
Psikologi bertujuan menjelaskan perilaku. Psikologi
bertujuan untuk menjelaskan hal-hal apa yang menjadi penyebab munculnya sebuah
perilaku. Contohnya psikologi menjelaskan hal-hal apa yang menyebabkan seorang
desainer mampu menghasilkan karya yang monumental sekaligus fungsional? Apa
yang menyebabkan siswa berprestasi akademik baik tergoda untuk menyontek?. Psikologi
sosial merupakan disiplin yang telah lama ada (sejak Plato dan Aris totle),
namun secara resmi, disiplin ini menjadi satu ilmu yang mandiri baru sejak tahun
1908. Pada tahun itu ada dua buku teks yang terkenal yaitu ”Introduction to Psychology: An Outline and
Source Book, ditulis oleh Ross, seorang sosiolog. Berdasarkan latar
belakang penulisnya maka dapat dipahami bahwa psikologi sosial bisa di”claim” sebagai bagian dari psikologi,
dan bisa juga sebagai bagian dari sosiologi. Psikologi sosial juga merupakan
pokok bahasan dalam sosiologi karena dalam sosiologi dikenal ada dua perspektif
utama, yaitu perspektif struktural makro yang menekankan kajian struktur
sosial, dan perspektif mikro yang menekankan pada kajian individualistik dan
psikologi sosial dalam menjelaskan variasi perilaku manusia. Di Amerika
disiplin ini banyak dibina oleh jurusan sosiologi di American Sociological Association terdapat satu bagian yang
dinamakan ”social psychological section”,
sedangkan di Indonesia, secara formal disiplin psikologi sosial di bawah binaan
fakultas psikologi, namun dalam prakteknya tidak sedikit para pakar sosiologi yang
juga menguasai disiplin ini sehingga dalam berbagai tulisannya, cara pandang psikologi
sosial ikut mewarnainya. Psikologi bertujuan memprediksi perilaku. Psikologi
bertujuan untuk memprediksi bagaimana seseorang berperilaku A, B atau C dalam situasi
tertentu. Misalnya Psikologi memprediksi bahwa dalam menghadapi Ujian Nasional,
siswa serta guru SMA akan mengalami kecemasan. Jika perusahaan memberlakukan
peraturan X, Y atau Z, maka karyawan akan berlaku A, B atau C. Psikologi
bertujuan mengendalikan perilaku. Psikologi bertujuan untuk mengendalikan
perilaku seseorang. Contohnya insentif berupa bonus sekian rupiah yang
diberikan kepada karyawan pada saat ia mencapai target perusahaan. Dengan cara
ini, karyawan menjadi terus termotivasi untuk selalu bekerja keras. Menggunakan
psikologi, perusahaan berupaya mengendalikan perilaku karyawan agar selalu
menampilkan performa kerja yang produktif. Jadi, untuk apa seseorang belajar
ilmu Psikologi? Untuk apa seorang mahasiswa Teknik Sipil maupun Akuntansi yang
urusannya hitung menghitung belajar tentang perasan dan pemikiran manusia.
Apakah mahasiswa Teknik Informasi yang sehari-hari berurusan dengan komputer
dan program perlu belajar Psikologi. Begini, Psikologi dapat memberikan
kontribusi pada kehidupan individu.
Sering berpikir bahwa yang namanya dunia psikologi
adalah dunia yang berkaitan dengan persoalan perasaan, motivasi, kepribadian,
dan yang sejenisnya. Dan kalau berpikir tentang sosiologi, secara umum
cenderung memikirkan persoalan kemasyarakatan. Kajian utama psikologi adalah
pada persoalan kepribadian, mental, perilaku, dan dimensi-dimensi lain yang ada
dalam diri manusia sebagai individu (Baron & Byrne, 2004). Sosiologi lebih
mengabdikan kajiannya pada budaya dan struktur sosial yang keduanya mempengaruhi
interaksi, perilaku, dan kepribadian. Kedua bidang ilmu tersebut bertemu di
daerah yang dinamakan psikologi sosial. Pertanyaan yang paling mendasar yang
senantiasa menjadi kajian dalam psikologi sosial adalah: ”Bagaimana kita dapat
menjelaskan pengaruh orang lain terhadap perilaku kita?’ Misalnya di Prancis,
para analis sosial sering mengajukan pertanyaan mengapa pada saat revolusi
Prancis, perilaku orang menjadi cenderung emosional ketimbang rasional?
Demikian juga di Jerman dan Amerika Serikat dilakukan studi tentang kehadiran
orang lain dalam memacu prestasi seseorang. Menurut para ahli psikologi sosial (Myers,
2013) mengatakan bahwa seseorang yang menjadi taat tetapi sebenarnya tidak
ingin taat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu: Melempar tanggungjawab pada
pihak otoritas, Ingin terlihat sopan, Terbiasa melakukan tugas tertentu, dan
Terjebak (entrapment). Brehm, Kassin, & Fein, 2005 mengemukakan
bahwa perilaku ketaatan berhubungan dengan kesadaran hukum seseorang. Seseorang
memiliki taraf kesadaran hukum yang tinggi apabila perilakunya sesuai dengan
hukum yang berlaku dimana hukum yang berlaku tersebut sesuai dengan nilai-nilai
yang dianut.
Kesimpulan: Proses sosial
sebenarnya timbul bila terjadi pertemuan antara dua orang atau kelompok serta
membentuk sistem-sistem hubungan atau terjadi perubahan-perubahan bila cara
hidup yang telah ada diganggu. Masyarakat dan aspek dinamikanya terdiri atas
individu dan kelompok dalam interaksi.
Psikologi sosial tidak bermaksud membuktikan keabsahan teori saja,
misalnya dengan menyesuaikan apa yang dilakukan oleh teks dengan apa yang
dilakukan oleh pengarang. Dengan memusatkan perhatian pada tokoh-tokoh, maka
akan dapat menganalisis konflik batin yang mungkin bertentangan dengan teori
psikologi sosial. Psikologi sosial sudah menyatu dengan karya seni. Psikologi
sosial sangat mempengaruhi keberadaannya ditengah-tengah kehidupan
bermasyarakat.
DAFTAR
PUSTAKA
Baron, R. A.
& Byrne, D. (2004). Psikologi Sosial.
Edisi Kesepuluh. Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Brehm, S. S.,
Kassin, S. & Fein, S. (2005). Social
Psychology. Sixth Edition. New York: Houghton, Mifflin Company.
Myers,
D. G. (2013). Psikologi Sosial. Jilid
1, Jakarta: Penerbit Salemba Humanika.
0 komentar:
Posting Komentar