Ringkasan
film “up in the air”
Nurul
Hidayah
Fakultas
Psikologi
Universitas
Proklamasi 45
Film ini berceritakan
tentang kisah perjalanan seorang yang menghabiskan hari-harinya diatas udara
bersama pesawat yang membawanya menuju berbagai kota di berbagai negara untuk
melakukan tugas perusahaannya yaitu memecat karyawan. Pemecatan karyawan
merupakan hasil evaluasi perusahaan terhadap kinerja karyawan, tetapi dalam hal
ini pemecatan dilakukan karena kondisi perusahaan yang sedang kolaps sehingga
tidak mampu lagi membayar operasional karyawan
Pemain utamanya ialah Ryan,
sebagai seorang yang bekerja menyampaikan berita buruk memang bukan hal yang
mudah, bak memutuskan harapan hidup yang selama ini diagungkan orang. Reaksi karyawan
yang menjadi korban pemecatan pun beragam, ada yang marah, kecewa, tidak
terima, putus asa, bahkan ada pula yang memberi respon biasa, bahkan bahagia
karena bisa terlepas dari pekerjaan yang mengikatnya bertahun-tahun.
Ryan begitu fasih menghadapi
berbagai respon yang diberikan karyawan-karyawan korban pemecatan, bahkan Ryan
begitu pandainya memberikan harapan-harapan palsu tentang masa depan kepada
karyawan yang begitu putus asa setelah mendapat kabar pemecatan.
Suatu hari karyawan baru di
perusahaan tempat Ryan bekerja yang masih fresh
graduate bernama Natalie mengguncang dirinya dengan ide fantastisnya. Natalie
memberi inovasi memecat karyawan melalui komputer semata, duna menghemat
anggaran terutama transportasi perusahaan. Idenya memang terlihat efektif dan
efisien namun juga tidak manusiawi. Karena bagaimanapun menghadapi manusia
tidak sama dengan menghadapi robot, manusia atau karyawan yang dipecat harus
juga diberikan penghargaan atas loyalitasnya yang pernah diberikan kepada
perusahaan tempatnya bekerja, dan memecat melalui teknologi komputer terkesan
tidak menghargai karyawan.
0 komentar:
Posting Komentar