Ringkasan artikel : Komunitas
9cm, Mengedukasi Perokok
Tri Welas Asih
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Indonesia
sebagai negara baby smoker atau
jumlah perokok terbesar di dunia, adalah suatu fakta yang mengejutkan bagi
kita. Saat ini perokok aktif sudah mulai dilakukan anak berusia 10 tahun. Anak tersebut
sebenarnya tidak akan melakukan hal itu apabila tidak ada contoh yang dilihat. Lebih
miris lagi bahwa anak tersebut melihat aktivitas orang terdekat mereka yaitu
orang tua, kakak, saudara dan tetangga. Orang tua menjadi role model pertama bagi anak, ketika mereka melakukan aktivitas
merokok tidak disadari bahwa anak-anak mereka melihat dan akan meniru apa yang
mereka lakukan yaitu mencoba merokok. Prihatin dengan kondisi seperti ini,
sekelompok anak muda membentuk suatu komunitas yang dinamakan 9cm yang
mempunyai visi untuk membebaskan Indonesia dari rokok dan melindungi perokok
pasif.
Salah
satu cara yang mereka lakukan adalah memberi pengertian bagaimana bisa tetap
merokok, tanpa harus mengganggu mereka yang tidak merokok. Misalnya mereokok di
ruangan khusus. Selain itu, komunitas 9cm juga merangkul para pelajar SMA dan
mahasiswa karena jumlah perokok aktif di Indonesia ternyata kebanyakan dari
usia SMA. Menurut survey bahwa 81% rumah di Indonesia terdapat orang tua
sebagai perokok. Untuk itu tidak heran jika anak meniru aktivitas yang
dilakukan oleh orang tua mereka. Pemerintah pun telah mengeluarkaan kebijakan
untuk mengurangi perokok pasif yaitu dengan pembentukan kawasan tanpa rokok. Tapi
baru beberapa kota yang memiliki aturan tersebut. Pada dasarnya tidak ada yang
melarang kegiatan merokok. Karena itu adalah hak dari setiap individu. Namun ada
hal yang harus diperhatikan, jika udara bersih adalah hak asasi manusia.
Sumber
Widyastuti,
A.(2016). Komunitas 9cm, Mengedukasi Perokok. Kedaulatan Rakyat, Minggu 12 Juni 2016.
0 komentar:
Posting Komentar