19.4.16

PENDIDIKAN SEKS DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN SEKSUAL SEHAT


Pendidikan Seks Dalam Meningkatkan Pengetahuan Perilaku Seksual Sehat
Murjiwantoro
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta


Dewasa ini kita sering mendengar istilah pendidikan seks baik melalui koran, majalah radio, buku, maupun televisi. Banyaknya pendapat mengenai pendidikan seks itu membuat pengertianya menjadi kabur. Hal itu memunculkan banyak argumen mengenai makna pendidikan seks. Akibatnya tidak sedikit pula yang memahami bahwa pendidikan seks itu sebagai suatu yang tabu. “Masa remaja yang berorientasi pada kelompok, mudah terpengaruh dengan lingkungan. Pendidikan dan pengawasan dari keluarga sangat diperlukan agar remaja tidak terjerumus kedalam pergaulan bebas yang berakibat fatal misal kehamilan diluar nikah, stress dan labeling dari lingkungan”, demikian dipaparkan Hartosujono.,SE.,S.Psi.,M.Si., Dosen UST sebagai pemateri Pendidikan Seks Dalam Meningkatkan Pengetahuan Perilaku Seksual Sehat.
Gambaran mengenai banyaknya seks bebas maupun seks di bawah umur diduga antara lain karena mereka kurang memahami perilaku seks yang sehat. Hal ini tentunya berkaitan dengan kurang terbukanya informasi mengenai seks yang benar dan sehat dalam masyarakat, bahkan muncul kecenderungan membiarkan seks dianggap tidak bermoral dan tabu jika dibicarakan secara terbuka. Media informasi yang tersebar dalam masyarakat, baik melalui media masa maupun media elektronika menjadi referensi remaja tentang seks.
Pendidikan seksual merupakan suatu upaya mendidik dan mengarahkan perilaku seksual secara baik dan benar. Artinya, perilaku seks yang menekankan aspek fisik maupun psikis akan menimbulkan atau mengakibatkan seks yang sehat baik bagi diri maupun orang lain. Selain itu juga diberikan masalah kesehatan seksual yang sering dikaitkan dengan berbagai penyakit akibat hubungan seksual atau lazim disebut penyakit hubungan seksual (PHS). Berbagai PHS misalnya gonorhoea, syphilis chlamydial infections, chancroid, genital herpes, viral hepatitis, genital warts, molluscum contagiosum, public lice, dan vagina infections. Dengan diketahui berbagai PHS diharapkan setiap orang mampu mengelola libido seksualnya secara tepat dan benar sesuai dengan nilai dan budaya. Salah satu cara menuju perilaku seksual sehat adalah dengan melakukan tindakan pencegahan yaitu mengendalikan perilaku seksual, mencari informasi tentang PHS, selektif terhadap pasangan/teman kencan, berhati-hati dalam berkencan, melakukan tes laboratorium jika ada perubahan genetalia, penanganan dini dan tepat, dan waspada terhadap perubahan yang terjadi pada tubuh khususnya yang berkaitan dengan genetalia.

Permasalahannya adalah bagaimana informasi perilaku seks yang sehat dapat dimiliki oleh orang tua dan mahasiswa...? Informasi mempunyai peranan dan dampak besar dalam kehidupan seseorang. Informasi dapat digunakan untuk mengubah perilaku seseorang sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pemberi informasi. Melalui informasi dapat mengarahkan seseorang pada perilaku pencapaian tujuan seperti yang diinginkan seseorang. Selain itu, informasi dapat membantu seseorang dalam mengatasi sejumlah masalah yang dihadapi dan membuat seseorang lebih siap menghadapi situasi yang belum dikenal.

0 komentar:

Posting Komentar